Home

Cara memeriksa Injektor nozzle mesin diesel konvensional

[ad_1]




Injektor pada mesin diesel sering kali dikenal dengan sebutan nozzle (nosel). Injektor nozzle ini berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar kedalam ruang bakar dalam bentuk kabut. Injektor nozzle akan mengubah bahan bakar cair menjadi kabut uap bahan bakar untuk di injeksikan ke dalam ruang bakar mesin diesel.

Oleh karenanya, untuk menghasilkan kabut uap bahan bakar yang dapat diinjeksikan keruang bakar, injektor nozzle membutuhkan tekanan bahan bakar yang cukup tinggi. Tekanan yang tinggi dan sesuai dengan spesifikasi tekanan akan menghasilkan pengabutan bahan bakar yang bagus sehingga mesin diesel dapat bekerja dengan performanya yang paling optimal.

cara memeriksa injektor nozzle diesel

Namun terkadang, seiring dengan waktu pemakaian, penggunaan bahan bakar berkualitas rendah serta kurangnya perawatan pada saringan bahan bakar, dapat menyebabkan masalah bagi injektor nozzle. Lantas bagaimana cara memeriksa injektor nozzle pada mesin diesel ini ? Apa saja pemeriksaan yang dilakukan ?

Nah, pada artikel berikut ini, ombro akan berbagi tips dan cara tentang pemeriksaan injektor nozzle pada mesin diesel. Namun sebelumnya sobat perlu melepas nozzle dari mesin terlebih dahulu dan mempersiapkan alat bernama injektor nozzle tester. Simak cara pemeriksaan injektor nozzle dibawah berikut ini.

I. Pemeriksaan tekanan injektor nozzle


Pemeriksaan tekanan injektor bertujuan untuk mengetahui berapa nilai tekanan yang dihasilkan oleh injektor saat ini sehingga ia dapat menginjeksikan bahan bakar. Jika nilai tekanan injeksi bahan bakar terlalu rendah (kurang dari nilai tekanan yang direkomendasikan), umumnya akan menimbulkan banyak masalah pada mesin diesel, seperti misalnya asap hitam, kurang tenaga, boros bahan bakar, dan lain-lain.

Berikut cara pemeriksaan tekanan injektor nozzle pada mesin diesel

  1. Siapkan alat berupa pompa injektor tester

  2. Pastikan solar terisi pada tangki pompa injektor tester.

  3. Pasang injektor nozzle pada pipa dari alat pompa injektor tester, dan untuk sementara biarkan baut pengikatnya kendor guna membuang angin yang terperangkap dalam pipa.

  4. Tekan tuas pompa injektor tester untuk membuang semua udara dalam pipa (bleeding)

  5. Kencangkan baut pengikat antara pipa dengan injektor.

  6. Tekan tuas pompa injektor tester untuk memulai pemeriksaan tekanan injektor.

  7. Baca skala penunjukkan tekanan yang ada pada pressure gauge.

  8. Tekanan untuk injektor baru = 151 – 159 kg/cm2. Tekanan injektor lama 145 – 155 kg/cm2. (untuk lebih tepatnya, perhatikan pada buku service manual kendaraan tersebut)

Perhatikan contoh pemeriksaan tekanan injektor nozzle seperti gambar dibawah ini
pemeriksaan tekanan injektor nozzle

Jika hasil tekanan injektor nozzle tidak sesuai dengan standar, lakukan penyetelan injektor nozzle. Untuk penyetelan tekanan injektor nozzle ini sangat tergantung dari model injektor nozzle yang digunakan.

Ada yang penyetelan tekanan injeksi pada injektor nozzlenya dengan memutar baut penyetelan tekanan, ada pula yang memerlukan penambahan shim pada pegas tekanan di dalam injektor nozzle.

Lakukan penyetelan tekanan injeksi pada injektor nozzle hingga didapat tekanan standar yang sesuai dengan nilai spesifikasi tekanan injeksi untuk mobil tersebut.

II. Pemeriksaan bentuk semprotan injektor nozzle


Selain pemeriksaan tekanan, untuk memeriksa injektor nozzle juga perlukan pemeriksaan bentuk semprotan injektor. Bentuk semprotan injektor nozzle ini akan mempengaruhi proses pengkabutan yang terjadi di dalam ruang bakar.

Untuk pemeriksaan bentuk semprotan ini sebaiknya dilakukan setelah kita memastikan bahwa tekanan injektor sudah sesuai dengan tekanan standard yang direkomendasikan oleh buku manual kendaraan tersebut.

Berikut cara memeriksa bentuk semprotan injektor nozzle

  1. Pasang injektor nozzle pada alat pompa nozzle tester

  2. Lakukan buang angin (bleeding) untuk memastikan bahan bakar tersalurkan dengan sempurna

  3. Tekan tuas pompa injektor tester dengan interval 1 detik 1 kali pompa dengan durasi minimal 15 detik

  4. Perhatikan bentuk semprotan dan pengkabutan yang dihasilkan injektor nozzle selama pemompaan.


Gambar dibawah menunjukkan cara pemeriksaan bentuk semprotan dan pengkabutan yang baik saat pemeriksaan injektor nozzle
pemeriksaan bentuk semprotan dan pengkabutan injektor nozzle

Jika hasil pemeriksaan bentuk semprotan dan pengkabutan injektor nozzle menunjukkan pada kondisi yang buruk, maka lakukan pembersihan hingga didapat bentuk semprotan dan pengkabutan yang bagus. Jika dengan pembersihan nozzle hasilnya masih buruk maka diperlukan penggantian nozzle dengan yang baru.

Baca juga :

III. Pemeriksaan kebocoran injektor nozzle


Pemeriksaan injektor nozzle yang terkahir adalah pemeriksaan kebocoran injektor nozzle saat diberi tekanan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa injektor nozzle dari kebocoran bahan bakar. Pemeriksaan di fokuskan pada seluruh bagian injektor nozzle terutama pada bagian ujung nozzle.

Berikut cara pemeriksaan kebocoran injektor nozzle

  1. Pasang injektor nozzle pada alat pompa nozzle tester

  2. Lakukan buang angin (bleeding) untuk memastikan bahan bakar tersalurkan dengan sempurna

  3. Tekan tuas pompa injektor tester hingga tekanan bahan bakar mendekati tekanan standar (kurang 10-20 kg/cm dari nilai tekanan standar) . Misalnya tekanan standar 150 kg/cm, maka berikan tekanan untuk pemeriksaan kebocoran sebanyak 130 kg/cm saja.

  4. Biarkan tekanan bertahan selama 10 detik

  5. Perhatikan injektor nozzle dan periksa kebocoran yang terjadi.


pemeriksaan kebocoran injektor nozzle

Kebocoran injektor nozzle akan tampak pada ujung nozzle yang meneteskan bahan bakar serta pada sambungan pengikat antara nozzle dengan body injektor nozzle. Jika terdapat kebocoran, perbaiki hingga tidak bocor lagi atau lakukan penggantian injektor nozzle dengan yang baru

Demikianlah artikel tentang cara pemeriksaan injektor nozzle pada mesin diesel konvensional yang bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara



[ad_2]

Source link