Home

Fungsi compression tester dan cara menggunakannya

[ad_1]



Salah satu alat bengkel yang cukup penting keberadaannya di bengkel adalah compression tester. Alat ini begitu penting untuk memastikan kondisi tekanan kompresi yang terjadi didalam masing-masing silnder mesin. Ya, tekanan kompresi memiliki pengaruh besar terhadap kerja mesin selama mesin hidup.

Tekanan kompresi yang terlalu rendah bisa menyebabkan mesin menjadi sulit hidup dan aki cepat tekor, sedangkan tekanan kompresi yang terlalu tinggi bisa menyebabkan mesin menjadi ngelitik dan terdengar kasar akibat knocking.

Oleh karena itu, saat melakukan perawatan dan perbaikan mesin mobil seperti tune up atau yang berhubungan dengan tenaga mesin, kita perlu menggunakan compression tester ini. Dengan begitu, maka kita bisa memastikan mesin dalam kondisi bagus atau tidak sehingga memperkecil peluang terjadinya kesalahan estimasi perbaikan.

Lantas apa sih fungsi compression tester ini?

Fungsi compression tester adalah untuk memeriksa dan mengetahui seberapa besar nilai tekanan kompresi yang dihasilkan oleh sebuah silinder mesin.

Pada alat compression tester ini terdapat gauge yang disebut dengan manometer. Didalam manometer terdapat jarum penunjuk tekanan beserta deretan angka yang menjadi skala ukur tekanan kompresi. Umumnya, alat compression tester ini memiliki satuan ukur yang dihitung dalam satuan bar, Psi, kPa atau kg/cm2

fungsi compression tester

Cara menggunakan compression tester


Dibawah berikut merupakan langkah-langkah dan cara menggunakan compression tester untuk mengetahui besarnya nilai tekanan kompresi pada masing-masing silinder mesin. Berikut cara menggunakan compression tester...

1. Nyalakan mesin dan hidupkan hingga suhu normal

Tujuan dari memanaskan mesin ini adalah untuk mengetahui tekanan kompresi mesin secara akurat saat suhu kerja normal. Anda juga bisa melakukan tes kompresi saat mesin dingin, namun nilai yang didapat kerap kali kurang akurat karena suhu yang dingin menyebabkan ring piston belum sepenuhnya mekar dan oli mesin belum sepenuhnya melumasi dinding silinder. Akibatnya kerap ditemukan nilai tekanan kompresi yang lebih rendah dari nilai standar spesifikasi mesin.

2. Matikan mesin

Setelah suhu kerja normal, matikan mesin sebelum memulai melakukan pengukuran tekanan kompresi dengan menggunakan compression tester.

Baca juga :


3. Copot relay pompa bensin

Copot dan lepaskan relay pompa bensin. Tujuan dari melepas relay pompa bensin ini adalah untuk mencegah bahan bakar bertekanan disemprotkan oleh injektor ke ruang bakar saat melakukan pemeriksaan tekanan kompresi.

4. Lepaskan socket kelistrikan yang menuju ke koil

Lepaskan juga socket kelistrikan yang menuju ke koil untuk mencegah terciptanya percikan api listrik dari koil saat melakukan tes kompresi.

5. Lepaskan busi beserta kabel businya

Lepaskan semua busi beserta kabel busi untuk melakukan pemeriksaan dan melakukan tes tekanan kompresi.

6. Pasang alat compression tester (alat pengukur kompresi) pada lubang busi di silinder pertama.

Biasanya, posisi silinder no 1 berada paling dekat dengan timing belt atau timing chain. Pasanglah alat compression tester ini pada lubang busi di silinder pertama. Jangan kencangkan alat compression tester dengan alat lain, cukup gunakan kekuatan tangan untuk mengencangkannya.

7. Tekan penuh pedal gas dan starter mesin selama 5-10 detik

Mintalah bantuan orang lain untuk duduk di dalam kursi pengemudi untuk melakukan starter mesin ini. Saat melakukan tes tekanan kompresi, sebaiknya tekan penuh pedal gas untuk memastikan udara yang dihisap kedalam mesin bisa penuh dan sempurna. Setelah itu, starter mesin selama 5 sampai 10 detik atau minimal putaran mesin bisa lebih dari 250 rpm dan aki mobil dalam kondisi bagus.

8. Baca nilai tekanan kompresi pada alat compression tester.

Ukuran nilai tekanan kompresi yang normal berkisar diantara 9.5-12.5 kg/cm2 (lebih pastinya lihat nilai standard kompresi pada buku service manual kendaraan). Cocokkan nilai hasil tes tekanan kompresi dengan nilai standarad spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrik.

Jika nilainya terlalu rendah (dibawah nilai spesifikasi) hal ini menandakan bahwa telah terjadi kebocoran kompresi. Dan jika nilainya terlalu tunggi (diatas nilai spesiifikasi), hal ini menandakan bahwa telah terjadi penumpukan kerak dan deposit dalam ruang bakar, atau cylinder head pernah discrap.

9. Kempeskan alat untuk memulai pengukuran baru.

Kempeskan alat compression tester dengan menekan tombol pelepas tekanan (pressure release button) sebelum kembali memulai pengukuran tekanan kompresi pada silinder selanjutnya. Lanjutkan kembali pemeriksaan tekanan kompresi mulai dari langkah ke 6 sampai ke langkah 8 untuk pengukuran pada silinder no 2, 3,4,dst.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Alat Bengkel



[ad_2]

Source link

Tidak ada komentar:

Posting Komentar