Home

Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Otomotif. Tampilkan semua postingan

Bagaimana cara pasang talang air mobil?


Cara pasang talang air mobil ini sebenarnya bisa dibilang tidak sulit, cukup dengan mempaskan posisinya dan melekatkan talang air tersebut ke pintu maka anda sudah bisa merasakan fungsi talang air mobil.


Ya, setidaknya ada 3 fungsi utama talang air mobil yang bisa dirasakan manfaatnya, silahkan baca pada artikel fungsi talang air mobil (door visor) yang sudah pernah ombro posting sebelumnya.

Untuk pemasangannya bisa dilakukan oleh teknisi ataupun bisa juga dilakukan sendiri untuk menghemat biaya pemasangan. Lantas bagaimana cara memasang talang air mobil ini ? Berikut tips cara memasang talang air mobil




cara pasang talang air mobil





1. Siapkan talang air mobil yang akan dipasang






Langkah pertama untuk memasang talang air mobil adalah dengan mempersiapkan talang air yang akan dipasang. Talang air mobil umumnya dijual per set, terdiri empat buah talang air untuk di pasang pada masing-masing pintu mobil.

Pisahkan terlebih dahulu talang air untuk sisi kiri depan dan belakang serta talang air untuk sisi kanan depan dan belakang guna mencegah kesalahan pemasangan. Setelah itu cocokan terlebih dahulu dimensi talang air dengan dimensi pintu mobil.

Pastikan, lekukan dan potongan talang air yang akan dipasang memang cocok, tidak lebih tidak kurang.



2. Bersihkan area pemasangan talang air yang ada di pintu






Langkah kedua dari cara pasang talang air mobil ini adalah dengan membersihkan area pemasangan talang air yang ada di pintu. Bersihkan seluruh permukaan bagian atas pintu tempat pemasangan talang air dengan menggunakan air sabun / shampoo mobil.

Pastikan area yang akan dipasang talang air ini benar-benar bersih dari debu, kotoran, minyak, atau kotoran bekas lem. Cuci bersih area tersebut, kemudian keringkan dengan menggunakan kain lap hingga benar-benar bersih, kering, dan permukaannya terasa keset saat dipegang.

Kotoran dan debu yang tidak dihilangkan, dapat membuat lem pada talang air tidak dapat merekat dengan sempurna sehingga dapat membuat talang air mudah lepas.



3. Pasang dan lekatkan talang air pada pintu






Langkah ke tiga dari rangkaian cara memasang talang air adalah pasang dan lekatkan talang air pada pintu.

Untuk mencegah lem menempel penuh ke pintu dan posisi talang air belum lurus, maka buka sebagian plastik penutup lem double tape yang ada di kedua ujung talang air yang akan dipasang. Biarkan sebagian sisi plastik penutup lem double tape tadi menjuntai di sisi kanan kiri talang air.

Setelah lem terbuka, posisikan talang air agar lurus dan sesuai dengan posisi di pintu. Setelah pas, rekatkan lem di kedua ujung sisi talang air. Selanjutnya adalah tarik keluar sisi plastik penutup double tape yang menjuntai tadi sambil menekan talang air ke pintu mobil agar lem menempel dengan kuat.

Lakukan cara yang sama untuk masing-masing pintu yang akan dipasang talang airnya. Tetap perhatikan posisi kerataan talang air antara depan dan belakang dan keserasian antara talang air sisi kanan dan sisi kiri.



4. Tunggu hingga lem benar-benar rekat dan menempel kuat






Setelah semua talang air terpasang dengan benar dan rata, tunggu sekitar 30 menit untuk memastikan lem yang digunakan benar-benar menempel dengan kuat dan erat sebelum mobil digunakan .

Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa lem yang terpasang sudah kuat dan mencegah kemungkinan talang air terlepas dari area pemasangan.

Demikianlah artikel tentang cara pasang talang air mobil ini bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara





[ad_2]



Source link

Bagaimana cara kerja rem tromol mobil?


Rem tromol adalah sistem rem yang menggunakan drum / tromol rem guna mengurangi dan menghentikan laju kendaraan. Saat ini, rem tromol terbilang masih cukup banyak digunakan pada mobil-mobil masa kini khususnya untuk rem mobil bagian belakang.


Ya, selain berfungsi sebagai rem utama atau dikenal dengan sebutan service brake, rem tromol belakang mobil juga kerap merangkap sebagai parking brake yang dapat diaktifkan dengan menarik tuas rem tangan di dalam kabin mobil.


cara kerja rem tromol



Meskipun masih dalam satu sistem komponen rem tromol , cara kerja antara rem tangan dengan rem utama (service brake) dalam rem tromol ini sangat berbeda. Jika rem utama menggunakan sistem hidrolik, rem tangan umumnya menggunakan sistem mekanikal, yaitu dengan menggunakan kabel rem.

Lantas bagaimana cara kerja rem tromol mobil ini ? Berikut adalah cara kerja rem tromol mobil saat kita menggunakan pedal rem dan saat menggunakan rem tangan. Simak cara kerja rem tromol dibawah berikut.


1. Sebagai rem utama (service brake)




Cara kerja rem tromol mobil sebagai rem utama adalah dengan menginjak dan menekan pedal rem yang ada di kendaraan. Saat pedal rem di injak, maka tenaga dan daya tekan dari kaki pengemudi akan disalurkan menuju ke booster rem untuk memperbesar tenaga pengereman.

Kemudian, dari booster rem, tenaga pengereman ini diubah oleh Master rem (brake master cylinder) menjadi tekanan hidrolik melalui minyak rem.

Dengan menggunakan minyak rem inilah kemudian tenaga pengereman yang sudah di konversi menjadi tekanan hirdolik ini akan mengalir melalui pipa-pipa dan selang rem menuju ke wheel cylinder rem.

Di dalam wheel cylinder, minyak rem yang bertekanan akan mendorong piston ke arah luar. Piston yang terdorong ke arah luar ini kemudian akan mendorong sepatu rem (brake shoe) sehingga sepatu rem akan menekan dinding tromol bagian dalam.

Tertekannya dinding tromol bagian dalam oleh sepatu rem ini akan menyebabkan putaran tromol menjadi berkurang. Semakin kuat pedal rem di tekan maka akan semakin kuat pula tekanan pada sepatu rem.

Akibatnya, putaran pada tromol akan berkurang bahkan hingga berhenti berputar. Saat inilah terjadi proses pengereman pada rem tromol. Perhatikan cara kerja rem tromol mobil pada gambar animasi dibawah berikut.




Cara kerja rem tromol
Animasi cara kerja rem tromol



Setelah proses pengereman selesai, maka kita akan melepas injakan dari pedal rem agar mobil dapat kembali melaju. Nah saat kita melepas injakkan dari pedal rem, maka piston dalam master rem akan kembali ke posisi semula akibat dorongan dari pegas pengembali.

Bergeraknya piston di dalam master rem yang kembali ke posisi semula, akan menyebabkan kevakuman pada minyak rem. Minyak rem akan tertarik kembali masuk ke master rem dan kembali ke tabung reservoir.

Disaat yang sama, pegas pengembali (return) spring yang dipasang pada sepatu rem juga turut membantu untuk menarik sepatu rem agar kembali ke posisi semula sehingga tidak terus menekan tromol. Dengan begitu, maka tekanan pada tromol akan berkurang dan tromol dapat kembali berputar seiring melajunya kendaraan.

Baca juga :


2. Sebagai rem parkir (parking brake)




Berikut cara kerja rem tromol mobil jika menggunakan rem tangan (parking brake). Untuk mengaktifkan rem tangan, maka kita perlu menarik tuas rem tangan. Saat tuas rem tangan di tarik maka kabel rem tangan yang terhubung dengan rem tromol juga ikut tertarik.

Tertariknya kabel rem tangan akan menyebabkan parking brake lever yang ada di dalam rem tromol juga ikut tertarik dan membuat sepatu rem terdorong dan menekan dinding tromol bagian dalam. Perhatikan pergerakan parking brake lever pada gambar animasi dibawah berikut


cara kerja rem tromol saat rem tangan di tarik



Bergeraknya sepatu rem ke arah dinding tromol, akan mengakibatkan tromol menjadi tertekan sehingga putaran tromol bisa di tahan. Dengan begitu maka proses pengereman dengan rem tangan bisa terjadi.

Ketika tuas rem tangan di lepas dan dikembalikan ke posisi semula, maka kabel rem tangan akan mengendor. Kendornya kabel rem tangan ini membuat pegas pengembali (return spring) menarik parking brake lever kembali ke posisi semula dan membuat sepatu rem tidak menekan dinding tromol.

Dengan begitu, tenaga pengereman dari rem tangan akan menghilang dan memungkinkan tromol rem untuk kembali berputar.

Demikianlah artikel tentang cara kerja rem tromol mobil sebagai rem utama dan sebagai rem parkir (parking brake) yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif





[ad_2]



Source link

Hindari 5 Kesalahan dalam mengendarai mobil matic


Berkendara dengan mobil matic memang lebih menyenangkan dan mudah karena kita hanya perlu mengendalikan roda kemudi, rem ,dan gas saja tanpa terlalu banyak memainkan tuas persneling dan menginjak kopling.


Meskipun mudah dalam pengoperasiannya, untuk mengemudikan mobil matic juga ada aturan-aturan yang tetap harus diperhatikan. Salah satunya adalah pengoperasian tuas persneling dan posisinya dengan kondisi jalan yang sedang dilalui.


hindari 5 kesalahan mengendarai mobil matic



Kesalahan pengoperasian dalam mengendarai mobil matic bisa sangat merugikan, mulai dari rusaknya transmisi hingga resiko terjadinya kecelakaan yang dapat memakan biaya banyak.

Pada artikel berikut, ombro akan menginformasikan 5 kesalahan dalam mengendarai mobil matic yang sebaiknya tidak sobat lakukan. Simak 5 kesalahan dalam mengendarai mobil matic dibawah ini.


1. Menggunakan posisi N saat jalan menurun




Kesalahan pertama dalam mengendarai mobil matic adalah mengunakan posisi N (Netral) saat mengemudi di jalan menurun. Jangan sekali-kali untuk mencoba menuruni jalan curam dengan tuas transmisi matic dalam posisi netral.

Saat transmisi matic dalam posisi netral, seluruh komponen transmisi tidak ada yang bekerja mengikuti putaran roda mobil, akibatnya terjadi situasi dimana roda berputar lebih cepat dari putaran gigi transmisi.

Putaran roda yang lebih cepat daripada putaran pada poros transmisi bisa merusak komponen dalam transmisi secara langsung, sehingga transmisi otomatis bisa langsung jebol saat itu juga.

Cara ini, selain dapat merusak komponen transmisi otomatis, juga sangat membahayakan keselamatan diri anda, penumpang, atau pengendara lain disekitar anda.

Ya, putaran roda yang meluncur di jalan menurun tidak dapat dikendalikan oleh putaran mesin dan transmisi. Akibatnya, seluruh beban dan kecepatan mobil saat meluncur hanya ditahan oleh komponen rem mobil saja.

Penggunaan rem yang terlalu lama dan berlangsung terus menerus akan mengakibatkan peristiwa vapour lock yaitu, munculnya gelembung udara dalam saluran sistem rem akibat panas pada komponen rem cakram.

Adanya vapour lock bisa membuat rem menjadi tidak pakem dan kendaraan menjadi sulit untuk dihentikan atau dikendalikan.


2. Pindah ke P atau R sebelum mobil benar-benar berhenti




Kesalahan kedua dalam mengendarai mobil matic adalah memindahkan tuas ke posisi P (Park) atau R (Reverse) sebelum mobil benar-benar berhenti total. Kondisi ini umumnya kerap terjadi saat kondisi ingin parkir namun dilakukan secara terburu-buru.

Saat roda mobil masih berputar, maka ia akan memutar bagian dalam komponen transmisi otomatis. Ketika tuas langsung dipindah ke posisi P (park) saat masih berputar maka mekanisme parking yang ada didalam transmisi ini bisa patah atau jebol akibat menahan putaran yang terjadi tersebut. Kondisi ini juga berlaku sama pada posisi R (reverse) / mundur.

Oleh karenanya, sebelum memindah tuas persneling matic ke posisi P atau R pastikan bahwa mobil sudah benar-benar berhenti secara total dan tidak ada lagi pergerakan maju atau mundur yang terjadi di roda.


3. Pindah ke D dari N secara tiba-tiba sambil menekan pedal gas dalam-dalam




Kesalahan ketiga dalam mengendarai mobil matic adalah memindahkan tuas ke posisi D (Drive) dari posisi N (Netral) secara tiba-tiba sambil menekan pedal gas dalam-dalam. Kondisi ini memang sering terjadi saat terburu-buru ingin melaju setelah berhenti di lampu merah.

Namun, cara ini terbilang kurang baik dan dapat merusak komponen transmisi otomatis. Ya, oli transmisi tetap membutuhkan waktu untuk membuat komponen clutch dan gear bekerja.

Ketika putaran mesin terlalu cepat dan tuas dipindahkan secara tiba-tiba, maka komponen clutch ini akan cepat aus dan slip akibat oli transmisi matic yang belum masuk seluruhnya ke dalam komponen clutch tersebut.

Selain dapat membuat komponen clutch menjadi slip, cara ini juga kerap merusak oli transmisi otomatis karena gesekan yang terjadi kerap menimbulkan residu yang akan merusak oli matic.

Baca juga :


4. Tetap di posisi D saat menunggu lampu merah




Kesalahan keempat dalam mengendarai mobil matic adalah membiarkan tuas transmisi tetap di posisi D (Drive) saat menunggu antrian di lampu merah.

Saat posisi D, komponen didalam transmisi akan tetap bekerja dan berputar sampai ke roda. Namun, karena roda di tahan oleh rem dan putaran yang terjadi di dalam transmisi tidak terlalu kuat, maka mobil akan tetap berhenti dan diam di tempat.

Kondisi ini lambat laun akan mengakibatkan selip diantara clutch dalam transmisi otomatis sehingga dapat membuat transmisi menjai cepat rusak akibat selip.

Oleh karenanya, saat menunggu dan berhenti dilampu merah, pindahkan tuas transmisi ke posisi Netral untuk mencegah kerusakan yang terjdai akibat selip tersebut.


5. Menggunakan kaki kiri untuk menekan pedal rem




Kesalahan kelima dalam mengendarai mobil matic adalah menggunakan kaki kiri untuk menekan pedal rem. Hal ini sebenarnya hanya faktor kebiasaan saja, namun efek yang diakibatkan bisa fatal.

Feeling untuk menekan dengan kaki kiri akan berbeda dengan kaki kanan, terlebih jika sebelumnya sobat sering mengunakan mobil transmisi manual dimana kaki kiri digunakan untuk menekan pedal kopling.

Perbedaan feeling ini bisa membahayakan saat digunakan untuk menekan pedal rem. Mobil bisa berhenti mendadak di tengah jalan secara tiba-tiba akibat kesalahan feeling saat menekan pedal rem ini.

Kondisi ini bisa berbahaya apabila terjadi di jalan dengan lalu lintas yang cukup ramai dengan kecepatan tinggi seperti di jalan toll misalnya.

Sebaiknya, hanya gunakan kaki kanan saja untuk mengoperasikan pedal rem dan pedal gas. Gunakan kaki kiri untuk menekan pedal rem hanya pada situasi darurat saja, seperti saat akan jalan kembali dari posisi berhenti di jalan tanjakan curam dan macet.

Demikianlah 5 kesalahan dalam mengendarai mobil matic yang sebaiknya tidak dilakukan agar transmisi otomatis bisa lebih awet dan perjalanan bisa lebih aman dan nyaman.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara





[ad_2]



Source link

Mengenal 2 jenis sistem pendingin mesin

[ad_1]




Sistem pendingin mesin pada kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu dan temperatur mesin selalu dalam kondisi yang ideal.

Ya. mesin-mesin mobil saat ini banyak yang menggunakan mesin dengan sistem pembakaran dalam, dimana proses menghasilkan tenaga mesin dihasilkan melalui pembakaran bahan bakar dan udara dalam silinder mesin.

jenis sistem pendingin mesin

Proses pembakaran yang terus menerus akan meningkatkan suhu dan temperatur kerja mesin. Tanpa adanya sistem pendingin mesin, maka mesin menjadi tidak efisien , boros hingga mengalami kerusakan pada komponen-komponen mesin di dalamnya.

Berikut adalah 2 jenis sistem pendingin mesin yang banyak digunakan pada kendaraan, simak artikel tentang 2 jenis sistem pendingin mesin dibawah ini.

1. Sistem pendingin udara


Mesin dengan sistem pendingin udara merupakan mesin yang menggunakan udara / angin secara langsung guna menurunkan panas suhu dan temperatur kerja mesin.

Mesin yang menggunakan sistem pendingin udara ini memiliki desain pada silinder mesin dan silinder kepala yang menambahkan sirip-sirip pendingin di sekeliling badan mesin. Sirip-sirip pendingin mesin ini dipasang menyatu dengan bodi silinder mesin dan menjadi bagian yang menyatu dengan mesin.

Sirip-sirip pendingin ini berfungsi untuk memperluas bidang singgung antara mesin dengan udara di sekitar sehingga proses pelepasan panas dari mesin bisa berlangsung lebih cepat.

Perhatikan pada gambar contoh mesin berpendingin udara dibawah ini

mesin jenis sistem pendingin udara

Pada mesin dengan sistem pendingin udara ini, panas yang dihasilkan dari pembakaran didalam silinder mesin sebagian merambat keluar melalui sirip-sirip pendingin. Panas yang merambat ke sirip pendingin mesin ini selanjutnya akan diserap oleh udara luar yang temperatur suhunya jauh lebih rendah dibanding dengan temperatur pada sirip pendingin.

Namun begitu, udara yang digunakan untuk menyerap panas dari sirip-sirip pendingin harus terus mengalir. Selain itu, kecepatan aliran udara yang dibutuhkan juga harus sebanding dengan kecepatan putar mesin sehingga temperatur kerja ideal mesin bisa tercapai dan pendinginan dapat terus berlangsung dengan optimal.

Oleh karenanya untuk mengantisipasi panas berlebih saat aliran udara berkurang (seperti saat kondisi macet dan melaju pelan) maka pada beberapa mesin dipasangan kipas blower untuk mempertahankan aliran udara yang mengalir diantara sirip-sirip pendingin.

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh mesin dengan sistem pendingin udara

Kelebihan mesin sistem pendingin udara :

  • Memiliki desain mesin yang lebih ringkas

  • Memiliki berat mesin yang lebih ringan dibanding dengan mesin berpendingin air

  • Lebih mudah dalam perawatan


Kekurangan mesin sistem pendingin udara :
  • Proses pendinginan dipengaruhi oleh kecepatan laju kendaraan sehingga berpotensi overheat saat kondisi jalanan yang macet.

  • Hanya cocok digunakan pada mesin-mesin berkapasitas kecil


Karena kekurangannya yang cukup mencolok jika digunakan pada mesin mobil, maka mesin dengan sistem pendingin udara ini menjadi kurang populer di masa kini. Mesin dengan sistem pendingin udara ini lebih banyak di temui pada mobil-mobil keluaran lama di era tahun 1950-hingga 2000 saja seperti misalnya pada mobil VW kodok tipe 1 dan tipe 4, Fiat 126, Honda 1300, Citroen GS dan GSA, dan lain-lain

2. Sistem pendingin air


Mesin dengan sistem pendingin air merupakan mesin yang menggunakan air / cairan coolant secara langsung untuk menyerap panas suhu dan temperatur kerja mesin. Mesin dengan sistem pendingin air ini memiliki konstruksi mesin yang lebih rumit dibandingkan dengan mesin dengan sistem pendingin udara.

Hal ini dikarenakan pada bagian-bagian silinder mesin (khususnya yang menghasilkan panas mesin) dibagian luarnya harus diselimuti dengan air pendingin sehingga pada bagian luar dinding silinder harus tersedia water jacket (mantel air) sebagai tempat cairan pendingin mengalir dan menyerap panas mesin. Perhatikan pada gambar contoh mesin dengan sistem pendingin air dibawah ini

mesin jenis sistem pendingin air

Prinsip kerja untuk mesin yang menggunakan sistem pendingin air ini adalah dengan memanfaatkan aliran air dingin untuk menyerap panas mesin. Air pendingin yang sudah digunakan untuk menyerap panas akan di alirkan ke komponen radiator guna di dinginkan kembali suhunya. Dan air bersuhu dingin dari radiator akan menalir masuk kedalam mesin.

Setelah suhu air di radiator dingin, maka air bersuhu lebih dingin ini akan dialirkan masuk kembali ke mesin guna menyerap panas kembali dan begitu seterusnya.

Untuk lebih jelasnya tentang cara kerja sistem pendingin air dan nama-nama komponennya sobat bisa membacanya pada artikel dibawah berikut :


Berikut kelebihan dan kekurangan mesin dengan sistem pendingin air

Kelebihan mesin dengan sistem pendingin air :

  • Proses pendinginan suhu mesin bisa belangsung kapan saja tanpa dipengaruhi laju dan kecepatan kendaraan

  • Mesin lebih cepat mencapai suhu kerja mesin yang ideal

  • Konsumsi bahan bakar lebih irit

  • Dapat digunakan pada mesin berkapasitas besar


Kekurangan mesin dengan sistem pendingin air :
  • Konstruksi mesin lebih rumit dan rawan kebocoran cairan

  • Memerlukan perawatan dan pemeliharaan ekstra terhadap sistem pedingin

  • Membutuhkan lebih banyak komponen untuk sistem pendingin air.


Meskipun begitu, mesin dengan sistem pendingin air ini memiliki kemampuan dan kelebihan yang sanggup mempertahakan durabilitas kendaraan selama pemakaian sehingga mesin dengan sistem pendingin air ini lebih banyak digunakan pada mobil-mobil masa kini.

Demikianlah artikel tentang 2 jenis sistem peningin mesin mobil yang bisa ombro sampaikan semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Cara menyetel tali kipas mobil


Cara menyetel tali kipas mobil ini sebenarnya cukup penting untuk diketahui oleh para pengguna mobil untuk mengantisipasi kondisi tali kipas kendur yang akan mengakibatkan bunyi, hingga menyebabkan komponen seperti alternator tidak dapat bekerja dengan baik.


Tali kipas yang kendur umumnya akan mengakibatkan bunyi berdecit yang sangat tidak nyaman. Jika terus di diamkan, bukan tidak mungkin tali kipas akan putus akibat selip dan panas.


Cara menyetel tali kipas mobil



Saat ini, setidaknya ada 3 model penyetelan tali kipas, yaitu tanpa penyetelan (otomatis), penyetelan dengan model baut penjepit, dan penyetelan dengan model baut penyetel. Untuk penyetelan tali kipas model otomatis tidak ombro jelaskan disini karena memang tidak diperlukan penyetelan.

Berikut adalah cara meyetel tali kipas yang menggunakan model baut penjepit dan baut penyetel, simak lngkah-langkahnya dibawah berikut.


1. Menyetel tali kipas model baut penjepit (Brace Bolt)




Penyetelan tali kipas model baut penjepit (brace bolt) ini adalah penyetelan tali kipas dimana baut penyetelannya hanya menjepit pada rangka penyetel. Umumnya bautnya hanya satu dan langsung terpasang diantara rangka penyetel dan bodi aternator (dinamo ampere).

Perhatikan pada gambar tali kipas yang model penyetelannya menggunakan baut penjepit (brace bolt) seperti dibawah ini.


Cara menyetel tali kipas mobil




Berikut cara menyetel tali kipas mobil yang menggunakan model baut penjepit


1. Kendorkan baut penyangga (support bolt) yang berada dibagian bawah alternator

2. Kendorkan baut penjepit (brace bolt) yang berada di bagian atas alternator

3. Sisipkan obeng panjang diantara alternator dan mesin, kemudian tekan ke arah bawah untuk mengencangkan tali kipas. Perhatikan seperti gambar dibawah ini


Cara menyetel tali kipas mobil

4. Kencangkan baut penjepit

5. Ukur kekencangan tali kipas dan sesuaikan dengan spesifikasi pengencangan

6. Kencangkan kembali baut penyangga dan baut penjepit .


2. Menyetel tali kipas model baut penyetel (Adjusting Bolt)




Penyetelan tali kipas model baut penyetel (Adjusting Bolt) ini adalah penyetelan tali kipas dimana terdapat baut pengunci (lock bolt) beserta dengan baut penyetel pada bagian atas alternatornya. Sedangkan pada bagian bawah alternator tetap terdapat support bolt (baut penyangga).

Perhatikan model penyetelan tali kipas yang menggunakan baut penyetel (adjusting bolt) seperti pada gambar dibawah ini


Cara menyetel tali kipas mobil 2




Berikut cara menyetel tali kipas mobil yang menggunakan model baut penyetel


1. Kendorkan baut penyangga (support bolt) yang berada dibagian bawah alternator

2. Kendorkan baut pengunci (lock bolt)

3. Putar baut penyetel (adjusting bolt) kearah kanan untuk mengencangkan, atau ke arah kiri untuk mengendurkan.

4. Ukur kekencangan tali kipas, dan sesuaikan dengan spesifikasi kendaraan

5. Kencangkan kembali baut pengunci (lock bolt)

6. Kencangkan kembali baut penyangga

Baca juga :


Cara memeriksa kekencangan tali kipas




Untuk mempermudah cara menyetel tali kipas mobil pada artikel ini berikut cara memeriksa kekencangan tali kipas mobil.

Gunakan alat bernama spring scale, lalu tekan dengan beban 10 kg. Spesifikasi tekanan yang baik akan menunjukkan jarak defleksi tali kipas sebanyak 7-11 mm. Jika tidak mempunyai alat spring scale, anda bisa menekannya dengan tangan dan perkirakan penekanan sekitar 10 kg, lalu perhatikan jarak defleksi dari tali kipas. Usahakan untuk tidak melebihi jarak 7-11 mm tadi.

Perhatikan contoh cara memeriksa kekencangan tali kipas mobil pada gambar dibawah ini.


Cara menyetel tali kipas mobil 3



Demikianlah artikel tentang cara menyetel tali kipas mobil yang bisa ombro sampaikan kali ini, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara





[ad_2]



Source link

Bagian-bagian aki mobil dan fungsinya

[ad_1]




Aki mobil setidaknya memiliki 3 fungsi penting bagi kendaraan yaitu sebagai penyedia energi listrik, tempat menyimpan energi listrik, dan sebagai stabilisator tegangan dari listrik yang dihasilkan saat proses charging (pengisian).

Tanpa aki mobil, semua komponen kelistrikan kendaraan tidak dapat berfungsi, bahkan mobil bisa menjadi mogok akibat kekurangan arus dan daya listrik, terlebih untuk mobil-mobil yang sudah menggunakan sistem EFI pada mesinnya

Nah ketiga fungsi aki mobil ini tentunya tidak lepas dari peran masing-masing komponen aki yang membentuk satu kesatuan menjadi sebuah aki mobil. Lantas apa saja sih bagian-bagian aki mobil ini dan apa saja fungsinya?

Nah, pada artikel kali ini ombro akan berbagi informasi tentang bagian-bagian aki obil dan fungsinya bagi kendaraan. Simak infonya dibawah ini.

bagian-bagian aki mobil dan fungsinya

1. Body Aki.


Bagian aki mobil yang pertama adalah body aki. Body aki terletak dibagian paling luar dari aki mobil. Bodi aki ini menjadi pelindung serta pembungkus komponen-komponen aki mobil lainnya. Bady aki terbuat dari bahan plastik yang tebal dan kuat sehingga ketika terjadi benturan ringan tidak mudah bocor dan tidak merusak komponen lainnya yang ada didalam aki.

Selain itu,sebagian bodi aki memiliki warna transparant sehingga mudah saat kita ingin memeriksa ketinggian level permukaan air aki.

2. Tutup Ventilasi.


Tutup ventilasi merupakan penutup lubang dari masing-masing cell aki. Tutup ini memiliki lubang ventilasi kecil yang berfungsi untuk mengeluarkan uap air aki yang terjadi saat reaksi kimia untuk menyimpan dan melepaskan arus listrik berlangsung.

Tanpa adanya lubang ventilasi ini, uap yang termkupul didalam aki lambat laun akan semakin banyak dan membuat tekanan di dalam cell aki meningkat. Akibatnya aki mobil bisa pecah akibat tekanan dari uap ini.

Selain sebagai lubang ventilasi, tutup ventilasi ini juga berfungsisebagai tempat untuk mengisi air aki jika jumlah air aki di dalamnya sudah berkurang. Tutup ventilasi ini dapat di buka dan ditutup sehingga memudahkan dalam pengisian air aki.

3. Kutub Battery / Terminal Aki.


Kutub battery, atau lebih dikenal dengan sebutan terminal aki merupakan sebuah konduktor yang terpasang di bodi aki bagian atas. Terminal aki ini terhubung dengan plat-plat baterai didalam aki. Untuk terminal aki ini terdiri dari dua kutub yaitu kutub negatif yang terhubung dengan plat negatif aki , dan yang satunya adalah kutub positif yang terhubung dengan plat positif aki.

Terminal aki ini digunakan sebagai tempat untuk menghubungkan terminal kabel dengan aki mobil dari seluruh perangkat dan komponen kelistrikan dimobil.

4. Larutan Elektrolit.


Larutan elektrolit pada aki ini lebih dikenal dengan sebuatan air aki. Pada aki basah, larutan elektrolit ini mengandung bahan kimia berupa asam sulfat (H2SO4) dan air (H2O). Berat jenis dari larutan elektrolit yang digunakan pada aki mobil ini akan bereaksi dengan plat aki.

Larutan elektrolit akan merendam seluruh komponen yang ada didalam aki seperti plat negatif, plat positif dan plat separator. Akibat terendamnya plat-plat aki inilah reaksi kimia untuk menyimpan atau melepas energi listrik dari aki mobil berlangsung.

Ketika energi listrik yang disimpan dalam larutan elektrolit ini banyak, maka larutan elektrolit ini memiliki berat jenis cairan sebesar 1,270 yang diukur dengan mengguakan hydrometer. Sedangkan ketika energi listrik yang tersimpan dalam larutan elektrolit ini kurang, maka berat jenis dari larutan elektrolit ini memiliki berat jenis cairan kurang dari 1,270.

Untuk mengembalikan berat jenis air pada larutan elektrolit hinga ke angka norma1,270 ini maka diperlukan proses charging (melakukan pengisian energi listrik kedalam aki).

Baca juga :

5. Plat aki (Positif dan Negatif)


Plat aki merupakan komponen penting pada aki yang akan bereaksi secara kimia dengan larutan elektrolit. Plat aki ini terdiri dari dua macam yaitu plat aki positif dan plat aki negatif. Plat aki positif terbuat dari bahan lead dioxide yang memiliki unsur kimia PbO2 dan berwarna sedikit kecoklat-coklatan yang merupakan perpaduan antara oksigen dan timbal.

Sedangkan untuk plat negatif aki terbuat dari timbal (Pb) yang berwarna kecoklat-coklatan. Perbedaan kedua bahan ini memungkinakn energi listrik selalu bergerak dari plat positif ke plat negatif.

Selain itu, kedua plat aki ini memiliki luas penampang yang akan berpengaruh terhadap besaran arus listrik yang dihasilkan oleh aki tersebut. Semakin besar luas penampangnya maka jumlah listrik yang dihasilkan akan semakin banyak.

6. Plat Separator.


Plat separator merupakan plat penyekat yang dibuat untuk memisahkan plat negatif aki dengan plat positif aki. Plat separator ini berfungsi untuk mencegah agar plat negatif dan plat positif aki tidak saling bersinggungan sehingga dapat mencegah korsleting diantara kedua plat tersebut.

Plat separator terbuat dari bahan isolator berpori sehingga larutan elektrolit bisa tetap mengalir dai plat positif ke plat negatif ataupun sebaliknya, dari plat negatif ke plat positif.

Pada aki mobil, plat separator, plat aki positif dan plat aki negatif umumnya dipasang menjadi beberapa susun. Susunan dari plat-plat aki ini kemudian dirangkai menjadi satu dan kerap disebut sebagai cell aki.

7. Cell Separator.


Cell separator merupakan separator yang memisahkan antara satu cell aki dengan cell aki yang lainnya. Bisa dibilang bahwa cell separator merupakan partisi yang memisahkan cell-cell pada aki mobil.

Setiap cell aki ini akan membentuk sebuah ruangan cell dengan satu penutup ventilasi diatasnya. Oleh karenanya, setiap cell ini memiliki larutan elektrolit sendiri-sendiri

8. Cell Connector.


Cell connector merupakan bagian penghubung yang akan menghubungkan tiap-tiap cell aki dimana cell connector negatif akan saling terhubung secara seri dengan plat aki negatif. Sedangkan cell connector positif akan menghubungkan secara seri plat aki positif.

Keseluruhan hubungan pada tiap-tiap cell connector ini akan berujung pada kutub-kutub aki. Kutub negatif akan bertemu dengan cell connector negatif dan kutub aki positif akan bertemu dengan cell connector positif.

Demikianlah artikel tentang bagian-bagian aki mobil dan fungsinya ini bisa ombro sampaikan semoga bisa bermanfaat

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Cara setel klep mobil colt t120ss Injeksi

[ad_1]




Setel klep mobil t120ss sebaiknya selalu dilakukan secara rutin, setidaknya lakukan saat melakukan tune up mesin. Penyetelan celah klep ini selain untuk mengembalikan performa kerja mesin juga dapat menghindari suara berisik yang cukup mengganggu apabila celah klep terlalu renggang.

Untuk menyetel klep mobil t120ss ini sebenarnya tidak terlau sulit namun tetap diperlukan ketelitian dan kehatian-hatian dalam mengerjakannya.

cara stel klep mobil t120ss

Nah, bagi sobat yang ingin mengetahui bagaimana cara setel klep mobil t120ss ini, berikut akan ombro sampaikan bagaimana cara setel klep mobil t120ss berikut dengan ukuran celah klep t120ss saat mesin dingin dan saat mesin panas. Simak cara setel klep t120ss dibawah berikut ini

Ukuran celah klep t120ss injeksi


Berikut adalah ukuran celah klep mitsubishi colt t120ss injeksi pada klep intake ataupun ekshaust
Valve / Klep T120ss Kondisi mesin panas Kondisi mesin dingin
INTAKE 0,20 mm 0,09 mm
EXHAUST 0,25 mm 0,17 mm

Untuk penyetelan yang paling baik usahakan untuk menyetel klep mobil T120ss ini saat suhu kerja mesin (dalam kondisi mesin panas). Memang sedikit merepotkan, namun hasil terbaik akan didapatkan karena penyetelan dilakukan sesuai dengan kondisi kerja mesin.

Posisi Top 1 dan top 4 colt t120ss injeksi


Setelah mengetahui ukuran celah klep mitsubishi colt t120ss, langkan selanjutnya adalah mengetahui posisi Top 1 dan Top 4 pada mesin t120ss ini. Penyetelan celah klep dilakukan pada dua posisi top ini yaitu posisi Top1 dan Top 4.

Putarlah baut 19 pada pulley crankshaft hingga tanda marking top pada pulley bertemu dengan tanda marking pada cover timing belt seperti pada gambar dibawah berikut

Cara setel klep colt t120ss 1

Jika sobat kesulitan melihat tanda top pada bagian depan pulley crankshaft, sobat juga dapat melihat tanda top crankshaft dari lubang bak kopling transmisi. Buka pada bagian karet penutup, kemudian putar crankshaft hingga terlihat tanda top seperti pada gambar dibawah ini.
tanda top pada crankshaft t120ss

Dan untuk mengetahui posisi top 1 atau top 4 , langkah selanjutnya adalah memeriksa klep yang bisa digerakkan oleh tangan. Klep yang bisa digerakkan oleh tangan, menandakan bahwa klep tersebut bisa di setel ukuran celah klepnya. Perhatikan pada gambar dibawah berikut
cara stel klep t120ss 2
  • Posisi Top 1 akan didapatkan jika klep intake no 1 dan 2 serta klep exhaust no 5 dan 7 bisa di gerak-gerakkan oleh tangan.

  • Posisi Top 4 akan didapatkan jika klep intake no 3 dan 4 serta klep exhaust no 6 dan 8 bisa di gerak-gerakkan oleh tangan


Baca juga :

Cara setel klep mitsubishi colt t120ss injeksi


Setelah kita memahami ukuran celah klep t120ss injeksi berikut posisi top 1 dan posisi top 4 di mesin, langkah selanjutnya adalah langkah-langka cara menyetel klep mobil t120ss, berikut caranya :
  1. Panaskan mesin hingga suhu kerja normal (80-90derajat celcius). Ya, penyetelan klep t120ss ini memang harus dilakukan saat suhu mesin panas agar penyetelan yang dilakukan bisa sesuai dengan kondisi kerja mesin.

  2. Lepas seluruh kabel busi untuk mempermudah penyetelan celah klep

  3. Lepas tutup kepala silinder head beserta selang PCV

  4. Luruskan tanda timing pada pulley crankshaft (putar crankshaft pulley selalu ke arah kanan- searah putaran jarum jam)

  5. Periksa dan tentukan posisi Top 1 atau Top 4 seperti yang sudah dijelaskan di atas

  6. Ukur celah klep (valve clearance) posisi Top 1 seperti pada gambar dibawah ini
    cara stel klep t120ss 3

  7. Gunakan thickness gauge (filler) dengan ukuran 0.20 mm untuk klep intake dan 0.25 mm untuk klep exhauts, kemudian masukkan diantara klep dengan pelatuk klep (rocker arm).

    Jika ukuran celah klep diluar nilai standard, kendurkan lock nut di rocker arm dan setel kembali dengan memutar adjusting screw sambil menggunakan thickness gauge untuk mengukur celah klep. Sambil mengencangkan adjusting screw, tarik perlahan thickness gauge hingga terasa seret saat ditarik.

    cara stel klep t120ss 5
    Ingat :
    Adjusting screw = sekrup untuk menyetel celah klep : putar ke kanan celah rapat, putar kekiri celah merenggang
    Lock Nut = mur pengancing adjusting screw. Kendorkan mur ini untuk menyetel celah klep, kencangkan untuk mengunci posisi screw.

  8. Setelah penyetelan celah klep cukup dan sesuai ukuran standard, kencangkan lock nut sambil menahan adjusting screw dengan sebuah obeng agar tidak ikut berputar. Lakukan cara yang sama untuk seluruh klep posisi top 1 hingga selesai.

  9. Setelah semua klep pada top 1 selesai, lanjutkan dengan memutar crankshaft pulley 1 kali putaran penuh (360 derajat) searah jarum jam hingga tanda top pada pulley kembali bertemu.
    cara setel klep ty120ss

  10. Ukur celah klep (valve clearance) posisi Top 4 seperti pada gambar dibawah ini
    cara stel klep t120ss 4

  11. Jika ukuran celah klep diluar nilai standard, lakukan cara yang sama seperti pada langkah nomor 6 hingga nomor 8

  12. Setelah semua klep pada top 4 selesai di setel, periksa kembali ke kencangan seluruh lock nut (mur pengunci) yang ada pada masing masing klep.

  13. Pasang kembali tutup kepala silinder dan selang PCV

  14. Pasang kembali kabel busi

  15. Penyetelan celah klep selesai


Catatan :
Lakukan penyetelan celah klep t120ss ini dengan hati-hati karena suhu mesin yang masih panas, ikuti prosedur yang benar dan jika memang dirasa sulit, sebaiknya lakukan penyetelan celah klep t120ss ini pada bengkel yang sobat percaya.

Demikianlah langkah-langkah cara menyetel klep mobil t120ss yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara



[ad_2]

Source link

Fungsi sliding hammer dan cara kerjanya di bengkel otomotif

[ad_1]




Salah satu alat bengkel lainnya yang juga cukup sering digunakan adalah sliding hammer. Sliding hammer sebenarnya masuk kedalam salah satu alat special service tool karena penggunaannya yang khusus dan hanya digunakan untuk komponen tertentu saja.

Silding hammer umumnya berbentuk palu yang diletakkan dibagian tengah sebuah batang besi panjang dimana palu tersebut dapat bergeser.

fungsi sliding hammer 1

Palu di tumbukkan ke satu titik tertentu pada batang geser tersebut sehingga daya tumbuk bisa digunakan untuk menarik bagian ujung lainnya yang dipasang pada komponen kendaraan yang akan dilepas. Untuk lebih jelasnya, simak fungsi sliding hammer dan cara kerjanya dibawah ini

Fungsi Sliding Hammer


Fungsi sliding hammer adalah untuk melepas komponen dimana posisi untuk memukul komponen tersebut tidak dapat diakses dengan menggunakan palu (hammer) biasa.

Berikut contoh komponen mobil yang dalam pelepasannya membutuhkan sliding hammer sebagai alat bantunya

  • Axle shaft as roda yang menggunakan gardan / differential

  • Pin pada per daun truck

Selain itu, sliding hammer ini juga kerap digunakan oleh bengkel body repair untuk menarik dan meluruskan plat atau rangka bodi mobil yang bengkok.

Oleh karenanya, pada sliding hammer ini terdapat bagian yang disebut attachment dimana pada bagian ini bisa dipasangkan dengan alat bantu yang berbeda-beda seperti misalnya penjepit yang berbentuk cakar atau plat berlubang yang sesuai dengan ukuran baut-baut roda.

Perhatikan bagian-bagian sliding hammer di bawah ini

fungsi sliding hammer

Keterangan gambar sliding hammer
  • Holder ; Tempat untuk memegang dan menstabilkan sliding hammer

  • Punch point ; Arah Titik pukul sliding hammer

  • Hammer ; Palu berbahan besi yang dapat bergeser (sliding) pada batang geser (sliding bar)

  • Sliding bar ; Tempat hammer bergeser bergerak dan melaju untuk menumbuk punch point

  • Attachment ; Tempat untuk memasang tool penarik tambahan seperti cakar, hook, dan lain-lain


Baca juga :

Cara menggunakan sliding hammer


Dalam penggunaannya, attachment pada sliding hammer ini tentunya dipengaruhi oleh komponen yang akan dilepas. Seperti misalnya untuk membuka bearing yang ada didalam shaft maka digunakan cakar penjepit dalam yang akan menjepit bearing dari dalam, sedangkan untuk melepas axle shaft dari garda diperlukan attachment yang dapat mencengkram hub roda.

Apapun attachmentnya, secara umum cara kerja sliding hammer ini adalah dengan mengayun hammer pada sliding hammer menuju ke bagian punch point sekuat-kuatnya.

Dengan begitu, daya tumbuk yang terjadi di punch point akan menghasilkan gerakan menarik sliding bar dan attachment yang ada sehingga komponen yang dilepas seolah olah dipukul dari bagian belakangnya. perhatikan pada gambar cara kerja sliding hammer dibawah ini

fungsi sliding hammer 2

Dengan mengayunkan hammer sekuat-kuatnya ke punch point, maka bearing akan tertarik keluar sehingga dapat terlepas dari casingnya.

Demikianlah artikel tentang fungsi sliding hammer dan cara kerjanay di bengkel otomotif yang bisa ombro sampaikan. Semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link

Cara kerja transmisi otomatis pada mobil

[ad_1]




Secara garis besar, cara kerja transmisi otomatis dimulai dari Torque converter yang berfungsi untuk meneruskan putaran mesin menuju ke input shaft transmisi dengan memanfaatkan tekanan hidrolik dari oli transmisi (ATF).

Torque converter akan membuat input shaft transmisi otomatis ikut berputar mengikuti putaran mesin. Input shaft transmisi akan terhubung dengan beragam komponen transmisi otomatis lainnya seperti komponen Clucth dan Brake, planetary gear, hingga final drive gear.

cara kerja transmisi otomatis

Mulai dari torque converter hingga final drive gear, semua komponen ini bekerja secara mekanikal hidrolis. Sedangkan khusus untuk komponen clutch dan brake, selain bekerja secara mekanikal hidrolis, mereka juga bekerja berdasarkan tekanan hidrolik oli ATF yang disalurkan oleh hydraulic control unit.

Untuk hydraulic control unitnya sendiri, ia memiliki pengaturan dan kerja secara elektrik yang dikontrol secara penuh oleh komputer transmisi (Transmission Control Unit). Ya, pengaturan aliran hidrolik dari oli ATF pada transmisi otomatis diatur oleh komputer transmisi dengan memanfaatkan buka tutup saluran pada katup solenoid dan accumulator AT.

Selain itu, di dalam komputer transmisi otomatis ini juga sudah terprogram tingkat percepatan maju dan percepatan mundur yang dikenal dengan sebutan shift pattern. Shift pattern terbentuk berdasarkan posisi berkendara pada tuas transmisi, besarnya bukaan pedal gas (throttle valve), serta kecepatan putaran output shaft (rpm).

Jadi, berdasarkan posisi berkendara pada tuas transmisi dan ketika putaran mesin sudah mencapai posisi tertentu, maka secara otomatis komputer akan mengubah tingkat percepatan pada transmisi otomatis dengan mengaktifkan solenoid pada hydraulic control unit.

Akibatnya, tekanan oli ATF pada hydraulic control unit ini juga akan tersalurkan ke komponen clutch dan brake yang akan membentuk kombinasi kerja tertentu. Kombinasi kerja antara clutch dan brake pada transmisi otomatis ini akan mempengaruhi gear rasio yang terjadi pada komponen planetary gear.

Baca juga :


Di dalam planetary gear inilah laju kecepatan dan torsi dari masing-masing gear bisa didapatkan seperti layaknya pada transmisi manual seperti untuk gigi 1, gigi 2, 3 , dst, dimana gear rasio untuk gigi 1 ini selalu lebih besar dibandingkan dengan gear rasio gigi tertinggi. Selain itu, kombinasi kerja dari planetary gear unit ini juga bisa mengubah arah putaran output shaft sehingga mobil bisa bergerak mundur. Berikut cara kerja transmisi otomatis berdasarkan posisi pada tuas persneling

Saat mobil dalam posisi N (netral), P (park)


Saat mobil dalam posisi N (netral) dan P (park), maka seluruh komponen dalam transmisi otomatis akan berada pada posisi idle (berputar namun tidak menghasilkan percepatan pada kendaraan). Posisi idle ini sudah di tentukan oleh komputer transmisi sehingga tidak ada komponen clutch dan brake yang bekerja.

Jadi, masing-masing komponen mekanikal transmisi seperti torque converter, clutch dan brake, planetary gear, final drive gear tidak tersambung dengan putaran dari mesin.

Selain itu, tekanan hidrolic yang ada pada hydroulic control unit hanya akan mengalir dengan tujuan untuk pelumasan pada komponen mekanikal yang bergerak tadi (tidak terjadi tekanan yang mengaktifkan clutch dan brake). Dengan kondisi ini maka mobil tidak akan melaju meskipun pedal gas kita tekan penuh.

Saat mobil dalam posisi percepatan maju (D,2,L)


Saat mobil berada dalam posisi percepatan maju (tuas berada di posisi D, 2, atau L) maka putaran mesin akan terhubung dengan input shaft transmisi otomatis. Selain itu, kondisi ini juga menciptakan putaran yang dapat menghasilkan tingkat percepatan, dimana tingkat percepatan maju akan dipengaruhi oleh dua hal utama, kecepatan putaran output shaft transmisi serta besarnya derajat pembukaan throttle valve.

Kedua hal tersebut akan mempengaruhi pola shift pattern yang terjadi. Seperti misalnya saat berada di posisi D, saat bukaan pedal gas sekitar 15% dan putaran output shaft 800 rpm maka posisi gigi transmisi berada pada posisi gigi 1.

Jika tekanan pedal gas di tambah menjadi 50% dan putaran output shaft meningkat menjadi 4000 rpm, maka posisi gigi transmisi akan bergerak maju secara otomatis mulai dari 1 ke 2, 2 ke 3, hingga ke gigi 4 dengan mengatur kerja solenoid dan accumulator pada hydrauic control unit. Perhatikan contoh pergerakan gigi pada tabel shift pattern dibawah ini

cara kerja transmisi otomatis

Pada gambar diatas, berlaku proses Upshift, yaitu proses untuk menaikkan gigi percepatan ketingkat yang lebih tinggi secara otomatis.

Hal ini juga berlaku ketika pedal gas dilepas secara tiba-tiba saat kecepatan tinggi sehingga akan terjadi penurunan gigi secara otomatis sesuai dengan pola shift pattern yang tersimpan di memori komputer transmisi otomatis. Penurunan gigi percepatan pada transmisi otomatis kerap disebut Downshift.

Saat mobil dalam posisi percepatan mundur (R)


Saat mobil dalam posisi percepatan mundur, maka komputer transmisi akan memerintahkan hidrolic control unit untuk mengatur clutch dan brake yang bekerja untuk mendapatkan kombinasi gigi mundur pada planetary gear.

Ya, kombinasi kerja antara clutch dan brake pada transmisi otomatis bisa menghasilkan arah putaran yang terbailk pada planetary gear. Dengan demikian maka rasio dan arah putar final drive gear bisa dibalik sehingga mobil dapat bergerak kearah mundur.

Demikianlah artikel tentang cara kerja transmisi otomatis jenis planetray gear pada mobil yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Cara mengemudi mobil manual di tanjakan

[ad_1]




Mengemudi mobil manual di tanjakan adalah salah satu teknik yang juga harus dikuasai oleh seorang pengendara mobil. Selain karena ia akan menemui kondisi yang sama yaitu jalan menanjak, mengemudi mobil di tanjakan juga akan menjadi salah satu bahan ujian ketika kita akan membuat SIM A.

Banyak pemula yang khawatir jika harus mengemudi di tanjakan menggunakan mobil manual. Ya, mengendarai mobil manual di tanjakan memang tidak semudah ketika kita mengendarai mobil matic, khususnya pada tanjakan curam dan dalam kondisi lalu lintas yang macet.

Meskipun begitu, kemampuan mengemudi dengan mobil manual tetap sangat diperlukan karena sewaktu-waktu kemampuan ini akan sangat bermanfaat untuk digunakan khususnya untuk menghadapi kondisi-kondisi yang mendadak dan darurat.

cara mengemudi mobil manual di tanjakan

Ada dua kondisi yang umum dan akan ditemui ketika mengemudi di tanjakan yaitu :
1. Kondisi jalan menanjak dengan lalu lintas yang ramai lancar
2. Kondisi jalan menanjak dengan lalu lintas yang pada merayap (macet)

Pada artikel berikut ini, akan kami ulas bagaimana cara mengemudi mobil manual di tanjakan yang baik dan benar yang bisa digunakan sebagai referensi belajar mengemudi.

Saat kondisi lalu lintas lancar


cara mengemudi mobil manual di tanjakan jalan lancar
Untuk penggunaan mobil manual di tanjakan dengan kondisi lalu lintas yang lancar dan tidak padat sebenarnya tidaklah terlalu sulit, pasalnya kita hanya perlu menyesuaikan kecepatan dan mengambil jarak yang cukup dengan mobil didepan kita. Meskipun begitu ada tips dan cara yang efektif dan juga efisien yang bisa kita lakukan


1. Perkirakan tenaga mesin dan kecepatan mobil sebelum tanjakan

Kondisi lancar umumnya memberikan ruang yang cukup bagi kita untuk menaikkan gigi dan menambah kecepatan sebelum masuk tanjakan. Tujuannya agar bahan bakar bisa menjadi lebih efisien serta kita juga bisa mendapatkan tenaga mesin yang optimal.

Oleh karena itu, mempersiapkan tenaga kendaraan yang sesuai momentum laju kendaraan bisa menghemat kinerja mesin itu sendiri dan juga kita tidak perlu untuk menurunkan gigi hingga sampai di puncak tanjakan.

2. Turunkan gigi ketika mesin terasa loyo

Terkadang ada kondisi dimana kita belum sampai melewati puncak tanjakan dan masih berada di tengah tanjakan. Pada kondisi ini, bisa terjadi tenaga mesin mobil terasa loyo dan kendaraan perlahan berjalan melambat.

Ketika hal ini terjadi, segera turunkan gigi satu tingkat lebih rendah guna mencegah mobil kehabisan tenaga sebelum mencapai puncak, misalnya dari gigi 3 turun ke gigi 2.

Untuk kondisi tanjakan yang cukup curam bisa saja Anda menurunkan gigi dua tingkat lebih rendah (mis: dari gigi 3 ke gigi 1). Namun hal ini perlu kehati-hatian karena umumnya akan terjadi sentakan dan rauman mesin yang cukup kuat.

Saat kondisi lalu lintas di tanjakan macet


cara mengemudi mobil manual di tanjakan jalan macet
Kondisi lalu lintas dijalan menanjak dengan lalu lintas yang padat ataupun macet menjadi momok yang sangat dikhawatirkan bagi pemula yang belum memahami cara mengemudi mobil manual di tanjakan.

Kekhawatiran ini tentu cukup beralasan pasalnya, ketika kita belum mahir mengoper gigi dan memainkan ketiga pedal (gas, rem, dan kopling), disaat itu pula kita dituntut untuk bisa mengoperasikannya dengan cepat, jika tidak, maka kita bisa menabrak mobil yang ada didepan atau di belakang kita.

Kondisi yang perlu kita perhatikan dan menjadi faktor yang sangat penting disaat mobil berhenti di tanjakan adalah jangan panik. Ya, sangat disarankan untuk tetap tenang dan tidak panik.

Ketika panik, hafalan dan urutan tentang mana yang harus ditekan antara pedal gas dan pedal kopling akan buyar, maka potensi yang mungkin akan terjadi adalah mesin mobil akan meraung kencang dan atau mobil justru mundur kebelakang karena anda tidak melepas pedal kopling akibat kondisi psikologis yang tegang.

Selain itu, ada 4 hal utama yang harus kita hindari ketika mengemudi mobil manual di tanjakan agar keselamatan kita tetap terjaga yaitu

  • Hindari mesin mobil mati di tengah tanjakan

  • Hindari mesin mobil meraung teralalu tinggi

  • Hindari mobil mundur kebelakang

  • Hindari agar mobil tidak melaju kedepan seperti meloncat


Untuk menghindari ke empat hal tersebut maka diperlukanlah teknik dan cara mengemudi mobil manual di tanjakan yang benar, adapun cara mengemudi mobil manual ketika harus berhenti di tanjakan yang akan dijelaskan pada artikel ini ada 2 cara, yaitu :
  • Cara #1. Menggunakan rem tangan

  • Cara #2. Tanpa menggunakan rem tangan


Cara #1 ; Menggunakan Rem Tangan

Saat ini kita mengasumsikan bahwa mobil yang kita kendarai sedang berhenti ditanjakan. Menggunakan rem tangan (rem tangan aktif) dan posisi kaki kanan menginjak pedal rem untuk mencegah mobil meluncur turun.
menggunakan rem tangan
Agar mobil bisa berjalan kembali dengan aman saat menanjak setelah sebelumnya berhenti dengan rem tangan aktif, simak langkahnya dibawah berikut ini :
  1. Tekan penuh pedal kopling dengan kaki kiri

  2. Pindahkan tuas persneling ke gigi 1 (satu)

  3. Pindahkan kaki kanan dari pedal rem ke pedal gas

  4. Tekan sedikit demi sedikit pedal gas sambil mengurangi tekanan pada pedal kopling hingga mobil terasa akan bergerak maju.

  5. Turunkan perlahan rem tangan dengan tangan kiri

  6. Saat ini mobil akan melaju perlahan tanpa mundur sedikitpun

  7. Setelah mobil berjalan, pastikan rem tangan sudah benar-benar tidak aktif

Jika mobil masih mundur, berarti Anda perlu menambahkan lagi sedikit injakan pada pedal gas dan mengurangi tekanan ada pedal kopling (kurangi injakan pada pedal kopling).

Baca juga : Cara mengoper gigi mobil manual untuk pemula

Cara #2 ; Tanpa Menggunakan Rem Tangan

Untuk pemula cara ini hanyalah cara alternatif yang sebaiknya digunakan setelah Anda mahir menggunakan cara pertama di atas.

Asumsinya tetap sama seperti cara pertama, yaitu mobil sedang berhenti di tanjakan dan kaki kanan tetap menginjak pedal rem. Untuk cara ke dua ini kita tidak menarik rem tangan, yang artinya rem tangan tidak aktif dan hanya mengandalkan rem kaki saja.

tanpa menggunakan rem tangan
Agar mobil bisa berjalan kembali dengan aman saat menanjak tanpa menggunakan rem tangan, simak langkahnya dibawah berikut ini :
  1. Posisi kaki kanan menekan dan menginjak pedal rem

  2. Tekan penuh pedal kopling dengan kaki kiri

  3. Pindahkan tuas persneling ke gigi 1 (satu)

  4. Angkat perlahan kaki kiri dari pedal kopling hingga mobil terasa sedikit bergetar.

  5. Dengan cepat pindahkan kaki kanan ke pedal gas , lalu gas secukupnya sambil perlahan angkat kembali kaki kiri dari pedal kopling.

Disini diperlukan pengaturan yang jeli antara pedal gas dan pedal kopling. Jika mesin terdengar meraung keras tapi mobil tidak berjalan maju, ini artinya Anda menekan pedal kopling dan pedal gas terlalu dalam.

Untuk mengatasinya, kurangi tekanan pada pedal kopling secara perlahan, baru kemudian kurangi tekanan pada pedal gas hingga suara mesin terdengar seimbang dan mobil bisa berjalan maju.

Kemudian tips yang tak kalah penting lainya adalah perhatikan kondisi setelan pada pedal kopling. Tiap-tiap mobil memiliki setelan kopling yang berbeda.

Ada mobil manual yang baru bisa berjalan setelah kopling dilepas 1/2 injakan, ada juga yang sudah bergerak maju jika injakan pada pedal kopling sudah dilepas 1/4-nya saja.

Nah, kalau anda sudah hafal seberapa dalam ketinggian pedal kopling ketika dilepas mobil akan berjalan, maka ingat terus posisi itu.

Baca juga :


Demikianlah tips dari kami yang sudah kami rangkum beberapa sumber guna membantu Anda yang ingin belajar mengemudi mobil manual di tanjakan. semoga tips di atas bisa bermanfaat dan dapat membantu anda belajar. Terima kasih


[ad_2]

Source link

Model dan ukuran kunci busi mobil

[ad_1]




Kunci busi merupakan salah satu alat bengkel yang berfungsi untuk melepas dan memasang busi pada mobil berbahan bakar bensin. Kunci busi sebenarnya merupakan salah satu alat special service tool karena penggunaannya yang hanya dikhususkan untuk membuka busi sesuai dengan ukuran busi yang ada.

Meskipun begitu, dalam prakteknya, kunci busi juga umum disediakan di mobil saat kita membei mobil baru. Umumnya di letakkan bersama dengan tool set lainnya. Dengan adanya kunci busi di tool set mobil, maka ketika ada masalah mesin, maka kita dapat menggunakan kunci busi untuk membuka busi guna melakukan pemeriksaan.

Nah pada artikel kita kali ini, ombro akan berbagai informasi seputar alat bengkel yaitu tentang model dan ukuran kunci busi mobil yang umum digunakan di bengkel-bengkel mobil. Berikut model dan ukuran kunci busi mobil.

1. Ukuran kunci busi mobil


Sejauh ini, secara umum kunci busi terbagi menjadi 2 macam ukuran yaitu ukuran 16 mm dan 20.8 mm. Kedua ukuran kunci busi ini merupakan ukuran yang umum digunakan pada kebanyakan mesin mobil yang beredar di Indonesia.

Ukuran kunci busi ini bisa diukur dari busi pada bagian yang terbuat dari logam dengan bentuk hexagonal, yang umumnya terletak ditengah-tengah badan busi. Ukuran ini juga akan mempengaruhi ukuran kunci busi yang akan digunakan. Perhatikan ukuran busi yang akan mempengaruhi pemilihan socket / kunci businya seperti pada gambar dibawah ini

ukuran kunci busi mobil

Ukuran kunci busi 16 mm cenderung lebih banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang, mulai dari sedan hingga low MPV, sedangkanukuran kunci busi 20.8 mm lebih banyak digunakan pada mobil penumpang jenis MPV dan sebagian SUV.

2. Model kunci busi


Sealin memiliki ukuran yang berbeda, kunci busi juga memiliki model yang berbeda-beda. Semakin berkualitas kunci busi yang disediakan, maka semakin mahal pula harga yang ditawarkan. Berikut model kunci busi yang banyak ditawarkan di pasaran alat otomotif

Kunci busi model Ratchet
Kunci busi model ratchet ini adalah kunci busi yang umumnya ditawarkan satu set yang isinya terdiri dari kunci socket busi ukuran 16 dan 20.8mm, Ratchet flexible dan extension bar perhatikan contohnya seperti pada gambar dibawah berikut

ukuran kunci busi mobil 1

Baca juga :

Kunci busi model T
Selain model ratchet, kunci busi juga tersedia untuk model T flexible. Kunci busi ini berbentuk seperti huruf T dengan socket busi dibagian ujungnya yang umumnya dibuat fleksible. Berikut contoh kunci busi model T

ukuran kunci busi mobil 2

Kunci busi model Pipa
Model kunci busi yang terakhir adalah kunci busi model pipa. Kunci busi ini berbentuk seperti selongsongan pipa yang dibagian ujungnya dibentuk hexagon sesuai dengan ukuran busi, dan dibagian ujung satunya terdapat lubang untuk memasukan tangkai guna memutar kunci busi tersebut. Perhatikan contohnya seperti gambar dibawah berikut

ukuran kunci busi mobil 3

Dari ketiga model kunci diatas, kunci busi model ratchet memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding model lainnya, namun begitu, harga yang ditawarkan model ini juga lebih mahal dibanding model T dan pipa.

Selain model yang ada, kunci busi juga memiliki model yang berbeda pada kunci businya yaitu menggunakan magnet dan menggunakan karet. Fungsi magnet atau karet ini adalah untuk mempermudah saat memasang atau mengambil busi dari mesin yang dipasang dalam selongsong mesin.

Demikianlah artikel tentang model dan ukuran kunci busi yang bisa ombro sampaikan, semoga bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link

Mengenal bagian-bagian piston pada mesin mobil

[ad_1]




Piston pada mesin mobil merupakan komponen utama mesin yang menganut sistem pembakaran dalam. Piston akan mengubah energi ledakan yang dihasilakn saat proses pembakaran menjadi gerak naik turun dan kemudian akan diteruskan oleh connecting rod dan crankshaft menjadi gerakan berputar.

Sebagai bagian penting bagi mesin pembakaran dalam, piston memiliki desain dan bentuk yang beragam. Desain dan bentuk yang beragam pada piston ini memiliki fungsi dan tujuan agar mesin bisa menghasilkan tenaga dengan lebih efektif dan efisien.

Nah, pada artikel kali ini , ombro akan berbagi informasi terkait bagian-bagian piston pada mesin mobil. Berikut adalah bagian-bagian piston pada mesin mobil

bagian-bagian piston dan fungsinya

1. Piston Head


Piston head merupakan bagian piston yang terhubung langsung dengan ruang bakar mesin. Pada bagian inilah piston menerima tenaga hasil pembakaran serta membuat perubahan volume silinder. Pada bagian atas piston head ini umumnya memiliki desain dan bentuk yang berbeda-beda, sangat tergantung deri jenis mesin yang digunakan.

Bentuk piston head yang memiliki dome menjulang ke atas, ini menandakan bahwa piston ini digunakan untuk pada mesin jenis high compression (kompresi tinggi). Sedangkan untuk piston head yang bagian atasnya berbentuk cekung kedalam, ini menandakan bahwa piston ini diguakan pada mesin jenis low compression dan kerap dipakai untuk mesin-mesin yang menggunakan Turbo Intercooler.

2. Valve Relief Pocket


Valve relief Pocket ini merupakan bagian piston yang terdaat pada piston head, fungsinya adalah sebagai ruang bagi valve saat bergerak nak dan turun sehingga tidak menumbuk ke piston head.

3. Piston Head Dome.


Dome merupakan bagian dari piston yang terletak pada piston head. Dome, berbentuk seperti kubah yang memiliki fungsi untuk memperkecil volume ruang bakar sehingga tekanan kompresi bisa meningkat. Selain itu dome ini juga membuat aliran campuran udara dan bahan bakar menjadi terpola sehingga dapat meningkatkan efisiensi pembakaran.

4. Lock Ring Groove


Lock ring groove merupakan parit /coakan yang dibuat pada bagian lubang untuk piston pin ditempatkan. Fungsi dari lock ring groove ini adalah sebagai dudukan untuk menempatkan snap ring sehinga piston pin tidak bergeser keluar.

5. Piston boss


Piston boss merupakan bagian di tepian tempat piston pin dipasang yang diperkuat dengan campuran logam tertentu sehingga tidak mudah aus dan membuat piston pin oblak.

Baca juga :

6. Piston bore


Piston bore merupakan lubang yang ada di sisi kanan dan kiri piston tempat piston pin dipasang. Piston pin ini akan menghubungkan piston dengan conecting rod (batang piston /setang seher).

7. Piston skirt


Piston skirt merupakan bagian piston yang terletak di dinding samping piston. Piston skirt ini akan bertemu dengan dinding silinder sehingga tercipta gerakan yang halus saat piston bergerak naik turun. Pda bagian piston skirt ini kerap diberi lapisan tambahan yang berfungsi untuk memperhalus benturan antara piston dengan dinding silinder.

8. Top ring land


Top ring land merupakan bagian dari piston head yang menjadi landasan bagi piston ring kompresi no 1. Top ring land ini yang secara garisbesar banyak menyalurkan panas hasil pembakaran menuju ke dinding silinder melalui piston ring no 1.

9. First ring groove


First ring groove merupakan bagian piston yang berfungsi sebagai tempat piston ring kompresi no 1 di letakkan.

10. Second ring groove


Second ring grove merupakan bagian piston yang berfungsi sebagai tempat piston ring kompresi no 2 di letakkan

11. Oil ring groove


Oil ring groove merupakan bagian piston yang berfungsi sebagai tempat ring oli diletakkan. Oil ring groove ini berada dibagian paling bawah dari ketiga ring piston yang ada.

12. Oil return holes.


Oil return holes merupakan bagian piston yang terletak didalam oil ring groove. Oil return holes merupakan lubang tempat mengalirnya oli yang sudah disapu oleh ring oli dari diniding silinder mesin. Dengan begitu, aliran oli bekas melumasi dinding silinder bisa mengalir langsung dari lubang oli ini menuju ke bak penampungan oli.

Demikianlah artikel tentang bagian-bagian piston pada mesin mobil yang bisa ombro sampaikan. Semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Cara memeriksa dan menyetel timing injeksi bospom l300

[ad_1]




Pada mesin diesel, timing injeksi memiliki peran penting agar mesin bisa hidup dan berputar dengan baik, normal, serta bertenaga. Timing injeksi merupakan waktu penginjeksian bahan bakar (solar) yang waktunya sudah ditetapkan oleh pihak pabrikan terkait dengan model mesin yang digunakan.

Timing injeksi pada mesin diesel dapat dilakukan penyetelan secara manual, khususnya untuk mesin diesel yang menggunakan bospom (pompa injeksi) model mekanikal. Namun, kesalahan melakukan penyetelan timing injeksi ini bisa berakibat buruk pada mesin.

cara menyetel bospom L300 diesel

Jika timing injeksi terlalu awal akan mengakibatkan diesel knocking, sedangkan jika terlalu mundur akan mengakibatkan tekanan maksimum di dalam silinder akan menurun, sehingga tenaga mesin berkurang dan meningkatnya pemakaian bahan bakar sehingga lebih boros

Pada artikel kali ini, ombro akan mencoba berbagi pengetahuan tentang bagaimana cara memeriksa dan menyetel timing injeksi bospom mobil mitsubishi colt L300. Berikut cara memeriksa dan menyetel timing injeksi bospom L300

I. Pemeriksaan timing injeksi bospom l300 diesel


Untuk memeriksa dan menyetel bospom L300 terkait timing injeksi di perlukan sebuah alat khusus bernama prestroke measuring adapter yang dipasangkan dengan Dial gauge. Alat ini berfungsi untuk memeriksa putaran timing check valve di dalam bospom L300. Perhatikan bentuk nya dibawah berikut ini
prestroke measuring tool

Berikut adalah langkah-langkah memeriksa timing injeksi bospom L300 diesel

1. Lepas cover atas penutup timing belt

Lepas cover atas penutup timing belt untuk memudahkan kita saat melihat tanda timing pada bagian camshaft.

2. Atur posisi piston cylinder no 1 ada di posisi top 1

atur posisi top 1

Luruskan tanda timing yang ada di sprocket camshaft agar segaris dengan timing mark. Selanjutnya luruskan pula tanda timing yang ada di pulley crankshaft (dumper pulley)

3. Buka baut penutup timing check valve

lepas baut penutup timing check valve

Buka baut penutup timing check valve yang ada di bagian belakang bospom tepat di tengah-tengah pipa injeksi. Lepaskan pula gasket kuningannya.

4. Pasang Special Tool Prestroke measuring adapter

Sebelum memasang special tool bernama prestroke measuring adapter ini, pastikan ukuran pushrod yang keluar berjarak 10 mm (1cm). Pasang juga dial gauge di bagian belakang prestroke ini.
Pasang special tool

Setelah spesial tool siap, pasanglah alat ini pada lubang baut timing check valve yang sudah kita buka bautnya di langkah ke 3. Putar alat prestroke ini hingga ulir masuk penuh di lubang buat check valve ada bospom perhatikan posisi alat yang dipasang seperti pada gambar diatas.

5. Putar crankshaft 30 derajat sebelum TDC

Putar crankshaft berlawanan arah jarum jam (ke kiri) sekitar 30 derajat dari posisi top 1 (TDC). Sehingga kita akan menemukan 30 derajat sebelum TDC pada piston top 1.
buat 30 derajat seblum top

Perhatikan jarum pada dial gauge. Temukan posisi putaran dimana jarum dial gauge ini berhenti bergerak. Jika kurang yakin putar sedikit ke kiri atau kekanan untuk memastikan jarum dial gauge ini sudah benar-benar tidak bergerak.

6. Putar Ring pada dial gauge dan arahkan ke angka 0

Putarlah ring angka yang ada pada dial gauge dan arahkan angka 0 (nol) ke jarum dial gauge. Lalu pastikan kembali jarum tidak bergerak saat kita putar crankshaft 2-3 derajat ke kanan dan ke kiri.

7. Putar crankshaft sebanyak 1 putaran jarum dial gauge

putar crankshaft hingga jarum dial gauge berputar1 putaran penuh

Setelah jarum pada dial gauge sudah benar-benar tidak bergerak dan posisi angka nol sudah tepat pada jarum dial gauge, selanjutnya adalah memutar crankshaft searah jarum jam (ke kanan) sebanyak satu (1) putaran jarum dial gauge.

8. Perhatikan tanda timing pada pulley crankshaft

baca hasil pemeriksaan timing injeksi

Setelah crankshaft diputar sebanyak satu putaran jarum dial gauge, periksalah tanda timing yang ada pada pulley crankshaft. Injection timing untuk mesin 4D56 (L300) yang normal adalah 9°ATDC. Jika posisi tanda timing pada pulley crankshaft tidak tepat pada posisi 9°ATDC, maka timing injeksi harus dilakukan penyetelan.

Baca juga :

II. Penyetelan timing injeksi bospom L300 diesel


Jika saat pemeriksan timing injeksi bospom L300 ini nilai dari timing tidak sesuai standar (yaitu lebih atau kurang dari 9°ATDC), maka diperlukan penyetelan agar timing injeksi sesuai dengan nilai standarnya. Berikut langkah-langkah menyetel bospom L300 untuk timing injeksinya

1. Beri tanda posisi bospom sebelum di setel

Beri tanda posisi pada bospom dengan menggunakan spidol, tipe-x , dan lainnya untuk menentukan posisi bospom sebelum dilakukan penyetelan. Penandaan ini berfungsi untuk memudahkan pengembalian posisi bospom ke posisi semula jika hasil penyetelan tidak sesuai dengan kebutuhan.

2. Kendorkan semua baut pipa injeksi dibelakang bospom L300

kendorkan baut dan pipa

Kendurkan semua baut pipa injeksi yang ada dibelakang bospom L300 (ada 4 baut pipa). Kendorkan saja tidak perlu sampai dilepas.

3. Kendorkan baut pemegang bospom L300 ( baut injection pump)

Kendorkan semua baut pengikat bospom yang terletak di sisi kanan dan kiri bospom, serta dua buah baut di bagian bawah bospom yang dipasang pada sebuah bracket.

4. Geser bodi bospom untk menyetel timing injeksi

geser body bospom untuk penyetelan

Untuk menyetel timing injeksi, geser bodi bospom kearah dalam (mendekati mesin) untuk injeksi timing yang saat pemeriksaan nilainya lebih dari 9°ATDC. Sedangkan untuk timing injeksi yang saat pemeriksaan nilainya kurang dari 9°ATDC, geser bodi bospom ke arah luar (menjauhi mesin). Jika sudah, kencangkan sementara baut pengikat bospom untuk mencegah bospom bergeser.

5. Lakukan kembali pemeriksaan timing injeksi bospom L300

Lakukan kembali langkah-langkah pemeriksaan timing injeksi bospom L300 seperti yang sudah dilakukan sebelumnya pada langkah pemeriksaan timing injeksi mulai dari langkah no 5 hingga langkah no 8 pada bagian cara memeriksa timing injeksi.

Pastikan pada saat pemeriksaan, nilai penyetelan timing injeksi bospom L300 ini sudah tepat berada pada posisi 9°ATDC. Jika belum, lakukan peyetelan ulang kembali seperti langkah penyetelen yang sudah dijelaskan diatas.

6. Kencangkan seluruh baut pengikat dan baut pipa injeksi

Setelah selesai penyetelan timing injeksi, kencangkan kembali baut pengikat bospom serta 4 baut pipa injeksi. Lakukan dengan hati-hati untuk mencgah bospom bergeser dengan sendirinya saat pengencangan.

7. Lepaskan special tool dan kencangkan baut timing check valve

Lepaskan special tool dan pasang serta kencangkan kembali baut timing check valve yang ada di belakang bospom ini, janga lupa pasang juga gasket kuningan pada baut tersebut.

8. Pasang cover timing belt atas dan periksa kebocoran bahan bakar

Pasang dan kencangkanlah kembali cover timing belt atas. Pastikan semua komponen pemeriksaan dan penyetelan timing injeksi bospom L300 sudah benar lalu hidupkan mesin guna melakukan pemeriksaan kebocoran bahan bakar. Pastikan tidak ada bahan bakar yang bocor pada pipa-pipa injeksi dan baut timing.

Lakukan cara memeriksa dan menyetel timing injeksi bospom l300 ini dengan hai-hati dan menggunakan alat yang benar. Jika ragu atau merasa tidak bisa, lakukan penyetelan pada bengkel atau mekanik yang sudah sobat percayakan. Ombro tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang terjadi, baca disclaimer blog ini

Demikianlah artikel tentang cara memeriksa dan menyetel timing injeksi bospom l300 yang bisa ombro sampaikan semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara



[ad_2]

Source link

Cara mengoper gigi persneling mobil manual

[ad_1]




Ketika kita baru belajar menyetir mobil, ada beberapa hal yang sering membuat kita sedikit khawatir ketika mulai duduk dibelakang kemudi. Beberapa diantaranya adalah penyesuaian feeling terhadap lebar mobil dengan jalan, mengoper gigi saat melaju, mengatur keseimbangan antara pedal gas dan kopling agar mesin mobil tidak mati, dan beberapa hal penting lainnya.

Semua hal itu tentu perlu dipelajari dan dipraktekkan terus menerus, tentunya supaya semakin lancar sehingga kemahiran mengemudi mobil bisa semakin cepat.

Salah satu hal yang sering menjadi kendala bagi para pemula yang baru belajar mengemudi mobil manual adalah cara mengoper gigi persneling mobil manual tersebut.

cara mengoper gigi mobil manual

Ya, ketidak hafalan pengemudi pemula terkait posisi serta cara memindahkan gigi dari gigi satu ke gigi yang lainnya dapat menjadi kendala ketika berlatih mengemudi yang sesungguhnya di jalan raya.

Oleh karena hal tersebut, kali ini kami akan memberikan tips dan cara untuk berlatih mengoper dan memindahkan gigi persneling pada mobil manual

Cara berlatih memindahkan persneling mobil manual


Sebelum anda belajar mengemudi mobil manual langsung dijalan, ada baiknya anda melakukan latihan mengoper gigi terlebih dahulu saat mesin mobil dalam kondisi mati.

Simulasikan perpindahan gigi layaknya Anda sedang mengemudi mobil di jalan raya, mulai dari gigi 1 sampai gigi 5 yang disertai pula dengan menekan pedal kopling pada setiap perpindahannya.

Selain itu, ada tiga hal penting yang harus kita ketahui dan lakukan sebelum mengoper gigi mobil manual

  1. Ambil sikap tenang dan jangan grogi saat mengoper gigi

  2. Selalu injak penuh pedal kopling sekaligus angkat kaki dari pedal gas sebelum mengoper gigi

  3. Pahami dan kenali kondisi masuknya gigi yang benar (posisi tepat biasanya ditandai seperti terasa ada "klek" ditangan)

Setelah kita memahami tiga kondisi penting yang perlu kita kuasai saat mengoper gigi mobil manual, langkah selanjutnya adalah menghafal dan melancarkan cara mengoper gigi pada mobil manual tersebut dengan baik dan benar

Gigi Netral (N)

Gigi netral ini letaknya ada di tengah-tengah. Untuk memastikan posisi gigi netral, anda bisa menggeser tuas persneling ke kanan dan ke kiri secara ringan dan mudah. Selain itu, jika mobil sedang berada pada pada posisi gigi netral, mobil tidak akan berjalan meskipun anda menekan pedal gas sedalam-dalamnya.

Gigi Satu (1)

Gigi 1 terletak di sebelah kiri atas, merupakan gigi terendah namun memiliki torsi terbesar diantara gigi maju lainnya. Untuk masuk ke gigi satu (1), yang perlu anda lakukan adalah
  1. Injak penuh pedal kopling

  2. Geser tuas persneling ke kiri sampai terasa mentok

  3. Dorong ke depan mengikuti arah angka 1

  4. Lepaskan perlahan pedal kopling agar mobil berjalan


Gigi Dua (2)

Gigi 2 posisinya ada di sebelah kiri bawah. Untuk masuk ke gigi Dua (2) dari posisi gigi satu (1), yang perlu anda lakukan adalah
  1. Injak penuh pedal kopling

  2. Tahan tuas persneling agar tetap ada diposisi kiri

  3. Dorong tuas persneling ke arah belakang mengikuti arah angka 2

  4. Lepaskan perlahan pedal kopling agar mobil berjalan


Gigi Tiga (3)

Gigi 3 terletak disisi tengah atas. Untuk masuk ke gigi tiga (3) dari posisi gigi dua (2), yang perlu anda lakukan adalah
  1. Injak penuh pedal kopling

  2. Dorong tuas persneling sedikit kedepan (sedikit saja agar tidak kembali masuk gigi 1)

  3. Geser tuas persneling sedikit ke kanan

  4. Dorong tuas persneling ke depan mengkuti arah angka 3

  5. Lepaskan perlahan pedal kopling agar mobil berjalan


Gigi Empat (4)

Gigi 4 terletak disisi tengah bawah. Untuk masuk ke gigi empat (4) dari posisi gigi tiga (3), yang perlu anda lakukan adalah
  1. Injak penuh pedal kopling

  2. Dorong tuas persneling lurus ke arah belakang menuju angka 4

  3. Lepaskan perlahan pedal kopling agar mobil berjalan


Gigi Lima (5)

Gigi 5 posisinya ada di sebelah kanan atas, merupakan gigi tertinggi dengan torsi terkecil diantara gigi lainnya Untuk masuk ke gigi lima (5) dari posisi gigi empat(4), yang perlu anda lakukan adalah
  1. Injak penuh pedal kopling

  2. Dorong tuas persneling sedikit kedepan (kembali ke posisi tengah)

  3. Geser tuas persneling sedikit ke kanan

  4. Dorong tuas persneling ke depan mengkuti arah angka 5

  5. Lepaskan perlahan pedal kopling agar mobil berjalan


Gigi Mundur (R)

Untuk gigi mundur (R), perlu diketahui bahwa ada 2 model tuas gigi persneling mobil manual yang kami ketahui (dari beberapa model yang ada) terkait letak dan posisi gigi mundur (R), yaitu
  1. Gigi mundur (R) disisi kanan

  2. Gigi mundur (R) disisi Kiri


Model #1 ; Gigi Mundur (R) disisi kanan bawah

Tuas persneling model #1 ini adalah tuas persneling yang letak gigi mundurnya (R) ada di sebelah kanan tepat di bawah gigi 5.
Tuas persneling gigi mundur di bawah gigi 5
Tuas persneling tipe ini umum digunakan dibanyak mobil, contohnya seperti pada mobil avanza dan xenia. Untuk penggunaannya, tidak ada cara yang spesial dan sama seperti memindahkan tuas ke posisi gigi lainnya.

Untuk masuk ke gigi mundur (R) dari posisi gigi netral (N) pada tuas persneling model #1 ini yang perlu anda lakukan adalah

  1. Injak penuh pedal kopling

  2. Geser tuas persneling ke arah kanan hingga terasa mentok

  3. Dorong tuas ke belakang mengikuti arah huruf R

  4. Lepaskan perlahan pedal kopling agar mobil berjalan


Model #2 ; Gigi Mundur (R) disisi kiri atas

Tuas persneling model #2 ini adalah tuas persneling yang letak gigi mundurnya (R) ada di sebelah kiri atas tepat disamping kiri gigi 1.
Tuas persneling gigi mundur di sebelah kiri dekat gigi 1
Tuas persneling model seperti ini ada di beberapa tipe mobil diantaranya seperti Chevrolet Spin dan Chevrolet Spark juga Toyota Sienta.

Untuk masuk ke gigi mundur (R) dari posisi gigi netral (N) pada tuas persneling model #2 ini yang perlu anda lakukan adalah

  1. Injak penuh pedal kopling

  2. Angkat ke atas ring yang ada di bawah Tuas persneling dengan jari telunjuk dan jari tengah

  3. Geser tuas persneling ke arah kiri sambil menahan ring yang sebelumnya ditarik keatas

  4. Dorong tuas ke depan mengikuti arah huruf R

  5. Lepaskan perlahan pedal kopling agar mobil berjalan


Cara memindahkan gigi persneling saat mobil berjalan


Kalau kita sudah lancar mengoper dan memindahkan gigi saat mobil diam, maka langkah selanjutnya yang perlu dipelajari adalah cara untuk memindahkan gigi persneling saat mobil sedang berjalan. Bagaimana caranya ? Simak cara memindahkan gigi saat mobil berjalan seperti dibawah ini.
  1. Biarkan mobil melaju (sebagai contoh saat ini, transmisi berada di gigi 2).

  2. Tekan pedal gas perlahan hingga kecepatan mobil dan rpm mesin bertambah.

  3. Saat putaran rpm mesin berada diangka 2200 rpm (lihat tachometer di dashboard), lepas injakan kaki kanan dari pedal gas, kaki kiri tekan penuh pedal kopling.

  4. Pindahkan tuas persneling dari gigi 2 ke 3.

  5. Lepas pedal kopling sambil perlahan menekan pedal gas untuk menyesuaikan putaran mesin dengan kecepatan mobil.

  6. Begitu seterusnya.


Baca juga :

Menurunkan dan mengurangi gigi mobil


Saat melakukan perpindahan gigi persneling , sebaiknya selalu perhatikan kecepatan mobil dan rpm mesin (lihat pada speedometer dan tachometer). Untuk oper gigi naik (menaikkan gigi persneling) umumnya tidak terlalu banyak masalah, namun untuk menurunkan gigi, lakukan dengan hati-hati.
Patokan utama untuk mengurangi gigi mobil adalah kecepatan laju kendaraan.

Perhatikan kecepatan maksimal mobil untuk menurunkan gigi persneling yang dianjurkan pada buku petunjuk penggunaan mobil, hal ini penting untuk diingat karena masing-masing mobil memiliki batasan yang berbeda terkait kecepatan terendah yang bisa di toleransi oleh transmisi .

Sebagai contoh, jangan menurunkan gigi persneling ke posisi paling rendah (gigi 1 atau gigi 2) disaat kecepatan mobil lebih dari 50 km/jam.

Lakukan perpindahan gigi ke gigi yang lebih rendah setelah kecepatan mobil berada pada kecepatan yang dianjurkan pada buku petunjuk tersebut.

Kesalahan menempatkan posisi gigi persneling pada kecepatan mobil yang tidak sesuai bisa mengakibatkan kerusakan yang fatal pada mesin dan transmisi.

Jika Anda rajin berlatih memindahkan gigi persneling disaat mobil sedang berjalan, maka akan semakin cepat pula Anda mahir mengemudikan mobil manual. Seiring berjalannya waktu maka perihal memindahkan gigi ini tidak lagi susah dan bahkan akan menjadi kebiasan yang tidak lagi perlu Anda pikirkan bagaimana caranya.

Demikianlah cara mengoper gigi mobil manual untuk pemula yang bisa kami sampaikan. Semoga cara yang sudah kami jelaskan bisa bermanfaat dan memudahkan anda yang baru belajar mengemudi mobil, usahakan untuk menghafal semua posisi gigi agar anda bisa mengoper gigi mobil manual dengan cepat dan benar



[ad_2]

Source link