Home

Tampilkan postingan dengan label Teknik Otomotif Motor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknik Otomotif Motor. Tampilkan semua postingan

Bagaimana cara kerja rem tromol mobil?


Rem tromol adalah sistem rem yang menggunakan drum / tromol rem guna mengurangi dan menghentikan laju kendaraan. Saat ini, rem tromol terbilang masih cukup banyak digunakan pada mobil-mobil masa kini khususnya untuk rem mobil bagian belakang.


Ya, selain berfungsi sebagai rem utama atau dikenal dengan sebutan service brake, rem tromol belakang mobil juga kerap merangkap sebagai parking brake yang dapat diaktifkan dengan menarik tuas rem tangan di dalam kabin mobil.


cara kerja rem tromol



Meskipun masih dalam satu sistem komponen rem tromol , cara kerja antara rem tangan dengan rem utama (service brake) dalam rem tromol ini sangat berbeda. Jika rem utama menggunakan sistem hidrolik, rem tangan umumnya menggunakan sistem mekanikal, yaitu dengan menggunakan kabel rem.

Lantas bagaimana cara kerja rem tromol mobil ini ? Berikut adalah cara kerja rem tromol mobil saat kita menggunakan pedal rem dan saat menggunakan rem tangan. Simak cara kerja rem tromol dibawah berikut.


1. Sebagai rem utama (service brake)




Cara kerja rem tromol mobil sebagai rem utama adalah dengan menginjak dan menekan pedal rem yang ada di kendaraan. Saat pedal rem di injak, maka tenaga dan daya tekan dari kaki pengemudi akan disalurkan menuju ke booster rem untuk memperbesar tenaga pengereman.

Kemudian, dari booster rem, tenaga pengereman ini diubah oleh Master rem (brake master cylinder) menjadi tekanan hidrolik melalui minyak rem.

Dengan menggunakan minyak rem inilah kemudian tenaga pengereman yang sudah di konversi menjadi tekanan hirdolik ini akan mengalir melalui pipa-pipa dan selang rem menuju ke wheel cylinder rem.

Di dalam wheel cylinder, minyak rem yang bertekanan akan mendorong piston ke arah luar. Piston yang terdorong ke arah luar ini kemudian akan mendorong sepatu rem (brake shoe) sehingga sepatu rem akan menekan dinding tromol bagian dalam.

Tertekannya dinding tromol bagian dalam oleh sepatu rem ini akan menyebabkan putaran tromol menjadi berkurang. Semakin kuat pedal rem di tekan maka akan semakin kuat pula tekanan pada sepatu rem.

Akibatnya, putaran pada tromol akan berkurang bahkan hingga berhenti berputar. Saat inilah terjadi proses pengereman pada rem tromol. Perhatikan cara kerja rem tromol mobil pada gambar animasi dibawah berikut.




Cara kerja rem tromol
Animasi cara kerja rem tromol



Setelah proses pengereman selesai, maka kita akan melepas injakan dari pedal rem agar mobil dapat kembali melaju. Nah saat kita melepas injakkan dari pedal rem, maka piston dalam master rem akan kembali ke posisi semula akibat dorongan dari pegas pengembali.

Bergeraknya piston di dalam master rem yang kembali ke posisi semula, akan menyebabkan kevakuman pada minyak rem. Minyak rem akan tertarik kembali masuk ke master rem dan kembali ke tabung reservoir.

Disaat yang sama, pegas pengembali (return) spring yang dipasang pada sepatu rem juga turut membantu untuk menarik sepatu rem agar kembali ke posisi semula sehingga tidak terus menekan tromol. Dengan begitu, maka tekanan pada tromol akan berkurang dan tromol dapat kembali berputar seiring melajunya kendaraan.

Baca juga :


2. Sebagai rem parkir (parking brake)




Berikut cara kerja rem tromol mobil jika menggunakan rem tangan (parking brake). Untuk mengaktifkan rem tangan, maka kita perlu menarik tuas rem tangan. Saat tuas rem tangan di tarik maka kabel rem tangan yang terhubung dengan rem tromol juga ikut tertarik.

Tertariknya kabel rem tangan akan menyebabkan parking brake lever yang ada di dalam rem tromol juga ikut tertarik dan membuat sepatu rem terdorong dan menekan dinding tromol bagian dalam. Perhatikan pergerakan parking brake lever pada gambar animasi dibawah berikut


cara kerja rem tromol saat rem tangan di tarik



Bergeraknya sepatu rem ke arah dinding tromol, akan mengakibatkan tromol menjadi tertekan sehingga putaran tromol bisa di tahan. Dengan begitu maka proses pengereman dengan rem tangan bisa terjadi.

Ketika tuas rem tangan di lepas dan dikembalikan ke posisi semula, maka kabel rem tangan akan mengendor. Kendornya kabel rem tangan ini membuat pegas pengembali (return spring) menarik parking brake lever kembali ke posisi semula dan membuat sepatu rem tidak menekan dinding tromol.

Dengan begitu, tenaga pengereman dari rem tangan akan menghilang dan memungkinkan tromol rem untuk kembali berputar.

Demikianlah artikel tentang cara kerja rem tromol mobil sebagai rem utama dan sebagai rem parkir (parking brake) yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif





[ad_2]



Source link

Mengenal 2 jenis sistem pendingin mesin

[ad_1]




Sistem pendingin mesin pada kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu dan temperatur mesin selalu dalam kondisi yang ideal.

Ya. mesin-mesin mobil saat ini banyak yang menggunakan mesin dengan sistem pembakaran dalam, dimana proses menghasilkan tenaga mesin dihasilkan melalui pembakaran bahan bakar dan udara dalam silinder mesin.

jenis sistem pendingin mesin

Proses pembakaran yang terus menerus akan meningkatkan suhu dan temperatur kerja mesin. Tanpa adanya sistem pendingin mesin, maka mesin menjadi tidak efisien , boros hingga mengalami kerusakan pada komponen-komponen mesin di dalamnya.

Berikut adalah 2 jenis sistem pendingin mesin yang banyak digunakan pada kendaraan, simak artikel tentang 2 jenis sistem pendingin mesin dibawah ini.

1. Sistem pendingin udara


Mesin dengan sistem pendingin udara merupakan mesin yang menggunakan udara / angin secara langsung guna menurunkan panas suhu dan temperatur kerja mesin.

Mesin yang menggunakan sistem pendingin udara ini memiliki desain pada silinder mesin dan silinder kepala yang menambahkan sirip-sirip pendingin di sekeliling badan mesin. Sirip-sirip pendingin mesin ini dipasang menyatu dengan bodi silinder mesin dan menjadi bagian yang menyatu dengan mesin.

Sirip-sirip pendingin ini berfungsi untuk memperluas bidang singgung antara mesin dengan udara di sekitar sehingga proses pelepasan panas dari mesin bisa berlangsung lebih cepat.

Perhatikan pada gambar contoh mesin berpendingin udara dibawah ini

mesin jenis sistem pendingin udara

Pada mesin dengan sistem pendingin udara ini, panas yang dihasilkan dari pembakaran didalam silinder mesin sebagian merambat keluar melalui sirip-sirip pendingin. Panas yang merambat ke sirip pendingin mesin ini selanjutnya akan diserap oleh udara luar yang temperatur suhunya jauh lebih rendah dibanding dengan temperatur pada sirip pendingin.

Namun begitu, udara yang digunakan untuk menyerap panas dari sirip-sirip pendingin harus terus mengalir. Selain itu, kecepatan aliran udara yang dibutuhkan juga harus sebanding dengan kecepatan putar mesin sehingga temperatur kerja ideal mesin bisa tercapai dan pendinginan dapat terus berlangsung dengan optimal.

Oleh karenanya untuk mengantisipasi panas berlebih saat aliran udara berkurang (seperti saat kondisi macet dan melaju pelan) maka pada beberapa mesin dipasangan kipas blower untuk mempertahankan aliran udara yang mengalir diantara sirip-sirip pendingin.

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh mesin dengan sistem pendingin udara

Kelebihan mesin sistem pendingin udara :

  • Memiliki desain mesin yang lebih ringkas

  • Memiliki berat mesin yang lebih ringan dibanding dengan mesin berpendingin air

  • Lebih mudah dalam perawatan


Kekurangan mesin sistem pendingin udara :
  • Proses pendinginan dipengaruhi oleh kecepatan laju kendaraan sehingga berpotensi overheat saat kondisi jalanan yang macet.

  • Hanya cocok digunakan pada mesin-mesin berkapasitas kecil


Karena kekurangannya yang cukup mencolok jika digunakan pada mesin mobil, maka mesin dengan sistem pendingin udara ini menjadi kurang populer di masa kini. Mesin dengan sistem pendingin udara ini lebih banyak di temui pada mobil-mobil keluaran lama di era tahun 1950-hingga 2000 saja seperti misalnya pada mobil VW kodok tipe 1 dan tipe 4, Fiat 126, Honda 1300, Citroen GS dan GSA, dan lain-lain

2. Sistem pendingin air


Mesin dengan sistem pendingin air merupakan mesin yang menggunakan air / cairan coolant secara langsung untuk menyerap panas suhu dan temperatur kerja mesin. Mesin dengan sistem pendingin air ini memiliki konstruksi mesin yang lebih rumit dibandingkan dengan mesin dengan sistem pendingin udara.

Hal ini dikarenakan pada bagian-bagian silinder mesin (khususnya yang menghasilkan panas mesin) dibagian luarnya harus diselimuti dengan air pendingin sehingga pada bagian luar dinding silinder harus tersedia water jacket (mantel air) sebagai tempat cairan pendingin mengalir dan menyerap panas mesin. Perhatikan pada gambar contoh mesin dengan sistem pendingin air dibawah ini

mesin jenis sistem pendingin air

Prinsip kerja untuk mesin yang menggunakan sistem pendingin air ini adalah dengan memanfaatkan aliran air dingin untuk menyerap panas mesin. Air pendingin yang sudah digunakan untuk menyerap panas akan di alirkan ke komponen radiator guna di dinginkan kembali suhunya. Dan air bersuhu dingin dari radiator akan menalir masuk kedalam mesin.

Setelah suhu air di radiator dingin, maka air bersuhu lebih dingin ini akan dialirkan masuk kembali ke mesin guna menyerap panas kembali dan begitu seterusnya.

Untuk lebih jelasnya tentang cara kerja sistem pendingin air dan nama-nama komponennya sobat bisa membacanya pada artikel dibawah berikut :


Berikut kelebihan dan kekurangan mesin dengan sistem pendingin air

Kelebihan mesin dengan sistem pendingin air :

  • Proses pendinginan suhu mesin bisa belangsung kapan saja tanpa dipengaruhi laju dan kecepatan kendaraan

  • Mesin lebih cepat mencapai suhu kerja mesin yang ideal

  • Konsumsi bahan bakar lebih irit

  • Dapat digunakan pada mesin berkapasitas besar


Kekurangan mesin dengan sistem pendingin air :
  • Konstruksi mesin lebih rumit dan rawan kebocoran cairan

  • Memerlukan perawatan dan pemeliharaan ekstra terhadap sistem pedingin

  • Membutuhkan lebih banyak komponen untuk sistem pendingin air.


Meskipun begitu, mesin dengan sistem pendingin air ini memiliki kemampuan dan kelebihan yang sanggup mempertahakan durabilitas kendaraan selama pemakaian sehingga mesin dengan sistem pendingin air ini lebih banyak digunakan pada mobil-mobil masa kini.

Demikianlah artikel tentang 2 jenis sistem peningin mesin mobil yang bisa ombro sampaikan semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Bagian-bagian aki mobil dan fungsinya

[ad_1]




Aki mobil setidaknya memiliki 3 fungsi penting bagi kendaraan yaitu sebagai penyedia energi listrik, tempat menyimpan energi listrik, dan sebagai stabilisator tegangan dari listrik yang dihasilkan saat proses charging (pengisian).

Tanpa aki mobil, semua komponen kelistrikan kendaraan tidak dapat berfungsi, bahkan mobil bisa menjadi mogok akibat kekurangan arus dan daya listrik, terlebih untuk mobil-mobil yang sudah menggunakan sistem EFI pada mesinnya

Nah ketiga fungsi aki mobil ini tentunya tidak lepas dari peran masing-masing komponen aki yang membentuk satu kesatuan menjadi sebuah aki mobil. Lantas apa saja sih bagian-bagian aki mobil ini dan apa saja fungsinya?

Nah, pada artikel kali ini ombro akan berbagi informasi tentang bagian-bagian aki obil dan fungsinya bagi kendaraan. Simak infonya dibawah ini.

bagian-bagian aki mobil dan fungsinya

1. Body Aki.


Bagian aki mobil yang pertama adalah body aki. Body aki terletak dibagian paling luar dari aki mobil. Bodi aki ini menjadi pelindung serta pembungkus komponen-komponen aki mobil lainnya. Bady aki terbuat dari bahan plastik yang tebal dan kuat sehingga ketika terjadi benturan ringan tidak mudah bocor dan tidak merusak komponen lainnya yang ada didalam aki.

Selain itu,sebagian bodi aki memiliki warna transparant sehingga mudah saat kita ingin memeriksa ketinggian level permukaan air aki.

2. Tutup Ventilasi.


Tutup ventilasi merupakan penutup lubang dari masing-masing cell aki. Tutup ini memiliki lubang ventilasi kecil yang berfungsi untuk mengeluarkan uap air aki yang terjadi saat reaksi kimia untuk menyimpan dan melepaskan arus listrik berlangsung.

Tanpa adanya lubang ventilasi ini, uap yang termkupul didalam aki lambat laun akan semakin banyak dan membuat tekanan di dalam cell aki meningkat. Akibatnya aki mobil bisa pecah akibat tekanan dari uap ini.

Selain sebagai lubang ventilasi, tutup ventilasi ini juga berfungsisebagai tempat untuk mengisi air aki jika jumlah air aki di dalamnya sudah berkurang. Tutup ventilasi ini dapat di buka dan ditutup sehingga memudahkan dalam pengisian air aki.

3. Kutub Battery / Terminal Aki.


Kutub battery, atau lebih dikenal dengan sebutan terminal aki merupakan sebuah konduktor yang terpasang di bodi aki bagian atas. Terminal aki ini terhubung dengan plat-plat baterai didalam aki. Untuk terminal aki ini terdiri dari dua kutub yaitu kutub negatif yang terhubung dengan plat negatif aki , dan yang satunya adalah kutub positif yang terhubung dengan plat positif aki.

Terminal aki ini digunakan sebagai tempat untuk menghubungkan terminal kabel dengan aki mobil dari seluruh perangkat dan komponen kelistrikan dimobil.

4. Larutan Elektrolit.


Larutan elektrolit pada aki ini lebih dikenal dengan sebuatan air aki. Pada aki basah, larutan elektrolit ini mengandung bahan kimia berupa asam sulfat (H2SO4) dan air (H2O). Berat jenis dari larutan elektrolit yang digunakan pada aki mobil ini akan bereaksi dengan plat aki.

Larutan elektrolit akan merendam seluruh komponen yang ada didalam aki seperti plat negatif, plat positif dan plat separator. Akibat terendamnya plat-plat aki inilah reaksi kimia untuk menyimpan atau melepas energi listrik dari aki mobil berlangsung.

Ketika energi listrik yang disimpan dalam larutan elektrolit ini banyak, maka larutan elektrolit ini memiliki berat jenis cairan sebesar 1,270 yang diukur dengan mengguakan hydrometer. Sedangkan ketika energi listrik yang tersimpan dalam larutan elektrolit ini kurang, maka berat jenis dari larutan elektrolit ini memiliki berat jenis cairan kurang dari 1,270.

Untuk mengembalikan berat jenis air pada larutan elektrolit hinga ke angka norma1,270 ini maka diperlukan proses charging (melakukan pengisian energi listrik kedalam aki).

Baca juga :

5. Plat aki (Positif dan Negatif)


Plat aki merupakan komponen penting pada aki yang akan bereaksi secara kimia dengan larutan elektrolit. Plat aki ini terdiri dari dua macam yaitu plat aki positif dan plat aki negatif. Plat aki positif terbuat dari bahan lead dioxide yang memiliki unsur kimia PbO2 dan berwarna sedikit kecoklat-coklatan yang merupakan perpaduan antara oksigen dan timbal.

Sedangkan untuk plat negatif aki terbuat dari timbal (Pb) yang berwarna kecoklat-coklatan. Perbedaan kedua bahan ini memungkinakn energi listrik selalu bergerak dari plat positif ke plat negatif.

Selain itu, kedua plat aki ini memiliki luas penampang yang akan berpengaruh terhadap besaran arus listrik yang dihasilkan oleh aki tersebut. Semakin besar luas penampangnya maka jumlah listrik yang dihasilkan akan semakin banyak.

6. Plat Separator.


Plat separator merupakan plat penyekat yang dibuat untuk memisahkan plat negatif aki dengan plat positif aki. Plat separator ini berfungsi untuk mencegah agar plat negatif dan plat positif aki tidak saling bersinggungan sehingga dapat mencegah korsleting diantara kedua plat tersebut.

Plat separator terbuat dari bahan isolator berpori sehingga larutan elektrolit bisa tetap mengalir dai plat positif ke plat negatif ataupun sebaliknya, dari plat negatif ke plat positif.

Pada aki mobil, plat separator, plat aki positif dan plat aki negatif umumnya dipasang menjadi beberapa susun. Susunan dari plat-plat aki ini kemudian dirangkai menjadi satu dan kerap disebut sebagai cell aki.

7. Cell Separator.


Cell separator merupakan separator yang memisahkan antara satu cell aki dengan cell aki yang lainnya. Bisa dibilang bahwa cell separator merupakan partisi yang memisahkan cell-cell pada aki mobil.

Setiap cell aki ini akan membentuk sebuah ruangan cell dengan satu penutup ventilasi diatasnya. Oleh karenanya, setiap cell ini memiliki larutan elektrolit sendiri-sendiri

8. Cell Connector.


Cell connector merupakan bagian penghubung yang akan menghubungkan tiap-tiap cell aki dimana cell connector negatif akan saling terhubung secara seri dengan plat aki negatif. Sedangkan cell connector positif akan menghubungkan secara seri plat aki positif.

Keseluruhan hubungan pada tiap-tiap cell connector ini akan berujung pada kutub-kutub aki. Kutub negatif akan bertemu dengan cell connector negatif dan kutub aki positif akan bertemu dengan cell connector positif.

Demikianlah artikel tentang bagian-bagian aki mobil dan fungsinya ini bisa ombro sampaikan semoga bisa bermanfaat

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Cara kerja transmisi otomatis pada mobil

[ad_1]




Secara garis besar, cara kerja transmisi otomatis dimulai dari Torque converter yang berfungsi untuk meneruskan putaran mesin menuju ke input shaft transmisi dengan memanfaatkan tekanan hidrolik dari oli transmisi (ATF).

Torque converter akan membuat input shaft transmisi otomatis ikut berputar mengikuti putaran mesin. Input shaft transmisi akan terhubung dengan beragam komponen transmisi otomatis lainnya seperti komponen Clucth dan Brake, planetary gear, hingga final drive gear.

cara kerja transmisi otomatis

Mulai dari torque converter hingga final drive gear, semua komponen ini bekerja secara mekanikal hidrolis. Sedangkan khusus untuk komponen clutch dan brake, selain bekerja secara mekanikal hidrolis, mereka juga bekerja berdasarkan tekanan hidrolik oli ATF yang disalurkan oleh hydraulic control unit.

Untuk hydraulic control unitnya sendiri, ia memiliki pengaturan dan kerja secara elektrik yang dikontrol secara penuh oleh komputer transmisi (Transmission Control Unit). Ya, pengaturan aliran hidrolik dari oli ATF pada transmisi otomatis diatur oleh komputer transmisi dengan memanfaatkan buka tutup saluran pada katup solenoid dan accumulator AT.

Selain itu, di dalam komputer transmisi otomatis ini juga sudah terprogram tingkat percepatan maju dan percepatan mundur yang dikenal dengan sebutan shift pattern. Shift pattern terbentuk berdasarkan posisi berkendara pada tuas transmisi, besarnya bukaan pedal gas (throttle valve), serta kecepatan putaran output shaft (rpm).

Jadi, berdasarkan posisi berkendara pada tuas transmisi dan ketika putaran mesin sudah mencapai posisi tertentu, maka secara otomatis komputer akan mengubah tingkat percepatan pada transmisi otomatis dengan mengaktifkan solenoid pada hydraulic control unit.

Akibatnya, tekanan oli ATF pada hydraulic control unit ini juga akan tersalurkan ke komponen clutch dan brake yang akan membentuk kombinasi kerja tertentu. Kombinasi kerja antara clutch dan brake pada transmisi otomatis ini akan mempengaruhi gear rasio yang terjadi pada komponen planetary gear.

Baca juga :


Di dalam planetary gear inilah laju kecepatan dan torsi dari masing-masing gear bisa didapatkan seperti layaknya pada transmisi manual seperti untuk gigi 1, gigi 2, 3 , dst, dimana gear rasio untuk gigi 1 ini selalu lebih besar dibandingkan dengan gear rasio gigi tertinggi. Selain itu, kombinasi kerja dari planetary gear unit ini juga bisa mengubah arah putaran output shaft sehingga mobil bisa bergerak mundur. Berikut cara kerja transmisi otomatis berdasarkan posisi pada tuas persneling

Saat mobil dalam posisi N (netral), P (park)


Saat mobil dalam posisi N (netral) dan P (park), maka seluruh komponen dalam transmisi otomatis akan berada pada posisi idle (berputar namun tidak menghasilkan percepatan pada kendaraan). Posisi idle ini sudah di tentukan oleh komputer transmisi sehingga tidak ada komponen clutch dan brake yang bekerja.

Jadi, masing-masing komponen mekanikal transmisi seperti torque converter, clutch dan brake, planetary gear, final drive gear tidak tersambung dengan putaran dari mesin.

Selain itu, tekanan hidrolic yang ada pada hydroulic control unit hanya akan mengalir dengan tujuan untuk pelumasan pada komponen mekanikal yang bergerak tadi (tidak terjadi tekanan yang mengaktifkan clutch dan brake). Dengan kondisi ini maka mobil tidak akan melaju meskipun pedal gas kita tekan penuh.

Saat mobil dalam posisi percepatan maju (D,2,L)


Saat mobil berada dalam posisi percepatan maju (tuas berada di posisi D, 2, atau L) maka putaran mesin akan terhubung dengan input shaft transmisi otomatis. Selain itu, kondisi ini juga menciptakan putaran yang dapat menghasilkan tingkat percepatan, dimana tingkat percepatan maju akan dipengaruhi oleh dua hal utama, kecepatan putaran output shaft transmisi serta besarnya derajat pembukaan throttle valve.

Kedua hal tersebut akan mempengaruhi pola shift pattern yang terjadi. Seperti misalnya saat berada di posisi D, saat bukaan pedal gas sekitar 15% dan putaran output shaft 800 rpm maka posisi gigi transmisi berada pada posisi gigi 1.

Jika tekanan pedal gas di tambah menjadi 50% dan putaran output shaft meningkat menjadi 4000 rpm, maka posisi gigi transmisi akan bergerak maju secara otomatis mulai dari 1 ke 2, 2 ke 3, hingga ke gigi 4 dengan mengatur kerja solenoid dan accumulator pada hydrauic control unit. Perhatikan contoh pergerakan gigi pada tabel shift pattern dibawah ini

cara kerja transmisi otomatis

Pada gambar diatas, berlaku proses Upshift, yaitu proses untuk menaikkan gigi percepatan ketingkat yang lebih tinggi secara otomatis.

Hal ini juga berlaku ketika pedal gas dilepas secara tiba-tiba saat kecepatan tinggi sehingga akan terjadi penurunan gigi secara otomatis sesuai dengan pola shift pattern yang tersimpan di memori komputer transmisi otomatis. Penurunan gigi percepatan pada transmisi otomatis kerap disebut Downshift.

Saat mobil dalam posisi percepatan mundur (R)


Saat mobil dalam posisi percepatan mundur, maka komputer transmisi akan memerintahkan hidrolic control unit untuk mengatur clutch dan brake yang bekerja untuk mendapatkan kombinasi gigi mundur pada planetary gear.

Ya, kombinasi kerja antara clutch dan brake pada transmisi otomatis bisa menghasilkan arah putaran yang terbailk pada planetary gear. Dengan demikian maka rasio dan arah putar final drive gear bisa dibalik sehingga mobil dapat bergerak kearah mundur.

Demikianlah artikel tentang cara kerja transmisi otomatis jenis planetray gear pada mobil yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Mengenal bagian-bagian piston pada mesin mobil

[ad_1]




Piston pada mesin mobil merupakan komponen utama mesin yang menganut sistem pembakaran dalam. Piston akan mengubah energi ledakan yang dihasilakn saat proses pembakaran menjadi gerak naik turun dan kemudian akan diteruskan oleh connecting rod dan crankshaft menjadi gerakan berputar.

Sebagai bagian penting bagi mesin pembakaran dalam, piston memiliki desain dan bentuk yang beragam. Desain dan bentuk yang beragam pada piston ini memiliki fungsi dan tujuan agar mesin bisa menghasilkan tenaga dengan lebih efektif dan efisien.

Nah, pada artikel kali ini , ombro akan berbagi informasi terkait bagian-bagian piston pada mesin mobil. Berikut adalah bagian-bagian piston pada mesin mobil

bagian-bagian piston dan fungsinya

1. Piston Head


Piston head merupakan bagian piston yang terhubung langsung dengan ruang bakar mesin. Pada bagian inilah piston menerima tenaga hasil pembakaran serta membuat perubahan volume silinder. Pada bagian atas piston head ini umumnya memiliki desain dan bentuk yang berbeda-beda, sangat tergantung deri jenis mesin yang digunakan.

Bentuk piston head yang memiliki dome menjulang ke atas, ini menandakan bahwa piston ini digunakan untuk pada mesin jenis high compression (kompresi tinggi). Sedangkan untuk piston head yang bagian atasnya berbentuk cekung kedalam, ini menandakan bahwa piston ini diguakan pada mesin jenis low compression dan kerap dipakai untuk mesin-mesin yang menggunakan Turbo Intercooler.

2. Valve Relief Pocket


Valve relief Pocket ini merupakan bagian piston yang terdaat pada piston head, fungsinya adalah sebagai ruang bagi valve saat bergerak nak dan turun sehingga tidak menumbuk ke piston head.

3. Piston Head Dome.


Dome merupakan bagian dari piston yang terletak pada piston head. Dome, berbentuk seperti kubah yang memiliki fungsi untuk memperkecil volume ruang bakar sehingga tekanan kompresi bisa meningkat. Selain itu dome ini juga membuat aliran campuran udara dan bahan bakar menjadi terpola sehingga dapat meningkatkan efisiensi pembakaran.

4. Lock Ring Groove


Lock ring groove merupakan parit /coakan yang dibuat pada bagian lubang untuk piston pin ditempatkan. Fungsi dari lock ring groove ini adalah sebagai dudukan untuk menempatkan snap ring sehinga piston pin tidak bergeser keluar.

5. Piston boss


Piston boss merupakan bagian di tepian tempat piston pin dipasang yang diperkuat dengan campuran logam tertentu sehingga tidak mudah aus dan membuat piston pin oblak.

Baca juga :

6. Piston bore


Piston bore merupakan lubang yang ada di sisi kanan dan kiri piston tempat piston pin dipasang. Piston pin ini akan menghubungkan piston dengan conecting rod (batang piston /setang seher).

7. Piston skirt


Piston skirt merupakan bagian piston yang terletak di dinding samping piston. Piston skirt ini akan bertemu dengan dinding silinder sehingga tercipta gerakan yang halus saat piston bergerak naik turun. Pda bagian piston skirt ini kerap diberi lapisan tambahan yang berfungsi untuk memperhalus benturan antara piston dengan dinding silinder.

8. Top ring land


Top ring land merupakan bagian dari piston head yang menjadi landasan bagi piston ring kompresi no 1. Top ring land ini yang secara garisbesar banyak menyalurkan panas hasil pembakaran menuju ke dinding silinder melalui piston ring no 1.

9. First ring groove


First ring groove merupakan bagian piston yang berfungsi sebagai tempat piston ring kompresi no 1 di letakkan.

10. Second ring groove


Second ring grove merupakan bagian piston yang berfungsi sebagai tempat piston ring kompresi no 2 di letakkan

11. Oil ring groove


Oil ring groove merupakan bagian piston yang berfungsi sebagai tempat ring oli diletakkan. Oil ring groove ini berada dibagian paling bawah dari ketiga ring piston yang ada.

12. Oil return holes.


Oil return holes merupakan bagian piston yang terletak didalam oil ring groove. Oil return holes merupakan lubang tempat mengalirnya oli yang sudah disapu oleh ring oli dari diniding silinder mesin. Dengan begitu, aliran oli bekas melumasi dinding silinder bisa mengalir langsung dari lubang oli ini menuju ke bak penampungan oli.

Demikianlah artikel tentang bagian-bagian piston pada mesin mobil yang bisa ombro sampaikan. Semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

#5 Fungsi kopling (clutch) pada kendaraan

[ad_1]




Kopling adalah komponen pada kendaraan yang masuk kedalam sistem drive train (atau sistem pemindah tenaga). Sistem pemindah tenaga pada kendaraan terdiri dari beberapa komponen, yaitu kopling (clutch), transmisi (transmission), poros propeller (propeller shaft), gardan (differential), poros axle (axle shaft) dan drive shaft.

Posisi kopling sendiri pada kendaraan umumnya dipasang di antara mesin dan transmisi. Kopling pada kendaraan memiliki beragam fungsi penting sehingga bisa membuat pengalaman berkendara menjadi lebih nyaman dan aman

5 fungsi kopling pada kendaraan

Pada artikel berikut, ombro akan berbagi informasi seputar fungsi kopling (clutch) pada kendaraan. Simak fungsi kopling (clutch) dibawah ini.

1. Menghubungkan dan memutuskan putaran dari mesin ke transmisi


Fungsi kopling pada kendaraan yang paling pertama dan paling utama adalah untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi.

Tenaga putar yang dihasilkan oleh mesin melalui proses kerja mesin harus dapat diputus atau disambungkan dengan baik oleh perangkat kopling sesuai dengan perintah dari pengemudi melalui injakan pedal kopling. Dengan adanya kopling maka mesin mobil bisa tetap hidup dan berputar saat posisi mobil berhenti (diam).

2. Mempermudah pemindahan gigi transmisi


Fungsi kopling pada kendaraan yang kedua adalah untuk mempermudah proses pemindahan gigi transmisi, baik yang dilakukan saat mobil berhenti atau saat mobil berjalan. Ya, dengan memutuskan sementara putaran mesin ke transmisi, hal ini akan membuat laju putaran input shaft pada transmisi juga akan berkurang.

Dengan bantuan komponen transmisi manual yang bernama synchromesh, maka kecepatan putar pada gigi transmisi bisa berkurang lebih jauh sehingga putaran kedua gigi yang akan berpindah menjadi sama dan seirama.

Ketika putaran mesin terputus, dan putaran antara gigi di transmisi sudah berkurang dan berputar seirama, maka proses pemindahahan gigi transmsi akan menjadi lebih mudah. Baik saat pemindahan gigi ketingkat yang lebih tinggi ataupun ke gigi rendah.

Baca juga :

3. Menghentikan mobil tanpa memposisikan tuas transmisi ke posisi netral


Fungsi kopling pada kendaraan yang ketiga adalah untuk menghentikan mobil tanpa memposisikan tuas transmisi ke posisi netral.

Ya, ketika pedal kopling di injak dan kopling bekerja memutuskan putaran dari mesin ke transmisi, maka laju mobil akan berkurang akibat hilangnya tenaga putar di input shaft transmisi meskipun posisi tuas transmisi masih masuk gigi .

Akibatnya tidak ada tenaga mesin yang tersalurkan ke transmisi-propeler shaft-gardan-roda. Kondisi inilah yang akan menghentikan laju mabil tanpa memposisikan tas transmisi ke posisi netral.

4. Membebaskan laju kendaraan dari kondisi engine brake


Fungsi kopling pada kendaraan yang ke empat adalah untuk membebaskan laju kendaraan dari kondisi engine brake. Ya, seperti kita ketahui, saat berkendara, penggunaan engine brake bisa tercipta dengan sendirinya tanpa kita sengaja.

Terkadang dalam mengemudi, kita terlalu jauh kebawah dalam menurunkan gigi, misalnya dari gigi 4 ke gigi 2. Kondisi ini akan menciptakan engine brake yang cukup keras.

Dengan menekan pedal kopling dan mengaktifkan fungsi kopling ini, maka mobil akan terbebas dari kondisi engine brake tersebut. Hal ini tentu saja bisa melindungi kerusakan pada transmisi akibat kelalaian saat memindahkan gigi persneling.

5. Agar kendaraan dapat bergerak mulus saat awal berjalan


Fungsi kopling pada kendaraan yang terakhir ombro ketahui adalah untuk membuat kendaraan dapat bergerak mulus saat awal berjalan.

Kopling, memastikan proses terhubungnya putaran mesin ke transmisi bisa dilakukan dengan cepat dan lembut karena kopling sendiri di desain untuk mampu menahan perbedaan putaran pada kedua komponen (mesin dan transmisi) yang kerap menghentak saat proses penyambungan. Kemampuan kopling tersebut akan membuat kendaran dapat bergerak mulus terutama saat awal berjalan.

Demikianlah fungsi kopling (clutch) pada kendaraan yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Rangkaian lampu sein dan hazard di mobil

[ad_1]




Untuk membantu pengemudi, peran lampu sein dan lampu hazard menjadi bagian penting yang wajib berfungsi saat berkendara. Lampu sein merupakan lampu peringatan dan tanda bagi pengguna jalan lainnya yang menunjukkan bahwa kendaraan yang kita gunakan akan berbelok atau berpindah jalur.

Jika saklar lampu sein digeser ke kanan, maka hanya lampu sein sisi kanan depan dan belakang saja yang menyala dan berkedip, dan jika saklar digeser ke kiri, maka lampu sein kiri depan dan belakang saja yang akan menyala dan berkedip

Sedangkan untuk lampu hazard, jika saklar lampu hazard ditekan, maka seluruh lampu sein akan menyala dan berkedip secara bersamaan. Lampu hazard ini berfungsi sebagai tanda bahwa mobil yang kita gunakan dalam posisi darurat seperti misalnya mogok atau sedang jalan perlahan akibat kondisi mesin yang bermasalah.

Rangkaian lampu sein dan hazard di mobil

Dengan cara mengaktifkan kedua lampu-lampu tersebut, maka pengguna jalan lainnya bisa mengetahui kondisi kendaraan kita dan segera mengantisipasi posisi kendaraannya sehingga terhindar dari kecelakaan.

Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi terkait rangkaian lampu sein dan hazard pada mobil berikut fungsi, komponen, dan cara kerjanya. Simak infonya dibawah berikut ini

Komponen rangkaian lampu sein dan hazard mobil


Rangkaian lampu sein dan hazard terdiri dari beberapa komponen penting, selain wiring dan saklar, dalam rangkaian ini terdapat komponen penting yang berfungsi untuk membuat lampu berkedip-kedip. Apa saja komponennya? Berikut komponen rangkaian lampu sein dan hazard pada mobil
rangkaian lampu sein dan hazard
  1. Baterai : Berfungsi sebagai penyedia arus listrik bagi seluruh rangkaian lampu sein dan lampu hazard.

  2. Kunci kontak : Berfungsi sebagai saklar penghubung antara baterai dengan rangkaian lampu sein

  3. Fuse sein dan fuse hazard : Berfungsi sebagai pengaman rangkaian lampu sein dan hazard

  4. Saklar : Berfungsi sebagai tempat memutus atau menghubungkan arus listrik (saklar) pada rangkaian lampu sein dan hazard

  5. Flasher : Berfungsi agar lampu-lampu sein dan hazard bisa berkedip-kedip

  6. ITR dan ITL : Merupakan lampu indikator lampu sein dan hazard di panel dashboard pengemudi

  7. Lampu sein kanan dan kiri : lampu yang akan menyala sesuai dengan pilihan saklar pada rangkaian lampu sein dan hazard

Cara kerja dan rangkaian lampu sein


Secara garis besar, lampu sein memiliki cara kerja yang sama seperti rangkaian kelistrikan lampu di mobil lainnya, namun karena adanya komponen flasher pada rangkaian lampu sein ini maka lampu sein akan berkedip-kedip ketika bekerja.

Perhatikan pada gambar rangkaian lampu sein dibawah berikut yang akan menunjukkan aliran listrik dari baterai menuju lampu sein kanan depan dan belakang.

cara kerja rangkaian lampu sein kanan

Pada gambar diatas, aliran listrik akan mengalir dari baterai menuju kunci kontak kemudian ke fuse sein lalu menuju ke saklar terminal B1. Arus listrik kemudian mengalir menuju F2 flasher lalu keluar menuju ke terminal F1.

Karena saklar yang terhubung adalah saklar sein kanan, maka aliran listrik akan mengalir dari terminal F1 menuju terminal TR lalu ke lampu sein kanan depan dan lampu sein kanan belakang. Dengan begitu, maka lampu sein kanan depan dan belakang akan menyala dan berkedip bersamaan.

Selain itu, lampu indikator sein kanan (ITR) pada panel dashboard juga akan menyala berkedip.

Perlu diperhatikan bahwa untuk menyalakan lampu sein ini, selain menggeser saklar sein ke kanan atau kekiri, kita juga perlu memutar kunci kontak mobil pada posisi ON. Tanpa memindahkan kunci kontak ke posisi ON, maka lampu sein tidak akan menyala dan berkedip.

Aliran arus listrik pada rangkaian lampu sein diatas juga memiliki alur yang sama untuk lampu sein kiri depan dan belakang, yang berbeda hanya pada saklar seinnya saja yang digeser ke sisi kiri.

Baca juga :

Cara kerja dan rangkaian lampu hazard


Lampu hazard akan menyalakan semua lampu sein kiri kanan dan depan belakang. Ya, jika saklar lampu hazard diaktifkan, maka seluruh lampu sein yang ada di keempat sudut mobil ini akan menyala dan berkedip. Untuk lebih jelasnya perhatikan pada gambar cara kerja rangkaian lampu hazard mobil dibawah ini
cara kerja rangkaian lampu hazard

Pada rangkaian lampu hazard mobil diatas bisa kita lihat bahwa arus listrik akan mengalir dari baterai menuju ke fuse hazard lalu ke terminal B2 (sebagai saklar lampu hazad). Dari terminal B2 ini, arus listrik kemudian menuju ke F2 lalu ke Flasher dan keluar menuju terminal F1.

Karena saklar hazard diaktifkan, maka kedua saklar yang menghubungkan terminal TR dan TL akan saling terhubung. Dengan begitu, maka arus listrik akan mengalir dari terminal F1 menuju ke terminal TL dan TR secara bersamaan. Akibatnya seluruh lampu sein akan menyala dan berkedip berikut dengan lampu indikator yang ada di panel dashboard

Khusus lampu hazard, karena lampu ini digunakan untuk kondisi darurat, maka lampu ini tidak melewati kunci kontak. Rangkaian lampu hazard harus dipasang langsung dari baterai. Dengan begitu, cukup dengan menekan saklar lampu hazard saja (tanpa meng-ON-kan kunci kontak), maka lampu hazard sudah bisa menyala dan berkedip.

Demikianlah artikel tentang rangkaian lampu sein dan hazard mobil, fungsi, komponen, serta cara kerjanya bisa ombro sampaikan semoga bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Fungsi pompa injeksi pada mesin diesel konvensional

[ad_1]




Pompa injeksi atau fuel injection pump merupakan komponen penting yang terdapat pada sistem bahan bakar mesin diesel. Ya, sesuai namanya pompa injeksi memiliki peran untuk memompa bahan bakar ke nosel injektor sehingga nosel dapat menginjeksikan bahan bakar bertekanan tinggi kedalam silinder mesin.

Meskipun begitu, fungsi pompa injeksi pada mesin diesel tidak hanya untuk memompa bahan bakar ke nosel injektor saja, melainkan terdapat beberapa fungsi lainnya yang juga sangat penting bagi mesin.

fungsi pompa injeksi

Hal ini diperlukan karena pada mesin mobil banyak terjadi perubahan putaran mesin secara tiba-tiba sehingga pompa injeksi perlu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan perubahan ini dan menjaga agar mesin tetap berfungsi dan nyaman untuk digunakan.

Lantas apa saja fungsi pompa injeksi pada mesin diesel ini ? Dibawah berikut adalah fungsi pompa injeksi pada mesin diesel..

1. Menghisap bahan bakar dari fuel tank


Fungsi pompa injeksi pada mesin diesel yang pertama adalah untuk menghisap bahan bakar dari fuel tank. Fungsi ini dilakukan oleh komponen pompa injeksi yang disebut dengan priming pump.

Priming pump pada pompa injeksi ada yang dipasang menyatu dan ada pula yang dipasang terpisah. Untuk pompa injeksi tipe in-line umumnya dipasang menyatu, sedangkan untuk pompa injeksi jenis distributor kerap dipasang terpisah.

Priming pump ini berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari fuel tank (tangki bahan bakar) masuk ke dalam pompa injeksi. Selain itu, priming pump juga memastikan agar bahan bakar yang masuk sudah bebas dari gelembung udara yang dapat mengganggu proses injeksi bahan bakar.

Dengan begitu, maka bahan bakar akan dihisap masuk kedalam pompa injeksi tanpa henti sehingga suplai bahan bakar yang dibutuhkan mesin bisa tetap terjaga.

2. Mensuplai bahan bakar bertekanan tinggi ke injection nozzle


Fungsi pompa injeksi pada mesin diesel yang kedua adalah untuk mensuplai bahan bakar bertekanan tinggi ke injection nozzle (nosel injektor). Ya, mesin diesel membutuhkan tekanan bahan bakar yang tinggi agar proses pengabutan bahan bakar yang dilakukan oleh nosel injektor bisa terjadi dengan sempurna.

Dengan pengabutan bahan bakar yang sempurna, maka akan tercipta pula pembakaran sempurna dalam silinder mesin yang juga berimbas dalam menghasilkan tenaga mesin yang optimal.

Di dalam pompa injeksi ini terdapat komponen plunger yang memiliki fungsi untuk menekan dan mendorong bahan bakar menuju ke delivery pipe. Selama mesin berputar, maka plunger akan terus memompa bahan bakar sehingga tercipta tekanan pada bahan bakar.

Untuk mencegah agar tekanan bahan bakar tidak turun, maka digunakan katup-katup sebelum delivery pipe yang akan mencegah bahan bakar masuk kembali ke plunger saat plunger bergerak turun.

Dengan begitu, setiap plunger memompa bahan bakar ke dalam delivery pipe, maka tekanan bahan bakar akan meningkat dan semakin tinggi. Bahan bakar bertekanan tinggi inilah yang kemudian disalurkan oleh pompa injeksi ke masing-masing injektor nosel malalui delivery pipe.

Baca juga :

3. Mengatur waktu penyemprotan bahan bakar


Fungsi pompa injeksi pada mesin diesel yang ketiga adalah untuk mengatur waktu penyemprotan bahan bakar kedalam silinder mesin. Pada mesin diesel (konvensional), pompa injeksi akan mengatur waktu kapan nosel injektor harus menyemprotkan bahan bakar bertekanan tinggi kedalam silinder mesin. Penyemprotan yang dilakukan oleh nosel injektor ini terjadi berdasarkan tekanan yang dihasilkan oleh pompa injeksi.

Seperti yang kita ketahui bahwa nosel injektor jenis konvensional, akan membuka katup untuk menyemprotkan bahan bakar saat tekanan yang diberikan sudah melebihi batas tekanan penyemprotan.

Disinilah pompa injeksi akan berperan dalam mengatur tekanan ke delivery pipe yang akan diberikan untuk masing-masing nosel injektor, sehingga ketika sudah mendekati timing injeksi, maka tekanan bahan bakar sudah mencukupi dan nosel injektor dapat melakukan injeksi bahan bakar kedalam silinder mesin.

Selain itu, pompa injeksi juga akan memilih nosel yang akan melakukan penyemprotan bahan bakar kedalam silinder mesin. Kondisi ini umumnya juga di tentukan berdasarkan firing order mesin diesel sesuai dengan jumlah silinder dan konfigurasi mesin yang digunakan.

4. Mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan


Fungsi pompa injeksi pada mesin diesel yang terakhir ombro ketahui adalah untuk mengatur jumlah bahan bakar yang di injeksikan. Di dalam pompa injeksi, bagian plunger memiliki peran penting selain untuk mengatur distribusi bahan bakar ke nosel injektor. Plunger juga kerap difungsikan untuk mengatur jumlah bahan bakar yang harus di injeksikan kedalam silinder mesin .

Pengaturan jumlah bahan bakar di plunger ini di gerakan oleh komponen control rod atau rack yang terkait dengan beban dan kecepatan putaran mesin sehingga ketika mesin membutuhkan bahan bakar dalam jumlah yang banyak maka control rod atau rack akan menggeser plunger sehingga membuka keran bahan bakar agar mengalir lebih banyak ke dalam nosel injektor.

Dengan begitu, maka pompa injeksi dapat mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan kedalam mesin sesuai dengan perubahan dan kebutuhan bahan bakar yang diperlukan oleh mesin tersebut.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Cara kerja sistem kemudi mobil

[ad_1]




Sistem kemudi adalah sebuah sistem yang diciptakan untuk mempermudah pengemudi dalam mengendalikan arah dan laju kendaraan. Baik digunakan saat melaju, parkir ataupun saat bergerak mundur.

Sistem kemudi memiliki 5 fungsi penting bagi kendaraan, diantaranya adalah, mengatur arah jalannya kedaraan sesuai keinginan pengemudi, memberikan kestabilan pada kendaraan saat berjalan, mencegah getaran, dan lain-lain. (baca : 5 fungsi sistem kemudi)

cara kerja sistem kemudi mobil 1

Model dan bentuk sistem kemudi tiap-tiap mobil tidak sama, namun secara umum, untuk mobil penumpang banyak menggunakan sistem kemudi jenis rack and pinion sedangkan untuk mobil dan kendaraan besar (truk dan bus) umumnya menggunakan sistem kemudi recirculating ball.

Namun begitu, secara garis besar, sistem kemudi mobil terdiri dari 4 komponen penting yaitu (steering wheel) roda kemudi, steering column (batang kemudi), steering gear (roda gigi kemudi), dan steering linkage. Perhatikan pada gambar dibawah terkait contoh komponen sistem kemudi

cara kerja sistem kemudi mobil

Pada gambar diatas, kita menggunakan contoh sistem kemudi tipe rack and pinion saja, untuk lebih lengkapnya tentang tipe, model, dan macam-macam komponen sistem kemudi, silahkan baca pada komponen sistem kemudi yang sudah pernah ombro posting sebelumnya. Lantas bagaimana cara kerja sistem kemudi mobil ini ? Berikut cara kerja sistem kemudi mobil

Cara kerja sistem kemudi mobil


Saat steering wheel (roda kemudi) diputar, steering column (batang kemudi) juga ikut berputar mengikuti arah putaran roda kemudi. Tenaga putar yang terjadi di steering column ini kemudian diteruskan ke steering gear (roda gigi kemudi).

Steering gear memperbesar tenaga putar ini (melalui sistem hidrolik, elektrik, ataupun secara mekanikal) sehingga dihasilkan momen puntir yang lebih besar dibanding dengan momen puntir pada steering wheel.

Dari steering gear, momen puntir yang sudah membesar ini kemudian diteruskan ke steering linkage sehingga tejadi perubahan gerak dari gerak putar pada steering wheel menjadi gerak menarik atau mendorong pada steering linkage.

Steering linkage akan meneruskan gerakan steering gear ke roda-roda depan sehingga terjadilah perubahan arah dan sudut gerak pada roda depan. Dengan begitu, maka kendaraan bisa melaju sesuai arah putaran yang terjadi pada steering wheel. Misalnya steering wheel diputar kearah kanan, maka kendaraan akan melaju kearah kanan, begitu pula sebaliknya.

Perhatikan cara kerja sistem kemudi mobil pada gambar animasi dibawah berikut

cara kerja sistem kemudi 2

Khusus pada bagian steering gear, tenaga putar dari roda kemudi diperbesar. Bagian ini kerap dikenal dengan sebutan Power Steering. Ada yang menggunakan sistem hidrolik yang dikenal dengan Hydraulic Power Steering, ada pula yang menggunakan Electric Power Steering (EPS) dan ada pula yang menggunakan sistem mekanikal sepert recirculating ball dan lain-lain.

Meskipun steering gear di buat dengan desain dan model yang berbeda, namun sistem kemudi ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan agar sesuai dengan fungsinya pada kendaraan. Berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem kemudi

  • Memiliki kelincahan yang baik saat diputar atau digunakan

  • Memiliki usaha pengemudian yang baik

  • Memiliki recovery (pengembalian) yang halus

  • Mampu meredam getaran dan kejutan dari permukaan jalan sehingga tidak mengganggu proses pengemudian.


Nah, demikianlah artikel tentang cara kerja sistem kemudi mobil ini bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Kapan kipas radiator mobil berputar ?

[ad_1]




Kipas radiator mobil berfungsi untuk mempercepat proses pendinginan air di dalam radiator dengan cara menghisap udara luar agar mengalir masuk melalui celah pada kisi-kisi radiator. Adanya aliran udara yang mengalir pada celah kisi-kisi radiator akan mempercepat pelepasan panas air di dalam radiator ke udara luar sehingga suhu air di dalam radiator berangsur-angsur menjadi dingin. (baca: cara kerja radiator)

Saat ini, terdapat dua model penggerak untuk memutar kipas radiator yaitu, menggunakan tali kipas (fan belt) dan menggunakan dinamo (motor fan) yang dikontrol secara elektronik. Untuk kipas radiator yang digerakkan oleh fan belt, kipas akan berputar langsung sesaat setelah mesin baru dihidupkan.

kapan kipas radiator mobil berputar

Khusus untuk kipas radiator yang menggunakan motor fan, kipas tidak akan langsung berputar saat mesin baru dihidupkan, namun ia akan menunggu momen yang tepat sesuai dengan perintah dari Engine Control Unit. Lantas kapan kipas radiator mobil tipe elektrik ini berputar ?

Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang kapan kipas radiator mobil berputar, simak infonya dibawah berikut.

Cara kerja kipas radiator elektrik


Secara garis besar, kipas radiator elektrik ini dikontrol secara penuh oleh Engine Control Unit (ECU). Berdasarkan program yang sudah ditanamkan di dalam ECU, maka Engine control unit inilah yang akan menentukan kapan kipas radiator harus berputar dan berhenti.

Untuk menentukan waktu kapan kipas radiator mobil berputar atau berhenti, ECU menggunakan data-data dari dua sensor utama yaitu Engine Coolant Temperature Sensor dan Refrigerant Pressure sensor.

Engine coolant temperature sensor digunakan untuk mengukur suhu air pendingin mesin, sedangkan refrigerant pressure sensor digunakan untuk mengukur tekanan cairan refrigerant (freon AC) pada selang bertekanan.

Kapan kipas radiator mobil berputar 1

Kedua sensor tersebut akan terus mengukur kondisi secara aktual di mesin dan memberikan datanya kepada ECU secara langsung sehingga ketika terjadi perubahan nilai data, dan data tersebut masuk pada kategori "memutar kipas radiator" bagi ECU, maka ECU akan segera memerintahkan kipas radiator ini untuk berputar.

Dari sini, kita sudah bisa menggambarkan bahwa kipas radiator elektrik ini akan berputar akibat dipengaruhi oleh dua kondisi utama yaitu kondisi suhu pada air pendingin serta kondisi tekanan freon pada sistem AC. Berikut cara kerja kipas radiator elektrik pada saat AC mobil ON dan OFF.

1. Saat AC mobil dalam posisi OFF


Saat AC dalam posisi OFF (tidak dinyalakan), maka data yang digunakan oleh ECU hanya berasal dari Engine Coolant Temperatur sensor saja. ECU akan memantau data yang dihasilkan ECT dalam bentuk nilai tegangan yang kemudian akan diterjemahkan oleh ECU sebagai nilai suhu air pendingin mesin.

Ketika mesin baru dihidupkan dan suhu air pendingin mesin masih dibawah nilai suhu kerja mesin (nilai suhu kerja mesin berkisar diantara 85° C hingga 95° C), maka kipas radiator tidak akan berputar.

Ketika suhu air pendingin mesin meningkat dan ECU membaca bahwa suhu air pendingin sudah lebih dari 95° C, maka ECU akan akan mengaktifkan relay pertama yang memiliki kecepatan rendah. Saat ini kipas radiator akan berputar pada kecepatan rendah.

Jika suhu air pendingin mesin terus meningkat, ECU akan mengaktifkan relay kedua yang memiliki kecepatan tinggi. Semakin tinggi peningkatan suhu air pendingin mesin, semakin kencang pula kipas radiator akan berputar.

Ketika suhu mesin turun dan kembali berada pada suhu 85° C hingga 95° C, maka secara otomatis ECU akan menghentikan putaran pada kipas radiator sehingga kipas berhenti berputar. Kipas ini akan kembali berputar saat suhu mesin sudah melebihi suhu kerja mesin. Begitulah proses kerja kipas radiator mobil pada saat AC mobil dalam posisi OFF (tidak dinyalakan).

Baca juga :

2. Saat AC mobil dalam posisi ON


Saat AC mobil dalam posisi ON (dihidupkan), maka ada dua sensor yang akan mempengaruhi kapan kipas radiator mobil berputar, yaitu ECT sensor dan Refrigerant pressure sensor. Kedua sensor ini akan mengirimkan masing-masing data menuju ke Engine Control Unit (ECU).

Ketika AC mobil hidup, maka tekanan refrigerant pada selang bertekanan akan meningkat, di lain tempat, ECU juga akan membaca sinyal dari kipas blower. Ketika ECU membaca sinyal-sinyal ini dan menterjemahkannya sebagai tanda bahwa sistem AC di mobil sedang bekerja, maka ECU akan memerintahkan kipas radiator untuk berputar.

Tujuan dari kipas radiator berputar ini adalah untuk menurunkan suhu dan tekanan cairan refrigerant yang terdapat di dalam kondensor AC, dimana kita ketahui bahwa kondensor AC kerap diletakkan dibagian depan radiator mobil.

Ketika tekanan refrigerant pada kondensor AC dan selang bertekanan menurun, hal ini akan membuat sensor menjadi OFF, akibatnya ECU akan mengenhentikan putaran kipas radiator mobil. Kipas radiator akan kembali berputar saat tekanan refrigerant kembali meningkat.

Oleh karenanya, meskipun saat suhu mesin kurang dari suhu kerja mesin normal, kita bisa menemukan bahwa kipas radiator akan berputar. Hal ini terjadi akibat adanya tekanan pada cairan refrigrant yang mengaktifkan sensor tekanan.

Salah satu efek merugikan yang timbul saat menyalakan AC ketika kondisi mesin masih belum panas (kipas radiator belum berputar akibat suhu kerja mesin yang normal) adalah bahan bakar menjadi lebih boros. Oleh karena itu, untuk menghemat penggunaan bahan bakar, ada baiknya untuk tidak menyalakan AC sebelum suhu mesin mencapai suhu kerja normal yang ditandai oleh berputarnya kipas radiator.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Fungsi selang radiator pada mesin mobil

[ad_1]




Selang radiator merupakan salah satu komponen pada sistem pendingin yang terbuat dari bahan karet elastis dengan jalinan benang didalamnya. Selang radiator dapat dengan mudah kita temui di mesin, umumnya berada diantara mesin dengan radiator dan kerap dipisah oleh kipas radiator.

Pada mesin-mesin mobil umumnya terdapat dua selang radiator, yaitu upper hose dan lower hose. Kedua selang ini terbuat dari bahan yang sama, namun memiliki model lekukan yang berbeda, sangat tergantung dari model dan desain mesin pada mobil tersebut.

fungsi selang radiator

Lantas apa saja sih sebenarnya fungsi dari selang radiator ini? Berikut fungsi selang radiator yang ada di mesin..

1. Tempat mengalirnya cairan pendingin mesin


Fungsi selang radiator yang pertama adalah sebagai tempat mengalirnya cairan pendingin mesin dari radiator ke dalam mesin maupun dari mesin masuk ke radiator. Seperti kita ketahui bahwa fungsi radiator adalah untuk mendinginkan suhu air pendingin yang datang dari mesin dalam kondisi panas.

Aliran air pendingin dari mesin ini akan mengalir ke radiator melalui selang radiator bagian atas (kerap disebut upper hose) untuk kemudian berhenti di diradiator akibat thermostat yang menutup.

Saat thermostat terbuka, maka aliran air pendingin bersuhu dingin akan mengalir melalui selang radiator bagian bawah (disebut lower hose) untuk dimasukkan ke mesin dan kembali digunakan untuk menurunkan suhu mesin.

2. Penghubung saluran air pendingin antara radiator dan mesin


Fungsi selang radiator yang kedua adalah sebagai penghubung saluran air pendingin antara radiator dan mesin. Pada mesin-mesin mobil umumnya, radiator diletakkan di bagian grill depan dan melekat di frame/rangka bodi kendaraan, sedangkan mesin terpisah dari radiator dan terpasang pada ruang mesin.

Untuk menghubungkan saluran air yang ada di mesin dengan saluran air pada radiator,maka digunakanlah selang radiator sehingga bisa kita kaakan bahwa selang radiator ini menjadi penghubung saluran air antara mesin dengan radiator.

Baca juga :

3. Mengurangi getaran mesin ke radiator


Selain sebagai penghubung dan tempat mengalirnya air pendingin mesin, selang radiator juga berfungsi untuk mengurangi getaran mesin agar tidak merembet dan merusak radiator.

Seperti sudah kita ketahui bahwa selang radiator terbuat dari bahan karet yang cukup fleksible, namun di dalamnya terdapat jalinan benang-benang sehingga memperkuat kekuatan selang radiator.

Saat mesin bekerja, umumnya sering terjadi getaran yang cukup besar di mesin. Dengan menggunakan selang radiator yang berbahan karet ini, maka getaran tidak akan merembet hingga ke radiator dan bodi mobil.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Fungsi lampu kota pada kendaraan

[ad_1]




Di mobil, terdapat sejumlah lampu-lampu yang dipasang disekeliling bodi kendaraan. Lampu-lampu ini memiliki fungsinya masing-masing tergantung dari penempatan pada kendaraan dan tujuan dari pemasangan lampu tersebut.

Di Indonesia sendiri, penamaan untuk masing-masing lampu yang dipasang pada mobil ini sangatlah beragam, banyak bahasa yang berbeda meskipun mengarah pada salah satu lampu tersebut. Sebagai contoh untuk lampu kota yang akan kita bahas kali ini.

Lampu kota sering kali disebut juga sebagai lampu senja karena umumnya dinyalakan saat senja hari. Ada pula yang menyebut lampu kota ini sebagai lampu jarak karena dianggap menjadi isyarat dan penanda lebar suatu kendaraan. Selain itu, ada juga yang kerap menyebut lampu kota ini sebagai lampu kecil karena keterangan cahaya yang dihasilkan lampu ini lebih kecil dibanding dengan lampu-lampu lain yang ada.

fungsi lampu kota

Namun begitu, pada dasarnya lampu kota ini adalah lampu posisi (Position lamp/lights). Untuk bagian depan dikenal dengan sebutan lampu posisi depan (Front position lamps) sedangkan untuk bagian belakang dikenal dengan sebutan lampu posisi belakang (Rear position lamps atau Tail lamps).

Pada beberapa kendaraan, ada pula yang memiliki lampu posisi yang dipasang di sisi samping kendaraan (umumnya dipasang di fender sisi kanan-kiri dekat roda depan). Untuk lampu ini dikenal dengan nama lampu posisi samping (Side position lamp).

Lantas apa sih fungsi dari lampu kota ini ? Nah, berikut adalah fungsi lampu kota yang ada pada mobil...

1. Sebagai penanda tentang posisi kendaraan


fungsi lampu kota 1

Fungsi lampu kota yang pertama adalah sebagai penanda posisi kendaraan bagi pengemudi lainnya baik dari arah depan maupun dari arah belakang. Ya, lampu kota ini akan menunjukkan dimana posisi kendaraan saat melaju dijalan.

Seperti kita ketahui bahwa jalan raya untuk kendaraan bermotor terdiri dari banyak lajur jalan, ada yang terdiri dari dua lajur searah, dua lajur berlawanan arah, 3 lajur searah, hingga lebih dari 3 lajur jalan baik yang searah atau berlawanan arah.

Dalam kondisi yang normal, umumnya kita tidak perlu menyalakan lampu kota saat berkendara pada lajur jalan tersebut karena posisi kendaraan yang melaju dan melintas dapat dilihat dengan jelas sehingga mudah untuk menghindar atau untuk mengatur jarak aman berkendara.

Namu, ketika kondisi jarak pandang yang terbatas terjadi, seperti misalnya saat senja, saat hujan gerimis, saat malam hari, saat jalan berkabut, jalan berasap, dan lain-lain, maka kita perlu untuk menyalakan lampu kota ini.

Dengan menyalakan lampu kota ini, maka pengemudi lain akan mudah untuk mengetahui posisi kendaraan yang kita gunakan saat melaju di jalan, apakah sedang melaju dilajur kiri, lajur kanan, melaju searah, atau melaju secara berlawanan arah.

Baca juga :

2. Sebagai penanda tentang panjang dan lebar kendaraan


fungsi lampu kota 2

Fungsi lampu kota yang berikutnya adalah sebagai penanda panjang dan lebar kendaraan. Fungsi ini lebih banyak kita temukan pada kendaraan-kendaraan dengan dimensi yang lebar dan lebih panjang, seperti contohnya bus atau truk.

Pada kendaraan truk, kerap kita lihat lampu kota tambahan dipasang berjejer sepanjang bodi dan bak truk. Lampu-lampu yang dipasang ini selain digunakan sebagai penanda tentang panjang badan truk, ia juga kerap digunakan oleh supir truk untuk memantau kondisi di sisi kanan kiri badan truk khususnya saat mau parkir di waktu malam.

Dengan adanya lampu kota di sepanjang badan truk ini, pengendara lainnya bisa dengan mudah untuk mengetahui bahwa kendaraan yang melintas di dekatnya adalah truk/ bus yang memiliki bodi panjang sehingga bisa lebih berhati-hati ketika ingin mendahuluinya.

3. Sebagai penanda arah laju kendaraan


fungsi lampu kota 3

Fungsi lampu kota yang terakhir ombro ketahui adalah sebagai penanda arah laju kendaraan. Seperti kita ketahui bahwa, untuk lampu kota bagian depan akan menyala dengan warna putih karena umumnya dipasangkan dengan lampu kepala(headlamp), sedangkan untuk lampu kota bagian belakang akan menyala dengan warna merah yang dipasangkan dengan lampu rem.

Saat kita berkendara dan melihat kendaraan lain bergerak dengan lampu kota menyala berwarna putih, hal ini menandakan bahwa kendaraan tersebut memiliki arah laju kendaraan yang berlawanan arah dengan kita.

Sedangkan jika dari kejauhan kita melihat kendaraan lain bergerak dengan lampu kota berwarna merah, hal ini menandakan bahwa kendaraan tersebut memiliki arah laju kendaraan yang searah dengan arah laju kendaraan kita.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Komponen supply pump dan fungsinya pada mesin diesel common rail

[ad_1]



Supply pump pada mesin diesel common rail berfungsi sebagai penghasil bahan bakar bertekanan tinggi, dimana bahan bakar bertekanan tinggi ini selanjutnya akan disalurkan menuju ke common rail pipe untuk di injeksikan oleh injektor ke ruang bakar.

Agar supply pump dapat bekerja, supply pump dihubungkan ke mesin dengan berbagai cara, ada yang menggunakan timing belt untuk memutar puley supply pump dan ada pula yang menggunakan gear untuk dikaitkan.

Ya, pada bagian ujung dari supply pump ini terdapat pulley yang terhubung dengan mesin sehingga ketika mesin berputar, maka supply pump juga langsung dapat bekerja untuk menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi yang sangat dibutuhkan oleh mesin diesel sistem common rail ini.

Komponen supply pump

Nah, pada artikel berikut ini, ombro akan berbagi informasi tentang komponen-komponen supply pump pada mesin diesel common rail khususnya untuk tipe HP3. Simak informasi tentang komponen supply pump dibawah ini.

1. Feed Pump


Komponen supply pump tipe HP3 yang pertama adalah Feed Pump. Feed pump berfungsi untuk memompa bahan bakar dari fuel tank menuju ke plunger dalam supply pump melalui fuel filter dan inlet port.

Feed pump pada supply pump tipe HP3 ini bertipe trochoid, perhatikan bentuk feed pump tipe trochoid pada gambar dibawah ini.

Feed pump tipe trochoid

Komponen inner rotor pada feed pump ini dihubungkan pada sebuah drive shaft di dalam supply pump. Ketika drive shaft berputar, maka inner rotor akan ikut berputar sekaligus ikut mengerakkan outer rotor.

Pada saat inilah bahan bakar solar dari saluran fuel tank dan inlet port akan dihisap melalui suction port dan dipompa keluar melalui discharge port yang akan menuju ke SCV (Suction Control Valve) dan plunger.

Ketika kecepatan putar mesin meningkat, hal ini akan menyebabkan putaran pada feed pump juga bertambah, untuk mencegah tekanan bahan bakar yang berlebih akibat meningkatnya putaran mesin, pada feed pump ini dipasangkan sebuah regulating valve.

Regulating valve ini akan mengatur tekanan feed pump agar tetap stabil pada batas tekanan tertentu yang sudah di set oleh pihak pabrikan.

Ketika tekanan berlebih, regulating valve akan terbuka akibat tekanan. Terbukanya valve akan mengurangi tekanan di dalam feed pump. Bahan bakar yang mengalir melalui regulating valve ini kemudian akan dimasukkan kembali kedalam feed pump untuk dipompa kembali menuju plunger.

2. Suction Control Valve (SCV)


Komponen supply pump tipe HP3 yang kedua adalah Suction Control Valve (SCV). SCV merupakan aktuator pada mesin common rail yang terhubung dengan ECU mesin dan bekerja berdasarkan perintah dari ECU (Engine control Unit).

SCV berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar solar yang berasal dari feed pump menuju ke plunger agar tekanan bahan bakar yang dipompakan oleh supply pump ke common rail pipe bisa selalu stabil dan konstan sesuai dengan kebutuhan mesin.

suction control valve-scv

SCV pada supply pump ini berbentuk seperti solenoid valve dimana dibagian dalamnya terdapat kumparan (gulungan tembaga) yang akan menjadi magnet saat dialiri arus listrik. Di dalam SCV ini juga terdapat batang besi (armature) yang terhubung dengan katup/valve sehingga ketika ada arus listrik dari ECU menuju ke kumparan SCV, maka armature ini akan bergerak tertarik dan membuka valve.

SCV bekerja secara duty rasio berdasarkan sinyal output dari ECU yang berbentuk gelombang frekuensi dan mengalir secara konstan. Nilai frekuensi gelombang ini akan mempengaruhi besar kecilnya pembukaan katup pada SCV.

Saat nilai frekuensi meningkat, maka pembukaan katup akan menurun dan semakin kecil. Sedangkan saat nilai frekuensi menurun, maka pembukaan katup akan meningkat dan katup terbuka semakin lebar

Baca juga :

3. Pump Unit


Komponen supply pump tipe HP3 yang ketiga adalah Pump Unit. Pump unit ini merupakan bagian yang berfungsi untuk menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi yang akan disalurkan menuju ke common rail pipe.
komponen pump unit

Pump unit ini terdiri dari 3 bagian yaitu :
  • Eccentric cam : Eccentric cam merupakan sebuah drive shaft yang dibagian tengahnya terdapat sebuah cam dengan posisi yang tidak simetris (sedikit menonjol kesalah satu sisi). Ecentric cam ini dipasangkan di tengah-tengah ring cam.

  • Ring cam : Ring cam berbentuk kotak dengan lubang ditengahnya. Pada lubang inilah eccentric cam dipasangkan sehingga ketika drive shaft berputar, maka tonjolan pada eccentric cam akan bergerak dan mendorong ring cam sehingga tercipta gerakan seperti memompa.

  • Plunger : Ada 2 Plunger pada supply pump tipe HP3 ini, letaknya berseberangan dan terhubung dengan ring cam. Plunger bekerja berdasarkan gerakan memompa yang terjadi pada ring cam. Plunger inilah yang akan mendorong dan memompa bahan bakar solar sehingga tercipta bahan bakar bertekanan tinggi.

Perhatikan cara kerja komponen pump unit yang sedang memompa bahan bakar pada gambar dibawah ini
cara kerja pump unit pada supply pump

4. Delivery Valve


Komponen supply pump tipe HP3 yang ke empat adalah delivery valve. Delivery valve ini terdiri dari 3 komponen yaitu spring (pegas), Check ball, dan holder. Masing-masing komponen bekerja menjadi satu kesatuan yang dinamakan delivery valve.

Delivery valve ini berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar bertekanan yang dihasilkan oleh plunger menuju ke common rail pipe. Selain itu, delivery valve ini juga digunakan untuk mencegah agar bahan bakar yang bertekan di dalam common rail pipe tidak kembali masuk kedalam plunger.

Dengan begitu, semakin banyak bahan bakar yang masuk ke dalam common rail pipe, maka tekanan bahan bakar juga akan semakin meningkat. Perhatikan posisi delivery valve pada gambar dibawah berikut

delivery valve

5. Fuel Temperature Sensor


Komponen supply pump tipe HP3 yang terakhir adalah Fuel temperature sensor. Fuel temperature sensor ini berfungsi untuk mengukur suhu dan temperatur bahan bakar yang mengalir di dalam supply pump. Fuel temperatur akan mengirimkan data berupa tegangan listrik ke ECU untuk digunakan oleh ECU sebagai nilai suhu bahan bakar.
Fuel temperature sensor

Sebagai sensor, fuel temperatur menggunakan komponen elektronik bernama thermistor yang bekerja ketika terjadi perubahan suhu. Ketika suhu bahan bakar rendah, nilai hambatan (tahanan) pada thermistor akan besar, sedangkan ketika suhu bahan bakar meningkat tinggi, maka nilai hambatan akan mengecil (turun).

Dengan begitu, maka tegangan yang mengalir juga akan berubah sesuai nilai tahanan yang dihasilkan akibat perubahan suhu pada bahan bakar. Perubahan ilai tegangan inilah yang kemudian digunakan oleh ECU sebagai data suhu temperatur bahan bakar.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Fungsi Lampu Sein Pada Kendaraan

[ad_1]



Lampu sein merupakan salah satu kelengkapan yang wajib ada dan dapat berfungsi dengan baik di kendaraan. Lampu sein umum diletakkan di keempat sudut kendaraan baik pada bagian depan ataupun pada bagian belakang.

Dalam penggunaannya, lampu sein ini akan berkedip dan menyala bersamaan hanya pada satu sisi saja. Misalnya, ketika saklar lampu sein sebelah kiri di nyalakan, maka lampu sein depan kiri dan lampu sein belakang kiri akan menyala dan berkedip secara bersamaan. Begitu pula untuk lampu sein yang kanan.

Lampu sein yang digunakan di kendaraan umumnya berwarna kuning. Ya, warna kuning dianggap mampu bekerja dengan baik dan dapat dilihat oleh pengemudi lain diberbagai kondisi jalan seperti misalnya saat malam, saat siang, saat hujan lebat, saat berkabut, dan lain-lain.

fungsi lampu sein

Lantas, apa saja sih fungsi lampu sein pada kendaraan ini? Pada artikel berikut, ombro akan berbagi informasi terkait fungsi lampu sein pada kendaraan, simak infonya dibawah ini.

1. Sebagai tanda untuk belok


Fungsi lampu sein yang pertama adalah sebagai tanda untuk belok. Ya, ketika kita ingin berbelok dipersimpangan jalan atau pertigaan, kita wajib menyalakan lampu sein pada posisi dan arah jalan yang hendak kita tuju.

Seperti misalnya, ketika kita ingin berbelok ke arah kiri, maka kita wajib untuk menyalakan lampu sein sebelah kiri sebelum kendaraan kita memasuki belokan tersebut. Begitu pula ketika kita hendak mengarahkan kendaraan ke arah kanan, maka kita wajib menyalakan lampu sein kendaraan sebelah kanan sebelum masuk ke tikungan tersebut.

Tujuan dari menyalakan lampu sein kanan atau kiri ini adalah untuk memberi informasi kepada pengemudi lain, baik yang berada tepat dibelakang kita atau berada didepan kita bahwa kendaraan yang kita gunakan akan mengarah kearah sesuai dengan posisi lampu sein berkedip.

Dengan begitu, maka kendaraan lain yang ada disekitar kita tidak menyalip pada arah tertentu yang bisa mengakibatkan kecelakaan.

2. Sebagai tanda pindah jalur


Fungsi lampu sein yang kedua adalah sebagai tanda pindah jalur. Saat berkendara pada jalan yang memiliki dua jalur atau lebih, maka kita wajib menyalakan lampu sein sesuai dengan arah jalur yang akan kita ambil.

Dengan menyalakan lampu sein sesuai arah jalur yang akan kita ambil, maka pengemudi lain yang sedang berada di jalur tersebut atau pengemudi yang datang dari arah berlawanan bisa mengetahuinya sehingga bisa mengantisipasi kondisi dengan mengurangi laju kecepatan dan tidak menyalip sementara kita berpindah jalur.

Hal ini sangat penting dilakukan guna menghindari kesalahpahaman antar pengemudi yang bisa berakibat pada kecelakaan.

Baca juga :

3. Sebagai tanda untuk mendahului (menyalip) kendaraan di depan


Fungsi lampu sein yang ketiga adalah sebagai tanda untuk medahului (menyalip) kendaraan di depan kita. Ya, etika dalam berkendara memang penting agar perjalanan bisa aman dan nyaman, salah satunya adalah menyalakan lampu sein saat kita ingin mendahului kendaraan didepan.

Dengan menyalakan lampu sein, pengemudi di depan kita atau yang sedang melaju dari arah yang berlawanan bisa segera mengetahui posisi kita dan memahami isyarat bahwa kita akan mendahului kendaraan di depan.

4. Sebagai tanda bagi kendaraan yang datang dari arah berlawanan


Fungsi lampu sein yang terakhir ombro ketahui adalah sebagai tanda bagi kendaraan yang datang dari arah berlawanan. Ya, hal ini diperlukan terlebih pada jalan dua arah berlawanan yang lintasannya panjang dan ramai.

Pada jalan dengan tipe dua arah berlawanan kerap terjadi antrian dan konvoi kendaraan dalam jumlah yang cukup banyak. Ada kemungkinan bahwa kendaraan tersebut akan mendahului kendaraan di depannya dan mengambil jalur yang akan kita lewati.

Seringkali terjadi bahwa sebagian sisi kendaraan yang melaju dari arah berlawanan tersebut sudah keluar jalur dan mengambil sebagian jalur jalan yang akan kita lewati.

Oleh karena itu, dengan menyalakan lampu sein, setidaknya kita sudah memberitahu kepada kendaraan lain dari arah berlawanan tersebut untuk segera keluar dari jalurnya dan tidak mengambil jalur kita. Dengan begitu, maka kecelakaan akibat tabrakan dari arah berlawanan bisa dihindari secepat mungkin.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Keuntungan fuel pump di dalam tangki bahan bakar

[ad_1]




Bisa dikatakan bahwa seluruh mobil terbaru yang diproduksi saat ini sudah menggunakan fuel pump yang letaknya ada di dalam tangki bahan bakar. Ya, fuel pump atau pompa bahan bakar ini sudah banyak berubah, baik dari tipe ataupun cara kerjanya.

Pada mobil-mobil lama, kita kerap menemukan fuel pump terpasang di silinder head yang menggunakan sistem mekanikal dan terhubung dengan camshaft. Selain itu, ada pula fuel pump yang dipasang diluar dekat tangki bahan bakar. Dan kini, fuel pump pada mobil-mobil terbaru umumnya bisa ditemukan hanya di dalam tangki bahan bakar saja.

Perubahan-perubahan ini tentunya perlu dilakukan seiring dengan perkembangan jaman dan tuntutan untuk menciptakan mesin yang lebih efisien serta lebih ramah lingkungan. Salah satu hal yang mendorong perubahan ini adalah munculnya sistem Electronic Fuel Injection.

keuntungan fuel pump di dalam tangki bahan bakar

Lantas, apa saja keuntungan menggunakan fuel pump yang diletakkan di dalam tangkai bahan bakar? Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi terkait dengan keuntungan fuel pump di dalam tangki bahan bakar, simak infonya dibawah ini.

1. Distribusi Bahan bakar lebih cepat dan efisien


Keuntungan fuel pump di dalam tangki bahan bakar yang pertama adalah distribusi bahan bakar yang lebih cepat. Hal ini tentunya tidak lagi diragukan karena fuel pump di dalam tangki bahan bakar sudah pasti terendam oleh cairan bahan bakar.

Dengan posisi fuel pump yang sudah terendam cairan bahan bakar ini, maka pemompaan dan penyaluran bahan bakar menuju ke injektor menjadi lebih cepat dan lebih efisien.

Saat kunci kontak diputar ke posisi ON, maka fuel pump langsung bekerja untuk mengirim bahan bakar ke injektor melalui saluran pipa bahan bakar.

Hal ini jelas berbeda dengan fuel pump yang berada diluar tangki. Fuel pump diluar tangki bahan bakar membutuhkan waktu sedikit lebih lama dibanding fuel pump di dalam tangki saat menarik bahan bakar dari dalam tangki dan mendorongnya menuju ke injektor.

2. Tingkat kebisingan yang lebih rendah


Keuntungan fuel pump di dalam tangki bahan bakar yang kedua adalah tingkat kebisingan yang lebih rendah. Ya, in-tank fuel pump memiliki tingkat kebisingan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan fuel pump yang dipasanga di luar.

Hal ini dikarenakan fuel pump di dalam tangki bahan bakar selalu terendam oleh cairan bahan bakar. Cairan bahan bakar inilah yang akan meredam getaran yang terjadi sat fuel pump bekerja. Selain itu, karena di dalam tangki bahan bakar lebih sedikit udara bebas, maka bunyi yang muncul dari fuel pump akan teredam di dalam tangki tersebut.

Baca juga :

3. Tidak ada vapor lock dari tangki ke fuel pump


Keuntungan fuel pump di dalam tangki bahan bakar yang ketiga adalah tidak adanya vapor lock dari tangki ke fuel pump saat pendistribusian bahan bakar menuju injektor.

Vapor lock merupakan peristiwa terjebaknya udara pada sebuah saluran berisi cairan. Vapor lock dapat menganggu distribusi bahan bakar ke injektor sehingga dapat mengakibatkan masalah pada mesin seperti sulit hidup atau mesin brebet saat digas.

Kondisi vapor lock ini rentan terjadi pada mesin dengan fuel pump di luar yang letaknya jauh dari fuel tank. Sedangkan pada mesin yang menggunakan fuel pump di dalam tangki bahan bakar, masalah vapor lock dari tangki ke fuel pump bisa ditiadakan.

4. Rendah perawatan dan lebih aman


Keuntungan fuel pump di dalam tangki bahan bakar yang terakhir ombro ketahui adalah rendah perawatan dan lebih aman. Ya, In-tank fuel pump umumnya memiliki tingkat perawaan yang sangat rendah, satu-satunya perawatan yang perlu dilakukan untuk in-tank fuel pump ini adalah pembersihan filter fuel pump.

Pembersihan filter ini juga umumnya hanya dilakukan jika mesin mulai muncul masalah yang berkaitan dengan supply bahan bakar.

Selain itu, filter di dalam tangki ini juga relatif lebih aman karena terlindung dan berada di dalam tangki, sehingga ketika terjadi kebocoran, maka bahan bakar tidak tercecer kemana-mana melainkan akan tertampung di dalam tangki itu sendiri.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Fungsi Torque Converter pada transmisi otomatis

[ad_1]




Torque converter merupakan salah satu komponen yang ada pada transmisi otomatis. Ya, torque converter ini umumnya hanya di temukan pada mobil-mobil yang menggunakan transmisi otomatis. Torque converter secara garis besar berfungsi sebagai penghubung aliran tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk diteruskan ke transmisi dan selanjutnya ke roda-roda kendaraan.

Torque converter umum dipasang diantara mesin dengan transmisi. Jika pada mobil dengan transmisi manual kita akan mendapatkan kopling gesek, maka pada mobil bertransmisi otomatis kita akan menemukan komponen torque converter ini.

fungsi torque converter

Lantas, apa sih sebenarnya fungsi torque converter ini bagi mobil? Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi terkait fungsi torque converter di mobil bertransmisi otomatis. Berikut adalah fungsi torque converter...

1. Sebagai kopling otomatis


Fungsi torque converter yang pertama adalah sebagai kopling otomatis. Ya, pada mobil dengan transmisi otomatis, tentunya kita tidak akan menemukan pedal kopling lagi. Kopling secara umum berfungsi untuk memutus dan menyambungkan tenaga putar yang dihasilkan oleh mesin untuk diteruskan menuju ke transmisi.

Pada mobil bertransmisi manual umumnya menggunakan kopling gesek, sedangkan pada mobil bertransmisi otomatis menggunakan torque converter. Torque converter ini bekerja secara hidrolis dengan memanfaatkan oli khusus yang dikenal dengan nama Automatic Transmission Fluid (ATF).

Oli ATF inilah yang akan menghubungkan atau memutuskan putaran dari mesin menuju ke komponen-komponen di dalam transmisi otomatis, dimana proses aliran oli ATF ini akan dikontrol oleh Transmission Conrol Unit (TCU) melalui Hydraulic Control Unit.

2. Meredam getaran puntir (torsional vibration)


Fungsi torque converter yang kedua adalah untuk meredam getaran puntir (torsional vibration) yang terjadi diantara engine dengan drive train. Saat mobil berjalan, pastinya akan terjadi perubahan-perubahan kecepatan dan momen puntir pada mesin dan transmisi.

Seperti misalnya ketika akselerasi mendadak, dimana saat ini, momen puntir yang terjadi di mesin akan lebih kuat dibanding dengan momen puntir yang ada di transmisi dan roda.

Untuk mencegah kejutan (shock) yang terlalu besar saat proses terhubungnya tenaga antara mesin dengan transmisi, maka digunakanlah torque converter yang dilengkapi komponen peredam seperti damper clutch dan pegas yang terintegrasi menjadi satu bersama torque converter.

Dengan adanya damper clutch dan spring di torque converter maka proses peredaman getaran puntir yang terjadi bisa dilakukan sehingga tenaga kejut yang terjadi saat proses penyambungan bisa diredam.

Baca juga :

3. Meningkatkan momen puntir (torque) dari mesin


Fungsi torque converter yang ketiga adalah untuk meningkatkan torque dari mesin. Secara umum, putaran yang dihasilkan oleh mesin untuk memutar transmisi dengan mengunakan ATF lambat laun akan mengalami penurunan momen puntir (torque).

Untuk mencegah terjadinya penurunan torque ini, digunakanlah torque converter yang dilengkapi dengan beberapa komponen tambahan seperti stator dengan one way bearingnya. Adanya komponen startor diantara pump impeller dengan turbine runner ini akan mencegah terjadinya penurunan torque dari mesin.

Stator akan memperkuat aliran tenaga dan putaran yang terjadi di oli ATF saat berputar mentransfer tenaga dari pump imppeler dan turbine runner. Dengan begitu, maka tenaga puntir yang dihasilkan mesin bisa diteruskan ke komponen lainnya di dalam tansmisi otomatis tanpa terjadi penurunan torque.

4. Meratakan dan menghaluskan getaran serta putaran engine


Fungsi torque converter yang terakhir ombro ketahui adalah untuk meratakan dan menghaluskan getaran serta putaran engine sebelum tenaga puntir tersebut dialirkan menuju ke transmisi.

Fungsi ini bertujuan untuk mencegah kerusakan pada komponen-komponen di dalam transmisi otomatis akibat getaran dan kejutan berlebih dari engine. Ya, torque converter akan meredam getaran serta menghaluskan putaran yang terjadi dari mesin menuju ke transmisi. Dengan begitu, pegendaraan yang lebih nyaman bisa didapatkan.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Cara kerja master silinder kopling, komponen dan fungsinya

[ad_1]




Master silinder kopling merupakan salah satu komponen penting pada kopling sistem hidrolik yang berfungsi untuk mengubah gerak mekanis dari pedal kopling menjadi tekanan hidrolis minyak kopling. Ya, dari master silinder kopling inilah tekanan hidrolik akan tercipta sehingga dapat menekan plat kopling dan membebaskan putaran mesin untuk mempermudah perpindahan gigi.

Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang cara kerja master silinder kopling saat pedal kopling belum ditekan, saat ditekan , dan saat dilepas. Kali ini ombro juga menambahkan beberapa gambar ilustrasi untuk memperjelas kondisi yang sedang terjadi di dalam master silinder kopling ini.


cara kerja master silinder kopling


Namun, sebelum membahas bagaimana cara kerja master silinder kopling, kita perlu mengetahui apa saja sih komponen-komponen yang ada di dalam master silinder kopling ini , dan apa fungsinya ? Berikut komponen-komponen pada master silinder kopling
  • Reservoir cap (tutup reservoir) berfungsi untuk mencegah minyak kopling tumpah saat mobil berjalan dan mencegah kotoran dari luar masuk kedalam tangki reservoir.

  • Reservoir tank (tangki reservoir) berfungsi sebagai tempat / wadah untuk menampung minyak kopling

  • Cylinder body berfungsi sebagai tempat untuk menciptakan tekanan pada minyak kopling dan sebagai rumah dari komponen master silinder kopling lainnya.

  • Return spring (pegas pengembali) berfungsi untuk mendorong piston kembali ke posisi semula saat pedal kopling tidak ditekan

  • Piston cup seal (seal piston) berfungsi untuk mencegah kebocoran pada master silinder kopling sehingga minyak kopling bisa ditekan dan menghasilkan tekanan hidrolik.

  • Piston assembly berfungsi sebagai tempat seal piston ditempatkan dan sebagai penerus dorongan dari pushrod untuk menekan minyak kopling.

  • Push rod (batang penekan) berfungsi untuk menyalurkan tenaga dan tekanan dari pedal kopling. Selain itu ia juga berfungsi sebagai bagian yang bisa diatur untuk menyetel free play pada pedal kopling

  • Stopper dan stopper ring berfungsi untuk mencegah komponen di dalam master silinder kopling tidak terlepas keluar.

  • Dust cover berfungsi untuk melindungi komponen di dalam master silinder kopling dari kotoran dan debu

  • Lock nut berfungsi untuk mengunci push rod setelah penyetelan free play pedal kopling dilakukan agar posisinya tidak berubah-ubah.


Perhatikan pada gambar dibawah yang akan menunjukkan komponen-komponen master silinder kopling mobil.

komponen master silinder kopling


Setelah kita mengetahui apa saja komponen-komponen di dalam master silinder kopling, berikut cara kerja master silinder kopling saat pedal kopling di tekan dan saat pedal kopling dilepas


Saat pedal kopling belum ditekan



Perhatikan pada gambar dibawah berikut yang akan menggambarkan kondisi di dalam master silinder kopling saat pedal kopling belum ditekan

cara kerja master silinder kopling 1


Pada gambar diatas, bisa kita perhatikan bahwa saluran reservoir tank masih terbuka sehingga minyak kopling memenuhi seluruh ruangan master silinder kopling yang berada tepat di depan seal 1. Saat ini pedal kopling belum di tekan, maka tidak ada tekanan hidrolik yang dihasilkan dari minyak kopling.


Saat pedal kopling ditekan



Perhatikan pada gambar dibawah berikut yang akan menggambarkan kondisi di dalam master silinder kopling saat pedal kopling ditekan

cara kerja master silinder kopling 2


Saat pedal kopling ditekan, maka pushrod akan bergerak ke arah kiri untuk mendorong piston assembly. Disaat yang sama, return spring juga akan tertekan sehingga piston assembly. seal1 dan 2 akan bergerak penuh ke arah kiri.

Saat piston assembly ini terdorong, maka seal 1 juga akan bergerak kearah kiri dan menekan minyak kopling. Ketika seal 1 belum melewati saluran dari reservoir tank, tekanan hidrolik yang tercipta belum terlalu kuat.

Ketika lubang saluran reservoir tank terlewati oleh seal 1, maka minyak kopling akan memadat sehingga timbullah tekanan hidrolis pada minyak kopling yang kemudian tekanan ini akan disalurkan ke master kopling bawah.

Seal 2 digunakan untuk mencegah kebocoran minyak kopling dari lubang saluran reservoir. Saat ini pada bagian tengah piston assembly akan terisi oleh minyak kopling yang berasal dari reservoir tank.

Dengan begitu, maka seal 1 berfungsi sebagai penghasil tekanan hidrolik utama yang akan digunakan untuk menekan master kopling bawah, sedangkan seal 2 berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak kopling dari reservoir tank.

Baca juga :


Saat pedal kopling dilepas



Perhatikan pada gambar dibawah berikut yang akan menggambarkan kondisi di dalam master silinder kopling saat pedal kopling dilepas.

cara kerja master silinder kopling 3


Ketika pedal kopling dilepas, maka return spring akan mendorong kembali piston assembly beserta seal 1 dan 2 untuk kembali ke posisinya (bergerak kembali ke arah kanan). Di saat ini, terjadilah kevakuman minyak kopling sehingga minyak kopling dari master bawah akan tertarik masuk kembali kedalam master silinder kopling.

Di saat yang sama, lubang saluran reservoir tank akan kembali terbuka dan minyak kopling dari dalam reservoir tank juga akan mengalir untuk memenuhi ruang pada master silinder bodi. Dengan begitu, maka minyak kopling selalu dalam kondisi penuh dan siap ditekan kembali agar tercipta tekanan hidrolis.

Demikianlah cara kerja master silinder kopling mobil yang bisa ombro sampaikan. Semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link