Home

Tampilkan postingan dengan label Alat Bengkel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Alat Bengkel. Tampilkan semua postingan

Fungsi sliding hammer dan cara kerjanya di bengkel otomotif

[ad_1]




Salah satu alat bengkel lainnya yang juga cukup sering digunakan adalah sliding hammer. Sliding hammer sebenarnya masuk kedalam salah satu alat special service tool karena penggunaannya yang khusus dan hanya digunakan untuk komponen tertentu saja.

Silding hammer umumnya berbentuk palu yang diletakkan dibagian tengah sebuah batang besi panjang dimana palu tersebut dapat bergeser.

fungsi sliding hammer 1

Palu di tumbukkan ke satu titik tertentu pada batang geser tersebut sehingga daya tumbuk bisa digunakan untuk menarik bagian ujung lainnya yang dipasang pada komponen kendaraan yang akan dilepas. Untuk lebih jelasnya, simak fungsi sliding hammer dan cara kerjanya dibawah ini

Fungsi Sliding Hammer


Fungsi sliding hammer adalah untuk melepas komponen dimana posisi untuk memukul komponen tersebut tidak dapat diakses dengan menggunakan palu (hammer) biasa.

Berikut contoh komponen mobil yang dalam pelepasannya membutuhkan sliding hammer sebagai alat bantunya

  • Axle shaft as roda yang menggunakan gardan / differential

  • Pin pada per daun truck

Selain itu, sliding hammer ini juga kerap digunakan oleh bengkel body repair untuk menarik dan meluruskan plat atau rangka bodi mobil yang bengkok.

Oleh karenanya, pada sliding hammer ini terdapat bagian yang disebut attachment dimana pada bagian ini bisa dipasangkan dengan alat bantu yang berbeda-beda seperti misalnya penjepit yang berbentuk cakar atau plat berlubang yang sesuai dengan ukuran baut-baut roda.

Perhatikan bagian-bagian sliding hammer di bawah ini

fungsi sliding hammer

Keterangan gambar sliding hammer
  • Holder ; Tempat untuk memegang dan menstabilkan sliding hammer

  • Punch point ; Arah Titik pukul sliding hammer

  • Hammer ; Palu berbahan besi yang dapat bergeser (sliding) pada batang geser (sliding bar)

  • Sliding bar ; Tempat hammer bergeser bergerak dan melaju untuk menumbuk punch point

  • Attachment ; Tempat untuk memasang tool penarik tambahan seperti cakar, hook, dan lain-lain


Baca juga :

Cara menggunakan sliding hammer


Dalam penggunaannya, attachment pada sliding hammer ini tentunya dipengaruhi oleh komponen yang akan dilepas. Seperti misalnya untuk membuka bearing yang ada didalam shaft maka digunakan cakar penjepit dalam yang akan menjepit bearing dari dalam, sedangkan untuk melepas axle shaft dari garda diperlukan attachment yang dapat mencengkram hub roda.

Apapun attachmentnya, secara umum cara kerja sliding hammer ini adalah dengan mengayun hammer pada sliding hammer menuju ke bagian punch point sekuat-kuatnya.

Dengan begitu, daya tumbuk yang terjadi di punch point akan menghasilkan gerakan menarik sliding bar dan attachment yang ada sehingga komponen yang dilepas seolah olah dipukul dari bagian belakangnya. perhatikan pada gambar cara kerja sliding hammer dibawah ini

fungsi sliding hammer 2

Dengan mengayunkan hammer sekuat-kuatnya ke punch point, maka bearing akan tertarik keluar sehingga dapat terlepas dari casingnya.

Demikianlah artikel tentang fungsi sliding hammer dan cara kerjanay di bengkel otomotif yang bisa ombro sampaikan. Semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link

Model dan ukuran kunci busi mobil

[ad_1]




Kunci busi merupakan salah satu alat bengkel yang berfungsi untuk melepas dan memasang busi pada mobil berbahan bakar bensin. Kunci busi sebenarnya merupakan salah satu alat special service tool karena penggunaannya yang hanya dikhususkan untuk membuka busi sesuai dengan ukuran busi yang ada.

Meskipun begitu, dalam prakteknya, kunci busi juga umum disediakan di mobil saat kita membei mobil baru. Umumnya di letakkan bersama dengan tool set lainnya. Dengan adanya kunci busi di tool set mobil, maka ketika ada masalah mesin, maka kita dapat menggunakan kunci busi untuk membuka busi guna melakukan pemeriksaan.

Nah pada artikel kita kali ini, ombro akan berbagai informasi seputar alat bengkel yaitu tentang model dan ukuran kunci busi mobil yang umum digunakan di bengkel-bengkel mobil. Berikut model dan ukuran kunci busi mobil.

1. Ukuran kunci busi mobil


Sejauh ini, secara umum kunci busi terbagi menjadi 2 macam ukuran yaitu ukuran 16 mm dan 20.8 mm. Kedua ukuran kunci busi ini merupakan ukuran yang umum digunakan pada kebanyakan mesin mobil yang beredar di Indonesia.

Ukuran kunci busi ini bisa diukur dari busi pada bagian yang terbuat dari logam dengan bentuk hexagonal, yang umumnya terletak ditengah-tengah badan busi. Ukuran ini juga akan mempengaruhi ukuran kunci busi yang akan digunakan. Perhatikan ukuran busi yang akan mempengaruhi pemilihan socket / kunci businya seperti pada gambar dibawah ini

ukuran kunci busi mobil

Ukuran kunci busi 16 mm cenderung lebih banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang, mulai dari sedan hingga low MPV, sedangkanukuran kunci busi 20.8 mm lebih banyak digunakan pada mobil penumpang jenis MPV dan sebagian SUV.

2. Model kunci busi


Sealin memiliki ukuran yang berbeda, kunci busi juga memiliki model yang berbeda-beda. Semakin berkualitas kunci busi yang disediakan, maka semakin mahal pula harga yang ditawarkan. Berikut model kunci busi yang banyak ditawarkan di pasaran alat otomotif

Kunci busi model Ratchet
Kunci busi model ratchet ini adalah kunci busi yang umumnya ditawarkan satu set yang isinya terdiri dari kunci socket busi ukuran 16 dan 20.8mm, Ratchet flexible dan extension bar perhatikan contohnya seperti pada gambar dibawah berikut

ukuran kunci busi mobil 1

Baca juga :

Kunci busi model T
Selain model ratchet, kunci busi juga tersedia untuk model T flexible. Kunci busi ini berbentuk seperti huruf T dengan socket busi dibagian ujungnya yang umumnya dibuat fleksible. Berikut contoh kunci busi model T

ukuran kunci busi mobil 2

Kunci busi model Pipa
Model kunci busi yang terakhir adalah kunci busi model pipa. Kunci busi ini berbentuk seperti selongsongan pipa yang dibagian ujungnya dibentuk hexagon sesuai dengan ukuran busi, dan dibagian ujung satunya terdapat lubang untuk memasukan tangkai guna memutar kunci busi tersebut. Perhatikan contohnya seperti gambar dibawah berikut

ukuran kunci busi mobil 3

Dari ketiga model kunci diatas, kunci busi model ratchet memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding model lainnya, namun begitu, harga yang ditawarkan model ini juga lebih mahal dibanding model T dan pipa.

Selain model yang ada, kunci busi juga memiliki model yang berbeda pada kunci businya yaitu menggunakan magnet dan menggunakan karet. Fungsi magnet atau karet ini adalah untuk mempermudah saat memasang atau mengambil busi dari mesin yang dipasang dalam selongsong mesin.

Demikianlah artikel tentang model dan ukuran kunci busi yang bisa ombro sampaikan, semoga bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link

3 Kelebihan kunci pas ring dibandingkan kunci pas

[ad_1]




Sebagai alat bantu untuk memutar baut atau mur, keberadaan kunci-kunci bengkel memang sangat penting. Tanpanya, proses pekerjaan mekanik menjadi terganggu dan tidak dapat dikerjakan dengan baik dan benar. Dari sekian banyak kunci-kunci di bengkel, kunci pas dan kunci pas ring menjadi salah satu kunci yang paling sering digunakan.

Kunci pas merupakan kunci yang pada kedua ujungnya memiliki kunci dengan ujung saling terbuka sesuai dengan ukuran kunci yang dimilikinya, sedangkan kunci pas ring (atau juga dikenal sebagai kunci kombinasi) adalah kunci yang pada ujung satunya memiliki bentuk dan model seperti kunci pas, dan di sisi ujung lainnya memiliki model dan bentuk seperti kunci ring.


kelebihan kunci pas ring dibandingkan kunci pas


Dalam penggunaan, kunci pas ring jauh lebih banyak memiliki kelebihan dibandingkan kunci pas. Apa saja kelebihan kunci pas ring? Berikut adalah kelebihan kunci pas ring dibandingkan kunci pas...


1. Praktis dalam penggunaan



Kelebihan kunci pas ring dibandingkan kunci pas yang yang paling mudah dilihat adalah kunci pas ring lebih praktis dibandingkan kunci pas. Ya, pada kunci pas ring terdapat dua model kunci dalam satu tuas dengan ukuran yang sama.

Ini artinya kita bisa memiliki kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh kunci pas dan juga kunci ring seperti misalnya untuk mencegah kepala baut atau mur slek maka kita bisa menggunakan kunci ring sebagai kunci pertama untuk memutar kepala baut tersebut.

Setelah mur atau kepala baut tersebut kendor, maka untuk mempercepat proses pelepasan, maka kita bisa mengganti kunci ringnya dengan menggunakan kunci pas

Hal ini tentu saja akan memudahkan kita dalam menentukan kapan waktu untuk menggunakan kunci bagian ring nya dan kapan menggunakan kunci pasnya. Dengan begitu, maka proses pekerjaan untuk memutar baut atau mur menjadi lebih mudah dan lebih cepat.


2. Bisa digunakan pada sudut putar yang sempit



Kelebihan kunci pas ring dibandingkan kunci pas yang selanjutnya adalah kunci pas ring bisa digunakan pada sudut putar yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan kunci pas.

Perlu diketahui bahwa kunci pas membutuhkan ruang gerak dengan minimal sudut putar sebesar 90 derajat agar ia bisa bergerak , sedangkan jika kita menggunakan kunci pas ring (khususnya saat menggunakan kunci ringnya) maka sudut gerak yang dibutuhkan bisa lebih kecil dibanding dengan kunci pas.

Dengan begitu, maka proses memutar baut atau mur pada ruang gerak yang sempit tetap bisa dilakukan dengan menggunakan kunci pas ring tersebut tanpa khawatir tidak mendapatkan sudut gerak untuk memutar kunci tersebut.

Baca juga :


3. Memiliki area cengkram yang lebih luas



Kelebihan kunci pas ring selanjutnya yang tidak dimiliki oleh kunci pas adalah kunci pas ring memiliki area cengkram yang lebih luas dibandingkan dengan kunci pas.

Hal ini bisa didapatkan pada bagian kunci ringnya, karena pada bagian kunci ring, kunci ini memiliki ujung yang membulat sehingga ketika dipasangkan pada kepala baut atau mur, area cengkram yang dimilikinya menjadi lebih luas dibandingkan dengan kunci pas.

Area cengkram yang menyeluruh pada setiap sisi kepala baut atau mur tentu saja akan membuat kunci ring tidak mudah selip dan tidak mudah tergelincir. Kondisi ini tentu saja dapat meminimalisir kerusakan pada kepala baut atau mur seperti slek dan rusak jika dibandingkan dengan kunci pas.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link

Perbedaan kunci sok 6pt dan 12pt

[ad_1]




Kunci sok atau socket merupakan salah satu alat yang memiliki tingkat keamanan paling tinggi saat digunakan untuk memutar baut jika dibandingkan dengan kunci ring atau kunci pas. Ya, kunci sok memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menjaga kepala baut atau mur agar tidak mudah slek dan rusak dibandingkan dengan kunci ring atau kunci pas.

Meskipun begitu, kunci sok ini juga terbagi lagi menjadi beberapa jenis dan model, mulai dari panjang pendeknya hingga kualitas material yang digunakan pada kunci sok. Oleh karenanya, saat memilih dan membeli kunci sok juga harus memperhatikan area kerja, benda yang akan dikerjakan, serta daya tahan kunci sok yang akan kita beli.


perbedaan kunci sok 6pt dan 12pt 2


Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi seputar alat bengkel tentang perbedaan kunci sok 6pt dan 12pt. Maksud pt pada 6 pt dan 12 pt ini adalah point, merujuk pada titik sudut di dalam kunci sok. Apa saja perbedaan kunci sok 6pt dan 12pt? Simak infonya perbedaannya dibawah berikut ini...


Berdasarkan jumlah titik sudut kunci sok



Paling jelas, perbedaan kunci shock 6pt dan 12pt adalah dari bentuk sizenya (size adalah bagian pada kunci sok yang dipasangkan pada kepala baut atau mur). Perhatikan bagian-bagian size pada kunci sok yang ditandai dengan simbol huruf "S" pada gambar dibawah ini

perbedaan kunci sok 6pt dan 12pt 1


Untuk kunci sok 6pt, bagian sizenya berbentuk segi enam (hexagonal) dan untuk kunci sok 12pt bagian sizenya memiliki bentuk segi dua belas (double hexagonal). Sehingga, pada kunci sok 6pt ini memiliki 6 titik sudut, sedangkan pada kunci sok 12pt memiliki 12 titik sudut.


Berdasarkan besarnya sudut putar penggunaan



Dalam penggunaannya, masing-masing kunci sok (6pt dan 12 pt) memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal ini terkait dengan besarnya sudut kerja yang digunakan untuk membuka baut atau mur.

perbedaan kunci sok 6pt dan 12pt 3


Kunci sok 12pt dirancang agar mampu melakukan putaran dengan sedikit gerakan pada gagangnya. Setidaknya, kunci sok 12pt ini memerlukan sudut minimal 30 derajat untuk gerakan mengulang saat memutar baut. Hal ini menyebabkan kunci sok 12pt menjadi pilihan terbaik saat digunakan untuk membuka atau melepas baut dan mur dengan sudut yang kecil.

Hal diatas sangat berbeda dengan kunci sok 6pt. Kunci sok 6pt kurang cocok digunakan untuk membuka atau melepas baut dan mur dengan sudut gerak yang kecil. Hal ini dikarenakan kunci sok memerlukan sudut minimal sebesar 60 derajat untuk mengulang putaran saat melepas mur atau baut.

Jadi, jika sudut gerak untuk memutar tuas kunci sok kurang dari 60 derajat, maka kita akan kesulitan saat melakukan pekerjaan memutar baut.

Baca juga :


Berdasarkan kemampuan mencengkram mur atau kepala baut.



Perbedaan kunci sok 6pt dan 12pt yang terakhir yang ombro ketahui adalah kemampuan mencengkram mur atau kepala baut. Kemampuan mencengkram ini sangat mempengaruhi hasil pekerjaan saat memutar baut.

Untuk kunci sok dengan 6pt, ia memiliki kemampuan mencengkram mur atau kepala baut yang lebih baik dibandingkan dengan kunci sok 12pt.


perbedaan kunci sok 6pt dan 12pt


Pada kunci sok 6pt, seluruh sudut dan area disekeliling kepala baut atau mur akan secara langsung bertemu dengan sudut-sudut pad kunci sok. Selain itu seluruh sisi-sisinya juga akan tertutupi secara penuh. Akibatnya, kemampuan mencengkram bisa lebih baik karena kunci sok 6pt ini memegang penuh kepala baut atau mur.

Hal ini akan berbeda dengan kunci sok 12pt dimana cengkraman kunci sok hanya terjadi pada sudut-sudut kepala baut atau mur saja. Akibatnya, kemampuan mencengkram kunci sok 12pt ini lebih rendah dibandingkan kunci sok 6pt.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link

Mengenal kunci momen, pengertian, jenis, dan fungsinya

[ad_1]




Torque wrench (kunci torsi) atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan kunci momen adalah sebuah alat khusus untuk mengencangkan baut/mur yang dilengkapi dengan skala dan ukuran tertentu.

Kunci momen ini umumnya berbentuk panjang dan memiliki sebuah pen diujungnya yang berfungsi untuk menancapkan kunci socket, sedangkan sisi ujung lainnya (bagian handle) terdapat sebuah skala ukuran yang digunakan untuk mengetahui nilai ukuran kekuatan momen pengencangan.

Mengenal kunci momen pengertian jenis dan fungsinya

Ya, proses pengencangan baut/mur pada kendaraan secara keseluruhan memiliki momen pengencangan tertentu yang sudah di tentukan berdasarkan ukuran baut, bahan pembuat serta mutu dan kualitas baut/mur tersebut.

Seperti contohnya pada baut di cylinder head, mur pada con-rod cap, baut-baut pengikat crankshaft, semuanya memerlukan proses pengencangan yang tidak boleh sembarangan, bahkan hingga baut roda sekalipun.

Ketika kita mengencangkan baut/mur dengan menggunakan kunci momen ini, maka kita bisa melihat ukuran torsi yang sedang diberikan pada baut/mur tersebut. Dengan begitu, kita bisa menentukan seberapa kuat momen puntir yang akan diberikan. Apakah sudah sesuai dengan spesifikasi kekencangan atau belum ?

Fungsi Kunci Momen


Dari paparan diatas kita bisa mengetahui bahwa kunci momen berfungsi untuk mengukur kekencangan baut / mur agar kekencangan baut tersebut bisa sesuai dengan spesifikasi pengencangan yang sudah ditentukan oleh pihak pembuat berdasarkan kualitas/mutu baut, serta lokasi dimana baut tersebut akan digunakan.

Masing-masing baut/mur memiliki nilai ukuran dan spesifikasi pengencangan yang berbeda-beda. Untuk mengetahui nilai ukuran dan spesifikasi pengencangan baut/mur harus merujuk pada buku pedoman service masing-masing kendaraan.

Dengan mengikuti aturan dan spesifikasi pengencangan baut/mur maka hal ini dapat mencegah kerusakan baik pada baut/murnya itu sendiri atau pada komponen tempat baut di pasangkan seperti misalnya baut patah atau ulir menjadi dol.

Jenis Kunci Momen

Jenis-jenis kunci momen ini sangatlah banyak dan sangat tergantung pada kebutuhan dan penggunaan masing-masing. Setidaknya, lebih dari 5 jenis kunci momen yang ada saat ini dan digunakan pada dunia industri. Namun, ada 3 jenis kunci momen yang paling banyak digunakan dan di temukan pada bengkel-bengkel mobil. Berikut jenis-jenis kunci momen yang Ombro ketahui

jenis-jenis kunci momen
  • Kunci momen jenis Jarum Penunjuk (Deflecting Beam)

  • Kunci momen jenis Dial Indicator

  • Kunci momen jenis Click Adjustable

  • Kunci momen jenis Pneumatic

  • Kunci momen jenis Hydraulic

  • Kunci momen jenis Digital, dan lain sebagainya


Baca juga :

Cara menggunakan kunci momen


Untuk menggunakan kunci momen ini sebenarnya sangat mudah. Perhatikan cara menggunakan kunci momen jenis click adjustable dan kunci momen jenis jarum penunjuk dibawah ini

Kunci momen jenis Click Adjustable

Untuk kunci momen jenis Click Adjustable, hal pertama yang perlu sobat lakukan adalah mengatur setelan kekencangan kunci momen sesuai dengan spesifikasinya. Setelah itu, pasangkan kunci socket yang sesuai dengan ukuran kepala baut lalu kencangkan baut hingga terdengar bunyi klik yang keluar dari kunci momen.

Ketika bunyi klik sudah terdengar, hal ini menandakan pengencangan sudah sesuai dengan ukuran yang sudah diset sebelumnya.

Kunci momen jenis Jarum Penunjuk

Untuk kunci momen jenis Jarum Penunjuk, sobat tinggal memasangkan kunci shock pada bagian kepala lalu kencangkan baut perlahan hingga jarum penunjuk menunjuk ke angka yang di butuhkan.

Dalam menggunakan kunci momen model jarum ini harus hati-hati agar saat pengencangan tidak melebihi spesifikasi ukuran kekencangan baut karena jenis ini tidak berbunyi klik, hanya mengandalkan jarum penunjuk.

Besar kecilnya kunci momen ini akan dipengaruhi oleh besarnya momen yang bisa diukur oleh kunci momen tersebut. Semakin besar bentuk kunci momen maka semakin besar pula momen yang bisa diukur, pun sebaliknya. Semakin kecil bentuk kunci momen, maka semakin kecil pula ukuran momen yang dimiliki kunci momen tersebut.

Agar nantinya kunci momen ini awet, sebaiknya gunakan kunci momen dibawah nilai ukuran maksimum yang bisa diukur dengan menggunakan kunci momen tersebut.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link

Mikrometer Sekrup - Cara Menggunakan, Cara Membaca, Contoh Soal

[ad_1]




Mikrometer sekrup merupakan sebuah alat ukur yang sangat presisi dengan tingkat ketelitian 10x lipat lebih tinggi dibanding dengan jangka sorong. Mikrometer sekrup pertama kali di temukan pada abad ke-17 oleh William Gascoigne di tahun 1638 yang saat itu merupakan seorang ilmuwan astronomi berkebangsaan Inggris.

Secara umum dan mungkin yang paling sering kita lihat adalah mikrometer sekrup outside. Mikrometer sekrup outside memiliki model seperti bulan sabit dengan gagang yang dapat diputar serta memiliki skala pengukuran.

Namun begitu, mikrometer sekrup ini juga terdiri dari banyak jenis dan model yang sangat tergantung dari fungsi mikrometer sekrup itu sendiri seperti contohnya untuk mengukur kedalaman (Depth micrometer), mengukur ketebalan luar (Outside micrometer), serta untuk mengukur kertebalan (Inside micrometer) dalam sebuah benda.

Fungsi Mikrometer Sekrup


Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi mikrometer sekrup ini sangat banyak tergantung dari model mikrometer yang digunakan, berikut 3 fungsi mikrometer sekrup berdasarkan model dan bentuk mikrometernya itu sendiri.
Fungsi mikrometer sekrup
  1. Depth micrometer : Depth mikrometer adalah mikrometer sekrup yang berfungsi untuk mengukur kedalaman sebuah lubang yang ada pada sebuah benda berlubang.

  2. Inside micrometer : Inside micrometer adalah mikrometer sekrup yang berfungsi untuk mengukur diameter dalam sebuah benda berongga.

  3. Outside micrometer : Outside micrometer adalah mikrometer sekrup yang berfungsi untuk mengukur ketebalan sebuah benda


Sebenarnya masih banyak lagi fungsi dan model yang bisa ditemukan untuk mikrometer sekrup ini, namun mikrometer sekrup tersebut cukup jarang dilihat karena umumnya digunakan secara khusus untuk pengukuran yang khusus pula.

Ketelitian mikrometer sekrup


Meskipun mikrometer sekrup ini memiliki banyak fungsi dan model, namun tingkat ketelitian mikrometer sekrup ini tetap sama, yaitu 0,01 mm. Tingkat ketelitian mikrometer sekrup ini merupakan yang paling presisi dibanding dengan 2 alat ukur lainnya seperti jangka sorong yang memiliki tingkat ketelitian 0,1 mm, dan mistar (penggaris) dengan tingkat ketelitian sebesar 1 mm.

Selain itu, mikrometer sekrup juga memiliki batasan skala ukur. Untuk mengukur benda dengan ketebalan yang berbeda dibutuhkan mikrometer sekrup dengan skala ukur yang juga berbeda.

ketelitian mikrometer sekrup

Seperti contohnya, untuk benda dengan ketebalan 1 cm dibutuhkan mikrometer sekrup dengan skala 0-25 mm. Sedangkan untuk mengukur benda dengan ketebalan 6 cm dibutuhkan mikrometer sekrup dengan skala 50-75 mm.

Bagian-Bagian Mikrometer Sekrup


Berikut bagian-bagian mikrometer sekrup jenis outside yang umum digunakan oleh banyak orang. Perhatikan pada gambar bagian-bagian mikrometer sekrup jenis outside dibawah berikut ini
bagian-bagian mikrometer sekrup

Frame (Rangka)

Bagian Frame Mikrometer sekrup sering juga disebut rangka atau bingkai. Bagian ini berbentuk seperti huruf C atau huruf U dan terbuat dari bahan logam yang tahan panas, tebal serta kuat karena bertujuan agar dapat meminimalkan terjadinya peregangan yang dapat menganggu nilai dan proses pengukuran sebuah benda.

Anvil (Poros Tetap)

Bagian mikrometer sekrup berikutnya adalah Anvil yang juga sering disebut sebagai Poros Tetap. Anvil berfungsi sebagai penahan benda saat akan diukur saat menggunakan mikrometer sekrup ini.

Spindel (Poros Gerak)

Bagian mikrometer sekrup selanjutnya ialah Spindel (Poros Gerak). Spindle merupakan sebuah batang silinder yang terhubung dengan thimble sehingga dapat digerakkan menuju Anvil (Poros Tetap) untuk menjepit benda yang akan diukur.

Lock Nut (Pengunci)

Bagian mikrometer sekrup lainnya ialah Lock Nut (Pengunci). Lock nut memiliki fungsi untuk menahan dan mengunci Spindle (Poros Gerak) agar tidak bergerak saat proses pengukuran sebuah benda.

Sleeve (Skala Utama)

Bagian mikrometer sekrup berikutnya ialah Sleeve (Skala Utama). Sleeve merupakan tempat dipasangnya Skala Utama pada mikrometer sekrup yang diukur dalam satuan Milimeter (mm).

Thimbel (Skala Putar)

Bagian mikrometer sekrup selanjutnya ialah Thimble. Thimble merupakan tempat Skala Nonius (Skala Putar) Mikrometer berada. Ukuran pada skala putar ini di hitung dalam satuan 0.01 mm.

Ratchet (Knob putar)

Bagian mikrometer sekrup yang terakhir adalah Ratchet (Knob putar). Ratchet berfungsi untuk memutar Spindle (Poros Gerak). Fungsi ratchet ini mirip dengan fungsi bagian Thimble yaitu untuk memutar Spindle, namun putarannya lebih lambat dari Thimble dan memiliki pengaman yang bertujuan untuk mencegah rusaknya benda yang diukur saat ditekan oleh Spindle.

Disaat Spindle sudah menempel rapat dengan benda yang diukur, maka pada ratchet akan keluar suara "klik" dan mencegah spindel agar tidak terus bergerak menekan benda yang diukur tersebut.

Cara menggunakan Mikrometer sekrup


Berikut adalah cara menggunakan mikrometer sekrup, perhatikan langkah-langkahnya dibawah ini
  1. Pastikan pengunci (lock nut) pada alat ukur mikrometer sekrup ini sudah dalam posisi terbuka

  2. Periksa skala pada Sleeve dan skala pada Thimble sudah sama-sama segaris (menunjuk pada angka nol ) dengan cara memutar thimble searah jarum jam agar ujung poros gerak menyentuh ujung poros tetap.

  3. Putar kembali thimble berlawanan arah jarum jam untuk membuka poros gerak.

  4. Letakkan benda yang akan diukur diantara poros gerak dan poros tetap, lalu putar thimble kembali searah jarum jam untuk menjepit benda yang diukur. Sesaat sebelum poros gerak menjepit terlalu keras, lanjutkan putaran dengan menggunakan ratchet hingga terdengar bunyi klik.

  5. Putar ratchet dua hingga tiga putaran untuk memastikan bahwa ujung poros gerak sudah menempel dengan sempurna pada beda yang akan diukur.

  6. Putar pengunci pada mikrometer sekrup ke posisi lock (mengunci) agar poros gerak tidak dapat bergeser dan berubah ukurannya.

  7. Bacalah nilai ukur benda dengan menggunakan nilai yang tertera pada skala utama dan skala nonius.

Cara membaca Mikrometer Sekrup


Untuk membaca nilai ukur dari mikrometer sekrup ini, kita perlu mengetahui nilai pada skala yang ada pada mikrometer sekrup, dimana nilai skala pada mikrometer sekrup ini terbagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Skala Utama
Skala utama adalah skala yang terdapat pada bagian sleeve (skala utama) dan memiliki dua angka yang diletakkan di atas garis dan dibawah garis skala.

  • Angka diatas menunjukkan nilai satuan dengan ukuran : 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya

  • Angka dibawah menunjukkan nilai pecahan dengan ukuran : 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm, dan seterusnya, setiap garisnya menunjukkan nilai 0,50 mm


2. Skala nonius atau skala putar
Skala nonius atau skala putar adalah skala yang terdapat pada bagian thimble dan memiliki angka 1 sampai 50. Setiap skala nonius berputar mundur 1 kali putaran, maka skala utama bertambah 0,5 mm, begitu pula sebaliknya, jika skala nonius berputar maju 1 kali putaran, maka skala utama berkurang 0,5 mm.

1 mm pada skala utama sama dengan 100 angka pada skala nonius (2 kali putaran) sehingga bisa ditemukan bahwa 1 skala nonius bernilai 0,01mm.

cara membaca mikrometer sekrup

Berikut cara membaca mikrometer sekrup

  1. letakkan mikrometer sekrup satu arah sehingga bisa dilihat dengan jelas.

  2. Baca terlebih dahulu nilai skala utama dari mikrometer sekrup tersebut. Untuk bagian atas garis menunjukkan nilai satuan (mm) seperti 1 mm dan seterusnya, sedangkan angka pada bawah garis skala menunjukkan nilai pecahan dengan nilai 0.50 mm.

  3. Perhatikan contohnya pada gambar dibawah berikut
    cara membaca mikrometer sekrup

  4. Dari gambar diatas, garis skala atas menunjukan angka 5 mm dan garis skala bagian bawah menunjukan 0,50 mm. Jumlahkan kedua hasil diatas maka skala utama pada contoh soal mikrometer diatas menunjukan angka 5,50 mm.

  5. Selanjutnya, baca skala nonius melalui garis yang menunjuk tepat dengan garis pembagi pada skala utama (segaris dengan garis tengah skala utama). Pada contoh gambar di atas, skala nonius menunjukkan angka 30. Lalu kalikan dengan nilai 0,01 mm sehingga skala noniusnya menunjukan nilai 0,30 mm.

  6. Setelah terbaca nilai skala utama dan bilai skala nonius, selanjutnya tinggal menjumlahkan kedua nilai skala tersebut. Pada contoh soal mikrometer sekrup yang ada pada gambar diatas maka hasil pengukurannya adalah
    5,50 mm (skala utama) + 0,30 mm (skala nonius) = 5,8 mm
    cara membaca mikrometer sekrup 2

  7. Jadi , nilai ukur benda pada contoh gambar mikrometer sekrup diatas adalah 5,80 mm

Contoh Soal Mikrometer Sekrup


Berikut adalah contoh soal mikrometer sekrup lainnya untuk mempermudah dalam memahami cara membaca mikrometer sekrup

Soal :

Perhatikan pada gambar dibawah berikut
contoh soal mikrometer sekrup

Berapa nilai yang ditunjukkan pada gambar mikrometer sekrup diatas ?

Jawab :

Nilai yang ditunjukkan pada gambar mikrometer sekrup diatas adalah :
  • Skala utama atas (nilai satuan) = 10 mm

  • Skala utama bawah (nilai pecahan) = 0,5 mm

  • Skala nonius = 47 x 0,01 mm = 0,47 mm

  • Hasil pengukuran yaitu 10 mm + 0,5 mm + 0,47 mm = 10,97 mm

contoh jawaban mikrometer sekrup

Maka, hasil pengukuran pada gambar mikrometer sekrup diatas adalah 10,97 mm

Demikianlah artikel tentang mikrometer sekrup, cara menggunakan, cara membaca berikut contoh soalnya yang bisa ombro sampaikan semoga bisa bermanfaat

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link

Fungsi Feeler Gauge Dan Cara Menggunakannya

[ad_1]





Satu dari sekian banyak alat ukur yang digunakan dalam melakukan perawatan atau perbaikan mobil adalah Feeler gauge. Feeler gauge atau yang di sebut juga thickness gauge merupakan alat ukur yang terbuat dari lembaran-lembaran baja tipis yang ketebalannya sangat presisi dan memiliki beberapa variasi ketebalan yang berbeda-beda.

Tingkat keakuratan yang dimiliki oleh feeler gauge ini bisa mencapai 1/100 mm (0,01 mm) dengan tingkat ketebalan bervariasi mulai dari 0,01 mm hingga 1,00 mm. Nilai ketebalan masing-masing lembaran baja pada feeler gauge ini umumnya dicetak di atas lembaran baja tersebut.

gambar feeler gauge

Fungsi feeler gauge adalah untuk mengukur ketebalan celah (gap) diantara dua bagian komponen yang saling bersinggungan. Berikut beberapa kegunaan dari feeler gauge yang sering digunakan untuk mengukur celah pada komponen mobil, yaitu :
  • Mengukur celah katup/klep (Valve Clearance)

  • Mengukur kebengkokan permukaan cylinder head

  • Celah platina (contact point)

  • Spark plug gap (celah kepala busi)

  • Dan lain-lain


Cara menggunakan feeler gauge ini juga cukup mudah, yaitu dengan mempersiapkan celah / gap pada komponen yang akan di ukur. Kemudian sisipkan feeler gauge pada celah / gap tersebut.

Urutan penggunaan feeler gauge yang baik adalah pengukuran dimulai dengan lembaran dengan ketebalan yang paling tipis terlebih dahulu, jika celah masih renggang, ganti dengan lembaran yang memiliki nilai ketebalan yang lebih besar. Lakukan pengukuran hingga didapat ketebalan dimana lembaran feeler gauge bisa masuk ke dalam celah tersebut namun tidak terjepit.

Fungsi feeler gauge dan cara menggunakannya

Jika digunakan sebagai penyetelan celah klep, maka tentukan terlebih dahulu ketebalan celah katup sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan pabrik, baru kemudian pilih ketebalan yang sesuai dengan nilai spesifikasi tersebut.

Pasang feeler gauge pada celah klep kemudian atur baut penyetelan celah katupnya. Indikator penyetelan sudah sesuai adalah apabila feeler gauge yang dimasukkan ke dalam celah tersebut terasa agak seret saat ditarik dan terasa sedikit ada hambatan.

Baca juga :


Perhatian hal-hal dibawah berikut selama melakukan pengukuran celah dengan feeler gauge
  • Gunakan feeler gauge yang kondisinya bersih dan bebas dari kotoran. Adanya kotoran pada feeler gauge dapat mempengaruhi keakuratan nilai pengukuran.

  • Bersihkan permukaan celah komponen yang akan diukur gunak mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.

  • Sisipkan feeler gauge pada celah komponen dengan hati- hati. Jangan gunakan feeler gauge yang kondisinya sudah bengkok, berkarat ataupun rusak.

  • Jika dalam satu bilah feeler pegukuran masih belum cukup, sobat dapat menggabungkan beberapa bilah sesuai kebutuhan namun sedikit bilah akan lebih baik.


Demikianlah artikel tentang fungsi feeler gauge dan cara menggunakannya yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermafaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel







[ad_2]

Source link

Fungsi kunci kombinasi (kunci ring pas)

[ad_1]




Selain kunci pas dan kunci ring, alat bengkel yang satu ini juga cukup banyak digunakan oleh para mekanik otomotif. Namanya kunci kombinasi. Kunci kombinasi juga dikenal sebagai kunci ring pas atau combination wrench.

Kunci kombinasi merupakan perpaduan antara kunci pas dan kunci ring. Ya, pada kunci kombinasi, kita akan menemukan dua macam kunci dalam satu tangkai alat. Pada ujung yang satu, adalah kunci pas, dan pada bagian ujung yang lainnya adalah kunci ring. Umumnya, kunci kombinasi memiliki offset sebesar 15 derajat terhadap tangkainya, baik offset pada ujung kunci ring maupun ujung kunci pas.

fungsi kunci kombinasi

Untuk ukuran kuncinya, kunci kombinasi hanya memiliki satu jenis ukuran dalam satu kunci contohnya, pada ujung yang berbentuk kunci pas memiliki ukuran 10 mm, maka pada bagian ujung satunya yang berbentuk kunci ring juga akan memiliki ukuran sebesar 10 mm.

Sedangkan untuk ukuran keseluruhan yang ada pada kunci kombinasi ini, umumnya serupa dengan kunci pas atau kunci ring. Perlu juga diketahui bahwa kunci kombinasi memiliki ukuran kunci mulai dari 6 mm sampai dengan ukuran 32 mm. Serupa dengan kunci pas dan kunci ring, kunci kombinasi umumnya juga dibuat dari bahan chrome vanadium.

Fungsi kunci kombinasi


Fungsi kunci kombinasi adalah untuk membuka atau mengencangkan kepala baut atau mur yang memiliki momen pengencangan sedang (tidak terlalu besar, juga tidak kecil). Selain itu, kunci kombinasi juga berfungsi untuk mengisi kekurangan dari kunci pas dan kunci ring.

Baca juga :

Kelebihan dan kekurangan kunci kombinasi


Karena kunci kombinasi terdiri dari dua model kunci (ring dan pas), maka kita memiliki keleluasan dalam menentukan bagian mana yang akan digunakan. Misalnya, ketika kepala baut atau mur berada pada ruang gerak yang sempit, kita bisa menggunakan kunci ring untuk menjangkaunya. Sedangkan untuk mempercepat proses mengendorkan kepala baut atau mur tersebut kita bisa langsung menggantinya dengan menggunakan kunci pas.

Meskipun memiliki keleluasaan dalam memilih model kunci yang akan digunakan sesuai dengan kondisi, kunci kombinasi juga memiliki beberapa kekurangan saat digunakan, berikut beberapa kekurangannya

  • Tidak dapat menjangkau kepala baut dan mur yang letaknya tersembunyi atau berada pada celah benda kerja.

  • Momen pengencangan yang bisa dilakukan dengan kunci kombinasi cukup kecil


Demikianlah artikel tentang fungsi kunci kombinasi (kunci ring pas) yang bisa ombo sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link

Fungsi kunci shock, jenis dan cara menggunakannya

[ad_1]



Kunci shock atau dikenal dengan sebutan kunci sok atau socket wrench merupakan salah satu alat bengkel yang juga paling umum digunakan oleh para mekanik ataupun montir. Kunci shock merupakan kunci yang paling leluasa digunakan sekaligus lebih aman dibandingkan dengan jenis kunci pas atau kunci ring.

Kunci shock umumnya berbentuk tabung yang pada bagian tengahnya berongga dan berlubang. Pada salah satu ujung kunci shock terdapat lubang berbentuk hexagonal (segi enam) atau double hexagonal (segi dua belas) yang digunakan sebagai tempat untuk posisi baut saat akan dibuka atau dikencangkan.

Sedangkan pada sisi lainnya terdapat lubang berbentuk kotak persegi yang digunakan sebagi tempat untuk memasang kunci shock pada alat kelengkapan kunci shock seperti ratchet atau T-sliding bar. Lantas, apa sih sebenarnya jenis dan fungsi kunci shock ini? Dan bagaimana cara menggunakannya?

fungsi kunci shock jenis dan cara menggunakannya

Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang perkakas bengkel yang dinamakan kunci shock mulai dari fungsi kunci shock, jenis dan cara menggunakannya. SImak infonya dibawah berikut.

Fungsi kunci shock


Fungsi kunci shock adalah untuk melepaskan dan memasang baut atau mur yang ada di kendaraan seperti baut roda, baut cover mesin, dan baut shockbreaker. Bisa dibilang, hampir semua komponen dimobil yang memakai baut atau mur berbentuk segi enam, bisa dipasang atau dilepas menggunakan kunci shock.

Kunci shock memiliki lebih banyak fungsi dan kemampuan dibandingkan dengan jenis kunci lainnya seperti pada kunci ring atau kunci pas. Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki kunci shock :

  • Kunci shock dapat mencengkram seluruh permukaan sisi kepala baut atau mur sehingga mencegah tergelincirnya kunci yang dapat mengakibatkan kerusakan pada kunci, baut, atau mur tersebut.

  • Kunci shock digunakan bersama beberapa alat pelengkap kunci shock yang dapat dipadu-padankan diantaranya seperti kunci ratchet , kunci T-sliding bar, extension bar, atau dengan kunci momen sehingga mempermudah saat membuka atau mengencangkan baut atau mur.

  • Kunci shock dapat digunakan untuk melepas atau mengencangkan baut yang berada jauh di dalam permukaan seperti contohnya pada mur roda mobil.

Bagian-bagian kunci shock (socket)


Untuk memahami ukuran serta jenis-jenis kunci shock ini, berikut akan ombro paparkan apa saja bagian-bagian yang ada pada kunci shock. Perhatikan pada gambar dibawah berikut tentang bagian-bagian kunci shock
bagian-bagian kunci socket

Berikut adalah arti bagian-bagian pada kunci socket dan fungsinya
  • S merupakan Size atau ukuran dari kunci shock yang sesuai dengan ukuran kepala baut atau mur. S ini akan menunjukkan angka yang digunakan pada kunci shock seperti misalnya kunci shock 10mm, ini artinya kunci shock tersebut bisa digunakan untuk kepala baut atau mur yang berukuran 10mm.

  • L merupakan Length atau panjang dari kunci shock. Secara umum panjang kunci shock ini terbagi menjadi 3 yaitu standard (pendek), semi deep (medium/sedang), dan deep (dalam/panjang)

  • D merupakan Drive hole atau lubang penggerak. Drive hole ini berbentuk kotak, ukurannya terdiri dari 4 macam. Drive hole digunakan sebagai tempat menghubungkan kunci shock dengan handle atau rachet.

Jenis-jenis kunci shock


Kunci shock memiliki beragam jenis dan model. Namun yang paling umum, kunci shock dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :

1. Berdasarkan panjang pendeknya tabung kunci shock

Berdasarkan panjang pendeknya, kunci shock terbagi menjadi 3 macam, standard (pendek), semi deep (medium/sedang), dan deep (dalam/panjang). Kunci shock pendek umum digunakan untuk melepas atau mengencangkan baut atau mur dengan momen pengencangan yang besar.
kunci shock berdasarkan panjang pendeknya

Sedangkan kunci shock panjang cenderung digunakan untuk melepas dan mengencangkan baut dengan momen pengencangan yang sedang, selain itu, kunci shock panjang ini juga kerap digunakan pada baut atau mur yang posisinya berada di dalam lubang atau pada mur yang bautnya menonjol keatas seperti pada baut engine mounting.

2. Berdasarkan jumlah titik (point) pada lubang kunci shock

Berdasarkan jumlah titik pada lubang kunci shock, kunci shock dibagi menjadi 3 macam, kunci shock 6pt (hexagon), kunci shock 8pt (double square) dan kunci shock 12pt (double hexagon), namun yang paling umum digunakan hanya kunci shock 6pt dan 12pt.
kunci shock berdasarkan point lubang kunci

Kunci shock 6pt memiliki kemampuan lebih untuk digunakan dengan momen pengencangan yang besar, sedangkan kunci shock 12pt memiliki kemampuan lebih untuk digunakan pada sudut geser yang lebih kecil. (sudut geser = sudut yang digunakan saat menggeser tangkai kunci ketika membuka atau mengencangkan baut).

3. Berdasarkan ukuran drive hole kunci shock

kunci shock berdasarkan ukuran

Berdasarkan ukuran drive hole, kunci shock dibagi menjadi 4 macam yaitu 1/4 inch (0.6 cm), 3/8 inch (0.9 cm), 1/2 inch (1.3 cm), dan 3/4 inch (1.9 cm). Ukuran kunci shock juga akan mempengaruhi penggunaan alat pelengkap yang digunakan karena masing-masing ukuran tidak bisa ditukar satu dengan yang lainnya.

Baca juga :

Cara menggunakan kunci shock


Untuk menggunakan kunci shock kita perlu menggunakan beberapa alat tambahan seperti ratchet, T-sliding bar, atau dengan kunci momen. Pada ujung alat-alat tersebut terdapat dudukan berbentuk kubus (kotak) untuk memasang kunci shock. Biasanya pada dudukan tersebut terdapat sebuah bola besi berpegas yang berfungsi untuk mencengkram kunci shock agar tidak mudah terlepas dari dudukannya.
cara menggunakan kunci shock

Setelah kunci shock dipasangkan pada alat-alat tersebut, anda tinggal memasang kunci shock pada baut atau mur yang akan dibuka atau dikencangkan. Untuk mengencangkan putar alat ke kanan sehingga kunci shock juga akan berputar ke kanan, dengan begitu maka baut akan berputar ke kanan untuk dikencangkan. Hal yang sama berlaku untuk arah sebaliknya.

Berikut beberapa perhatian yang diperlukan saat mengunakan kunci shock

  1. Gunakan ukuran kunci shock yang sama dengan ukuran kepala baut atau mur.

  2. Posisi kunci shock terhadap baut atau mur harus lurus dan menutupi seluruh kepala baut atau mur tersebut.

  3. Gunakan kunci shock 6pt yang normal (pendek) saat dibutuhkan momen pengencangan yang besar atau jika ingin digunakan bersama air impact wrench


Demikianlah artikel tentang fungsi kunci shock, jenis, dan cara meggunakannya yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link

5 Alat kelengkapan kunci socket dan fungsinya

[ad_1]



Setelah pada postingan sebelumnya ombro sudah membahas tentang fungsi kunci shock, jenis dan cara menggunakannya, maka kali ini ombro akan melanjutkan pembahasan terkait alat bengkel yang umum digunakan yaitu alat kelengkapan kunci socket dan fungsinya.

Ya, untuk menggunakan kunci socket, kita memerlukan alat pelengkap agar kunci socket dapat digunakan degan baik dan benar. Alat kelengkapan kunci socket ini bentuk dan modelnya bermacam-macam sehingga artikel kali ini hanya ombro batasi pada kelengkapan kunci socket yang memang umum dan sering dipakai saja.

kelengkapan kunci socket dan fungsinya

Alat kelengkapan socket yang umum dipakai setidaknya ada 5 jenis, mulai dari adaptor, extension bar, handle (tuas pemutar), ratchet, dan universal joint. Nah simak ulasan masing-masing alat kelengkapan kunci socket dan fungsinya dibawah ini..

1. Adaptor (penyesuai)


Kelengkapan kunci socket yang pertama adalah adaptor. Fungsi adaptor adalah sebagai penghubung socket untuk mengubah ukuran penggerak segi empat shock. Adaptor untuk kunci socket terdiri dari dua macam yaitu, adaptor besar ke kecil dan adaptor kecil ke besar.

Seperti kita ketahui bahwa ukuran penggerak segi empat socket setidaknya ada 4 ukuran yaitu 1/4 inch (0.6 cm), 3/8 inch (0.9 cm), 1/2 inch (1.3 cm), dan 3/4 inch (1.9 cm). Adaptor besar ke kecil adalah adaptor yang lubang untuk handlenya besar dan ujung penggerak segi empat shock-nya berukuran kecil.

Sedangkan untuk adaptor kecil ke besar adalah adaptor yang lubang untuk handlenya kecil dan ujung penggerak segi empat shock-nya berukuran besar. Untuk adaptor yang paling umum dan banyak digunakan adalah adaptor yang berukuran 1/2 inch dan 3/8 inch. Perhatikan bentuk adaptornya seperti pada gambar dibawah ini

adaptor

Dengan menggunakan adaptor ini kita dapat menyesuaikan ukuran handle dengan kunci shocknya, namun perlu diperhatikan terkait momen pengencangannya. Hindari menggunakan ukuran besar untuk baut dengan momen kecil begitu pula sebaliknya karena bisa mengakibatkan baut atau mur tesebut patah akibat over torque.

2. Extension bar (batang perpanjangan/sambungan)


Kelengkapan kunci socket yang kedua adalah extension bar. Extension bar merupakan batang perpanjangan/sambungan yang dipasang diantara tuas pemutar (handle) dengan kunci socket.
extension bar

Fungsi extension bar adalah untuk memperpanjang posisi kunci socket sehingga dapat digunakan untuk membuka atau mengencangkan baut dan mur yang letaknya berada di dalam lubang. Selain itu, extension bar juga berfungsi untuk menaikkan alat (handle) dari permukaan untuk mempermudah proses mengencangkan atau membuka baut.

3. Handle (tuas pemutar)


Kelengkapan kunci socket yang ketiga adalah Handle (tuas pemutar). Handle (tuas pemutar) merupakan kelengkapan kunci socket yang digunakan sebagai tangkai socket. Fungsi tuas pemutar (handle) ini adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses memutar saat pelepasan atau pemasangan baut untuk pertama kalinya.
handle (tuas pemutar)

Ya, handle wajib digunakan pertama kali untuk membuka atau mengencangkan baut yang membutuhkan momen putar yang sangat besar. Oleh karenanya, handle ini umum dibuat dari bahan logam yang kuat dan kokoh. Secara umum terdapat 5 model tuas pemutar (handle) yang ombro ketahui yaitu :
  • Spinner handle : Handle yang bagian ujung sambungan kunci socketnya dapat ditekuk 90 derajat sedangkan sisi lainnya bisa dipanjang pendekkan untuk memperbesar tenaga / momen putar.

  • Speeder handle : Handle berbentuk seperti bor tangan yang berfungsi untuk mempercepat putaran saat melepas atau memasang baut

  • Sliding handle : Handle yang bagian socketnya bisa digeser secara bebas di seluruh posisi batang handle sehingga memungkinkan untuk digunakan pada posisi yang menyiku.

  • L handle : Handle berbentuk L yang digunakan saat kita membutuhkan momen pengencangan yang sangat besar.

  • T handle : Handle berbentuk T yang digunakan untuk mempercepat proses memutar baut saat melepas atau mengencangkan baut tersebut.


Dengan menggunakan handle (tuas pemutar) tenaga yang dibutuhkan untuk membuka atau mengencangkan baut menjadi lebih kecil dan ringan dibanding jika kita menggunakan dengan kunci lain seperti kunci ring atau kunci pas.

Baca juga :

4. Ratchet


Kelengkapan kunci socket yang keempat adalah ratchet. Ratchet ini, sebenarnya masuk kedalam golongan handle karena digunakan sebagai alat untuk memegang kunci socket. Namun, karena konstruksi ratchet tidak terlalu kuat untuk membuka atau mengencangkan baut pertama kali, maka ombro sengaja memisahkan ratchet dari handle.
ratchet

Fungsi ratchet adalah untuk mengencangkan atau mengendorkan baut atau mur yang sudah dalam keadaan longgar tanpa perlu melepaskan atau mengangkat kepala socket dari baut atau mur tersebut.

Ya, di dalam ratchet terdapat sebuah mekanisme penggerak yang dapat diatur bebas sesuai dengan kebutuhan kerja, seperti untuk mengencangkan atau untuk mengendorkan.

Jika kita ingin menggunakan ratchet untuk arah membuka, maka kita perlu menggeser tuas / memutar knob ratchet ke arah membuka. Dengan begitu, saat ratchet digeser ke arah membuka(ke arah kiri), ia akan membuat baut ikut berputar ke arah kiri untuk membuka. Namun, saat tuas ratchet di geser kembali ke arah sebaliknya, maka baut tidak ikut berputar. Dan begitu seterusnya sehingga baut benar-benar terus berputar ke arah membuka.

5. Universal joint (flexible joint)


Kelengkapan kunci socket yang terakhir ombro ketahui adalah universal joint (flexible joint). Fungsi universal joint adalah sebagai penghubung antara handle dengan socket yang memiliki kemampuan untuk mengubah sudut putar sampai 45 derajat sehingga dapat digunakan pada ruang yang sempit dan terbatas.

Perhatikan universal joint dan penggunaannya pada gambar dibawah berikut

universal joint

Ya, dengan menggunakakan universal joint ini, maka kita dapat mengubah sudut dan posisi dari handle sekaligus sambil memutar baut ke arah membuka atau ke arah mengencangkan, khususnya area kerja yang sempit dan terbatas.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link

Fungsi obeng ketok dan cara menggunakannya

[ad_1]



Obeng ketok kerap memiliki banyak nama saat digunakan di bengkel, ada yang menyebutnya dengan sebutan obeng gedor dan ada pula yang menyebutnya dengan sebutan obeng pukul. Obeng ketok memiliki nama teknik yang disebut dengan Impact driver.

Obeng ketok memiliki bentuk seperti selongsong yang terbuat dari bahan logam dengan bobot yang cukup berat. Dibagian dalamnya terdapat mekanisme penggerak yang akan menghasilkan gaya rotasi (berputar) dan sangat kuat ketika bagian belakangnya dipukul dengan palu.

Pada bagian depan obeng ketok ini terdapat sebuah socket khusus sehingga mata obeng getok bisa diganti-ganti sesuai kebutuhan. Ya, obeng ketok memiliki beberapa model mata obeng ketok, namun umumnya disediakan dua macam plus dan minus.

Fungsi obeng ketok

Lantas apa sih sebenarnya fungsi dari obeng ketok ini ? Dan bagaimana cara menggunakan obeng ketok yang benar ? Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang fungsi obeng ketok dan cara menggunakannya, simak infonya dibawah ini..

Fungsi obeng ketok


Fungsi obeng ketok adalah untuk mengencangkan atau melepas sekrup dengan momen pengencangan yang besar seperti misalnya sekrup yang digunakan untuk mengikat magnetic switch di motor starter. Ya, obeng ketok ini sering digunakan oleh mekanik atau montir untuk melonggarkan sekrup (baut) dan mur yang lebih besar dan kaku akibat berkarat atau over torque (terlalu kencang).

Cara menggunakan obeng ketok


cara menggunakan obeng ketok

Untuk menggunakan obeng ketok ini sebenarnya sangat mudah, perhatikan langkah-langkah menggunakan obeng ketok seperti dibawah berikut :

1. Pasang mata obeng ketok yang pas dan sesuai.

Langkah pertama adalah pasang mata obeng ketok sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk membuka sekrup dengan mata plus, maka gunakan mata obeng ketok dengan ujung yang berbentuk plus, begitu pula untuk model yang lainnya. Namun, tetap pastikan agar mata obeng ketok yang digunakan pas (tidak kendor). Menggunakan mata obeng ketok yang tidak sesuai bisa merusak sekrup yang akan dibuka.

Baca juga :

2. Pasang obeng ketok tegak lurus terhadap sekrup

Pasang obeng ketok dan masukkan mata obeng ketok ke kepala sekrup yang akan dikerjakan. Posisikan obeng ketok dan matanya tegak lurus terhadap sekrup tersebut.

3. Putar obeng ketok sesuai arah yang dinginkan

Setelah obeng ketok dan matanya tertancap di sekrup, langkah selanjutnya adalah putar obeng ketok sesuai dengan arah yang di inginkan. Seperti misalnya kita ingin membuka sekrup tersebut, maka putar obeng ketok ke arah yang berlawanan dengan arah jarum jam (arah putaran ke kiri). Jika ingin mengencangkan sekrup, maka putar obeng ketok ke arah yang searah dengan jarum jam (arah putaran ke kanan).

4. Tahan posisi obeng ketok dan pukul bagian belakang obeng ketok dengan palu

Setelah posisi obeng ketok sudah pas, tahan posisi obeng ketok sambil menekannya kebawah. Selanjutnya pukul bagian belakang obeng ketok dengan palu hingga bagian mata obeng ketok dan sekrup bergerak dan berputar dengan sendirinya sesuai arah yang sudah kita inginkan.

Demikianlah artikel tentang fungsi obeng ketok dan cara mengunakannya yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link

Macam-macam tang dan fungsinya - OMBRO

[ad_1]




Tang merupakan salah satu peralatan kerja tangan yang banyak digunakan di bengkel-bengkel otomotif dan umumnya dibuat dari bahan baja kuat dengan pelapis karet pada bagian gagangnya. Secara umum ada dua fungsi tang yang diketahui, yaitu untuk memegang benda kerja atau digunakan memotong benda kerja.

Meskipun begitu, fungsi tang tentunya disesuaikan dengan bentuk dan model yang dimilikinya. Setidaknya terdapat lebih dari 10 model dan bentuk tang, begitupula dengan fungsinya. Namun secara umum, tang memiliki bentuk seperti huruf X yang di bagian gagangnya memiliki ukuran yang lebih panjang dibanding pada bagian rahangnya.

macam-macam tang dan fungsinya

Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi mengenai macam-macam tang dan fungsinya yang umum digunakan pada bengkel-bengkel otomotif. Simak macam-macam tang dang fungsinya dibawah ini.

1. Tang kombinasi (Combination plier)


tang kombinasi - combination plier

Tang kombinasi yang dikenal dengan nama kerennya "Combination Plier" merupakan tang yang paling umum kita temukan dimanapun, baik dirumah ataupun di begkel-bengkel otomotif. Tang kombinasi adalah tang yang di desain untuk memiliki beberapa fungsi dalam satu tang.

Karena memiliki desain beragam dalam satu alat, tang kombinasi ini memiliki banyak kegunaan, berikut beberapa fungsi tang kombinasi yang bisa kita temukan :

  • Memegang, menjepit, dan menggulung kawat besi atau baja (pada bagian ujung tang kombinasi yang berbentuk kotak bergerigi)

  • Menjepit dan mencengkram pipa diameter kecil, mur, kepala baut, dan sejenisnya (pada bagian tengah tang kombinasi yang memiliki rongga bergerigi)

  • Memotong kabel atau kawat lunak dan sejenisnya (pada bagian dalam tang kombinasi dekat dengan engsel tang yang berbentuk mata pisau di kedua sisinya)

  • Memotong kabel atau kawat keras dan sejenisnya (pada sisi belakang dalam tang kombinasi dekat engsel)

2. Tang potong (Side cutting plier)


tang potong - side cutting plier

Tang potong (side cutting plier) memiliki bentuk pada bagian ujung kepala tang yang melonjong dan memiliki rahang yang tajam. Fungsi tang potong adalah untuk memotong kawat, memotong selang atau pipa berdiameter kecil, mengupas kabel, hingga logam-logam lunak seperti alumunium ataupun tembaga. Sesuai namanya, tang potong model ini digunakan untuk memotong benda kerja dari sisi samping.

Selain itu, tang potong juga dapat digunakan untuk tujuan lain seperti misalnya untuk melepas dan memasang cotter pin yang umum dipasang pada baut tie rod atau mur as roda. Hindarilah memotong benda-benda logam yang keras karena dapat merusak rahang tang.

3. Tang lancip (Long nose plier)


tang lancip - long nose plier

Tang lancip (Long nose plier) memiliki nama lain tang cucut atau tang buaya karena pada bagian rahang tang dibentuk memanjang dan meruncing (lancip) dengan permukaan penggenggam yang bergerigi persis seperti moncong buaya.

Fungsi tang lancip adalah untuk menjepit benda-benda yang kecil atau untuk menjepit benda-benda pada ruang yang sempit. Selain itu, tanglancip juga bisa digunakan untuk membengkokkan atau membentuk kabel dan lembaran besi lunak.

Pada bagian dalam dari rahang tang lancip ini juga sering dilengkapi dengan rahang tajam seperti pada cutting plier yang dapat digunakan untuk memotong kabel tembaga ataupun kawat.

4. Tang sambungan slip (Slip joint plier)


tang sambungan slip - slip joint plier

Tang sambungan slip (slip joint plier) merupakan tang yang umum dimiliki hampir semua orang karena tang ini disediakan sebagai bonus bersama beberapa kunci-kunci lainnya saat membeli kendaraan seperti motor atau mobil.

Fungsi tang sambungan slip adalah untuk menjepit dan mencengkram benda-benda kerja yang berbentuk kawat, pipa dameter kecil ataupun plat.

Kelebihan dari tang sambungan slip ini adalah ukuran rahangnya yang dapat diperbesar. Caranya dengan menggeser salah satu tangkai tang sehingga pin yang berfungsi sebagai pivot bisa bergeser kelubang pada tangkai lainnya.

Dengan begitu, maka tang sambungan slip ini bisa digunakan untuk mencengkram pipa dengan diamater yang lebih besar dari sebelumnya.

5. Tang air (Water pump plier)


waterpump plier

Penyebutan tang air memang kurang umum, banyak orang yang menyebut tang model ini sebagai tang burung, waterpump plier, atau interlocking joint plier. Fungsi waterpump plier ini adalah untuk mencengkram atau untuk memutar benda-benda berukuran cukup besar seperti pipa air dengan diameter yang besar. Selain itu, waterpump plier ini juga sering digunakan untuk menjepit klem pengikat berukuran besar seperti klem pada selang radiator.

Pada bagian tangkai tang waterpump plier ini terdapat slot-slot dan pin sehingga tangkai yang satu bisa digeser sesuai dengan keinginan kita. Dengan mengeser tangkai pada tang waterpump ini, maka kita akan mendapatkan ukuran bukaan rahang tang yang berbeda.

Semakin jauh tangkai digeser, maka ukuran bukaan rahang tang waterpump ini juga akan semakin besar. Hal inilah yang membuatnya menjadi lebih fleksibel saat digunakan sebagai tang pipa air.

6. Tang catut (End cutting plier)


tang catut - end cutting plier

Tang catut / geget lebih dikenal dengan nama tang kakak tua karena model rahannya yang menyerupai paruh burung kakak tua. Namun begitu, tang catut ini memiliki nama keren lainnya yaitu end cutting plier. Fungsi tang catut ini adalah untuk memotong kawat atau tembaga dari ukuran kecil hingga sedang.

Jika pada tang potong kita memotong benda kerja dari samping, maka untuk tang catut ini kita dapat memotong benda kerja dari bagian ujungnya (end). Oleh karenanya, kita juga dapat menggunakan tang catut ini sebagai alat untuk mencabut paku.

7. Tang buaya (vice grip)


tang buaya - vice grip

Tang buaya juga dikenal dengan sebutan vice grip, tang cepret , atau dalam bahasa inggrisnya dikenal sebagai locking pliers. Fungsi vice grip / tang buaya ini adalah untuk mencengkram dan menahan benda kerja dengan sangat kuat agar tidak mudah bergeser saat dilakukan pengerjaan seperti misalnya pengelasan, menggerinda, membor atau memotong.

Ya, tang buaya memiliki mekanisme pengunci yang akan mengunci benda yang dijepit dengan sangat kuat saat rahang tang disatukan. Untuk melepas jepitan rahang tang buaya ini kita cukup menarik tuas pengunci hngga jepitan terlepas.

Pada bagian belakang tang ini terdapat sekrup pemutar yang berfungsi untuk mengatur besarnya bukaan rahang dari tang buaya ini sehingga dapat digunakan untuk benda kerja yang berukuran cukup tebal atau besar.

Baca juga :

8. Tang kupas kabel (Crimping plier)


tang kupas kabel - crimping plier

Fungsi tang kupas kabel adalah untuk memoton dan mengupas kulit kabel. Bentuk dari tang kupas kabel ini beragam, namun yang paling umum digunakan pada bengkel otomotif adalah tang yang ombro tampilkan pada gambar datas.

Pada bagian depan rahang tang umumnya terdapat alat yang dibentuk sedemikian rupa untuk dapat digunakan sebagai alat pengunci terminal ke kabel, sedangkan pada bagian tengah rahang tang kupas kabel ini terdapat lubang-lubang dengan diameter beragam, mulai dari ukuran kecil hingga sedang.

Lubang-lubang ini akan terbentuk saat rahang tang dijepitkan. Fungsinya, digunakan untuk mengupas kabel sesuai dengan diameter kabel yang ingin dikupas. Dengan begitu, maka kulit kabel dapat dipotong dan dikupas sehingga hanya menyisakan kawat tembaganya saja.

9. Tang Rivet (Rivet plier)


tang rivet

Fungsi tang rivet adalah untuk memasang paku rivet dan mengencangkannya pada benda kerja. Untuk menggunakannya kit amemerlukan paku khusus yang dikenal dengan nama rivet yang dipasangkan ke bagian ujung tang.

Setelah paku dipasang ke lubang benda yang akan disatukan, tang ditekan sedemikian rupa sehingga paku rivet akan tertinggal pada benda tersebut sekligus memotong batang dari paku rivet yang digunakan.

10. Tang Snap ring (Circlip Plier)


tang snap ring - circlip plier

Fungsi tang snap ring ini adalah untuk memasang atau melepas snap ring pada komponen mesin atau komponen mobil lainnya yang menggunakan snap ring. Tang snap ring ini terdiri dari dua model yaitu tang snap ring in dan tang snap ring out.

Tang snap ring in digunakan untuk memasang snapring yang cara pemasangan snap ringnya di tekan kedalam, contohnya pada snapring klaher bearngin ac belt. Sedangkan tang snap ring out, digunakan untuk memasang snap ring yang cara pemasangan snap ringnya di tekan keluar, contonya pada snap ring yang dipasang di bagian CV joint as roda.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link