Home

Komponen supply pump dan fungsinya pada mesin diesel common rail

[ad_1]



Supply pump pada mesin diesel common rail berfungsi sebagai penghasil bahan bakar bertekanan tinggi, dimana bahan bakar bertekanan tinggi ini selanjutnya akan disalurkan menuju ke common rail pipe untuk di injeksikan oleh injektor ke ruang bakar.

Agar supply pump dapat bekerja, supply pump dihubungkan ke mesin dengan berbagai cara, ada yang menggunakan timing belt untuk memutar puley supply pump dan ada pula yang menggunakan gear untuk dikaitkan.

Ya, pada bagian ujung dari supply pump ini terdapat pulley yang terhubung dengan mesin sehingga ketika mesin berputar, maka supply pump juga langsung dapat bekerja untuk menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi yang sangat dibutuhkan oleh mesin diesel sistem common rail ini.

Komponen supply pump

Nah, pada artikel berikut ini, ombro akan berbagi informasi tentang komponen-komponen supply pump pada mesin diesel common rail khususnya untuk tipe HP3. Simak informasi tentang komponen supply pump dibawah ini.

1. Feed Pump


Komponen supply pump tipe HP3 yang pertama adalah Feed Pump. Feed pump berfungsi untuk memompa bahan bakar dari fuel tank menuju ke plunger dalam supply pump melalui fuel filter dan inlet port.

Feed pump pada supply pump tipe HP3 ini bertipe trochoid, perhatikan bentuk feed pump tipe trochoid pada gambar dibawah ini.

Feed pump tipe trochoid

Komponen inner rotor pada feed pump ini dihubungkan pada sebuah drive shaft di dalam supply pump. Ketika drive shaft berputar, maka inner rotor akan ikut berputar sekaligus ikut mengerakkan outer rotor.

Pada saat inilah bahan bakar solar dari saluran fuel tank dan inlet port akan dihisap melalui suction port dan dipompa keluar melalui discharge port yang akan menuju ke SCV (Suction Control Valve) dan plunger.

Ketika kecepatan putar mesin meningkat, hal ini akan menyebabkan putaran pada feed pump juga bertambah, untuk mencegah tekanan bahan bakar yang berlebih akibat meningkatnya putaran mesin, pada feed pump ini dipasangkan sebuah regulating valve.

Regulating valve ini akan mengatur tekanan feed pump agar tetap stabil pada batas tekanan tertentu yang sudah di set oleh pihak pabrikan.

Ketika tekanan berlebih, regulating valve akan terbuka akibat tekanan. Terbukanya valve akan mengurangi tekanan di dalam feed pump. Bahan bakar yang mengalir melalui regulating valve ini kemudian akan dimasukkan kembali kedalam feed pump untuk dipompa kembali menuju plunger.

2. Suction Control Valve (SCV)


Komponen supply pump tipe HP3 yang kedua adalah Suction Control Valve (SCV). SCV merupakan aktuator pada mesin common rail yang terhubung dengan ECU mesin dan bekerja berdasarkan perintah dari ECU (Engine control Unit).

SCV berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar solar yang berasal dari feed pump menuju ke plunger agar tekanan bahan bakar yang dipompakan oleh supply pump ke common rail pipe bisa selalu stabil dan konstan sesuai dengan kebutuhan mesin.

suction control valve-scv

SCV pada supply pump ini berbentuk seperti solenoid valve dimana dibagian dalamnya terdapat kumparan (gulungan tembaga) yang akan menjadi magnet saat dialiri arus listrik. Di dalam SCV ini juga terdapat batang besi (armature) yang terhubung dengan katup/valve sehingga ketika ada arus listrik dari ECU menuju ke kumparan SCV, maka armature ini akan bergerak tertarik dan membuka valve.

SCV bekerja secara duty rasio berdasarkan sinyal output dari ECU yang berbentuk gelombang frekuensi dan mengalir secara konstan. Nilai frekuensi gelombang ini akan mempengaruhi besar kecilnya pembukaan katup pada SCV.

Saat nilai frekuensi meningkat, maka pembukaan katup akan menurun dan semakin kecil. Sedangkan saat nilai frekuensi menurun, maka pembukaan katup akan meningkat dan katup terbuka semakin lebar

Baca juga :

3. Pump Unit


Komponen supply pump tipe HP3 yang ketiga adalah Pump Unit. Pump unit ini merupakan bagian yang berfungsi untuk menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi yang akan disalurkan menuju ke common rail pipe.
komponen pump unit

Pump unit ini terdiri dari 3 bagian yaitu :
  • Eccentric cam : Eccentric cam merupakan sebuah drive shaft yang dibagian tengahnya terdapat sebuah cam dengan posisi yang tidak simetris (sedikit menonjol kesalah satu sisi). Ecentric cam ini dipasangkan di tengah-tengah ring cam.

  • Ring cam : Ring cam berbentuk kotak dengan lubang ditengahnya. Pada lubang inilah eccentric cam dipasangkan sehingga ketika drive shaft berputar, maka tonjolan pada eccentric cam akan bergerak dan mendorong ring cam sehingga tercipta gerakan seperti memompa.

  • Plunger : Ada 2 Plunger pada supply pump tipe HP3 ini, letaknya berseberangan dan terhubung dengan ring cam. Plunger bekerja berdasarkan gerakan memompa yang terjadi pada ring cam. Plunger inilah yang akan mendorong dan memompa bahan bakar solar sehingga tercipta bahan bakar bertekanan tinggi.

Perhatikan cara kerja komponen pump unit yang sedang memompa bahan bakar pada gambar dibawah ini
cara kerja pump unit pada supply pump

4. Delivery Valve


Komponen supply pump tipe HP3 yang ke empat adalah delivery valve. Delivery valve ini terdiri dari 3 komponen yaitu spring (pegas), Check ball, dan holder. Masing-masing komponen bekerja menjadi satu kesatuan yang dinamakan delivery valve.

Delivery valve ini berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar bertekanan yang dihasilkan oleh plunger menuju ke common rail pipe. Selain itu, delivery valve ini juga digunakan untuk mencegah agar bahan bakar yang bertekan di dalam common rail pipe tidak kembali masuk kedalam plunger.

Dengan begitu, semakin banyak bahan bakar yang masuk ke dalam common rail pipe, maka tekanan bahan bakar juga akan semakin meningkat. Perhatikan posisi delivery valve pada gambar dibawah berikut

delivery valve

5. Fuel Temperature Sensor


Komponen supply pump tipe HP3 yang terakhir adalah Fuel temperature sensor. Fuel temperature sensor ini berfungsi untuk mengukur suhu dan temperatur bahan bakar yang mengalir di dalam supply pump. Fuel temperatur akan mengirimkan data berupa tegangan listrik ke ECU untuk digunakan oleh ECU sebagai nilai suhu bahan bakar.
Fuel temperature sensor

Sebagai sensor, fuel temperatur menggunakan komponen elektronik bernama thermistor yang bekerja ketika terjadi perubahan suhu. Ketika suhu bahan bakar rendah, nilai hambatan (tahanan) pada thermistor akan besar, sedangkan ketika suhu bahan bakar meningkat tinggi, maka nilai hambatan akan mengecil (turun).

Dengan begitu, maka tegangan yang mengalir juga akan berubah sesuai nilai tahanan yang dihasilkan akibat perubahan suhu pada bahan bakar. Perubahan ilai tegangan inilah yang kemudian digunakan oleh ECU sebagai data suhu temperatur bahan bakar.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif



[ad_2]

Source link

Tidak ada komentar:

Posting Komentar