Apapun namanya, barang buatan manusia suatu saat akan terjadi kerusakan atau akan mengalami penurunan kondisi. Begitu juga halnya dengan kendaraan baik mobil ataupun kendaraan lainya, hal ini disebabkan terjadi keausan komponen akibat pemakaian, kondisi jalan maupun usia komponen itu sendiri. Namun dengan jumlah yang sangat banyak, sulit rasanya jika kita harus mengecek kondisi tiap komponen tersebut.
Ada beberapa penyakit pada mobil bekas (seken) memang bisa dideteksi langsung dengan mata. Namun banyak juga gejala kerusakan yang baru muncul ketika Anda melakukan test drive. Makanya, jika suatu saat nanti Anda membeli mobil bekas, jangan ragu untuk meminta test drive mobil bekas yang sedang Anda incar.
Dengan melakukan test drive, Anda bisa mengetahui kerusakan apa saja yang bisa muncul. Nah, ada beberapa kerusakan umum yang terjadi di kebanyakan mobil bekas. Dengan mengenali gejala penyakit umum ini, tentu bisa dijadikan bahan pertimbangan sekaligus persiapan dana untuk perbaikan jika memang ingin membelinya.
1. Setir bergetar (shimmy) pada kecepatan tertentu.
Umumnya, penyakit ini disebabkan roda depan sudah tidak balans. Jika getaran itu juga dirasakan di bangku driver, kemungkinan roda belakang juga tidak balans. Dengan cara dibalans roda, getaran itu bisa hilang.
2. Ketika melindas gundukan, mobil memantul lebih dari dua kali
Kondisi ini lebih sulit dideteksi jika kecepatan melindas gundukan terlalu pelan. Coba gunakan kecepatan sedikit lebih tinggi untuk melindas gundukan berikutnya. Umumnya penyakit ini disebabkan keausan atau kerusakan sokbreker. Kerusakan ini terjadi karena umur sokbreker.
Anda bisa memeriksa kondisi fisiknya setelah test drive. Dengan mengganti sokbreker baru dengan kisaran harga Rp 1-2 juta, masalah ini bisa tuntas.
3. Sejak kecepatan rendah, mobil terasa bergoyang
Jika Anda merasakan goyang bodi selaras dengan setir, bisa jadi salah satu pelek roda depan sudah speleng. Namun jika pelek roda belakang yang speleng, biasanya goyangan begitu terasa jika duduk di bangku belakang.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Anda bisa mereparasi pelek dengan biaya sekitar Rp 150 ribu per piece. Usai test drive, tak ada salahnya Anda mengecek juga kondisi pelek ban serep. Penyebab lainnya, salah satu roda tidak terpasang dengan baik akibat pemasangan baut roda yang kurang kencang.
4. Ketika jalan lurus, posisi setir tidak lurus
Kemungkinan setir pernah dilepas dan ketika pemasangan kembali, posisi roda kemudi tidak lurus. Sehingga tidak selaras dengan arah ban. Kemungkinan lain adalah masalah sudut-sudut keselarasan roda. Dengan melakukan wheel alignment (spooring) di bengkel, masalah ini bisa dihilangkan.
Tapi jika Anda mengajak mekanik, sebaiknya cek pula komponen sistem kemudi. Terutama jika gejala ini muncul setelah Anda melindas gundukan atau lubang jalan. Indikator lainnya yakni kondisi keausan tapak ban yang tidak merata. Jika ini yang terjadi, perbaikan sistem kemudi bisa menelan biaya besar.
5. Ketika setir dilepas, mobil cenderung mengarah ke salah satu sisi
Jika Anda berada di jalur kiri dan mobil cenderung ke kiri, biasanya karena permukaan jalan yang memang miring ke kiri. Untuk memastikannya, coba cek tekanan angin semua ban. Sekaligus memeriksa apakah kedua roda depan menggunakan ukuran yang sama. Jika berbeda ukuran ban, masalah bisa selesai dengan menyamakannya.
Namun jika terjadi ketika Anda melaju di permukaan jalan yang rata, artinya perlu melakukan wheel alignment di bengkel. Sementara kemungkinan terburuk adalah penyakit ini disebabkan konstruksi sistem kemudi mengalami kerusakan.
Coba periksa apakah ada batang kemudi di kolong mobil yang melengkung. Biasanya hal ini terjadi karena pernah terbentur benda keras atau menggunakan batang itu sebagai kaitan ketika ditarik mobil lain. Kondisi ini membahayakan untuk dikemudikan.
6. Muncul suara berdengung dari roda ketika melaju di jalan aspal mulus
Suara dengung ini bisa muncul akibat pengunaan ban baik standar maupun aftermarket dengan motif kembang yang cukup besar atau untuk keperluan off-road. Penyebab lainnya adalah rotasi ban yang sudah lama tidak dilakukan.
Coba periksa kondisi ban depan dengan meraba bagian pinggir tapaknya secara perlahan dalam dua arah. Namun hati-hati jika ada benang baja yang sudah keluar atau benda tajam lain. Ketika diraba ke satu arah terasa mulus, tapi saat berbalik arah Anda mendapati kembang ban lebih tajam atau kasar, kondisi ini bisa menimbulkan dengung.
Hal ini umumnya muncul akibat pemakaian. Begitu pula desain ban yang umumnya menggunakan kembang yang cukup tebal di bagian pinggir tapak yang berguna untuk membuat jalur air ketika hujan. Solusinya adalah dengan merotasi ban.
Selain gejala di atas yang harus diwaspadai, tentunya jangan lupa untuk mengetahui kondisi mesinnya itu sendiri. Beberapa gejala kerusakan mesin yang harus diperhatikan diantaranya :
1. Over Heart
Overheat adalah gejala terjadinya suhu mesin yang berlebihan yang disebabkan adanya kerusakan yang terjadi pada system pendingin, makanya jangan sepelekan Overheat pada mesin. Untuk melihat kondisi ini Anda bisa melihat pada indikator suhu mesin, pada saat setelah beberapa menit setelah masin dihidupkan.
|
2. Pompa Olie Tidak Naik
Pompa Olie yang melemah ditunjukkan dengan indikator olie di dasboard yang sudah menyala. atau ketika mobil stationer indikator menyala, sedang ketika digas indikator mati. ya kerusakan itu mungkin disebabkan swith olie yang bermasalah..
3. Gas Buang Yang Berwarna Putih pada Knalpot
Jika terjadi gejala tersebut sebaiknya anda membatalkan untuk memliki mobil seperti itu. Pada mesin seperti ini memang sudah waktunya overhoul, karena hal ini sudah terjadi kerusakan pada komponen-komponen mesin bagian dalam seperti kerusakan seher/cincinnya, permukaan silinder yang sudah aus, dsb. Untuk mengatasi hal ini tentunya tidk sedikit dana yang harus dikeluarkan.
4. Timing Belt Retak/Rusak
Di era modern ini hampir di kata pemakaian timing belt menjadi sangat populer karena bisa menghemat berat mesin, dan memperhalus suara mesin. Periksa kondisi Timing belt dari kerusakan. Walaupun tidak seberapa mahal harganya namun anda perlu perhatian
Itulah dianataranya gejala-gejala kerusakan yang harus diperhatikan apabila Anda membeli kendaraan khususnya mobil bekas (seken). Semoga bermanfaat.
[ad_2]
Source link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar